Share

Lima

Di sebuah gedung yang menjulang tinggi.

Nampak pria muda sekitar umur 30 tahunan, duduk di kursi kebesarannya.

Dia adalah Fernando, Fernando Andi Saputra.

Pengusaha muda yang kecelakaan setelah pulang dari jogja untuk terjun langsung ke proyek pembangunan hotel di daerah jogja.

Pemuda yang di temukan okeh Rahayu) Ayu si gadis desa yang ia nikahi secara siri.

Suara ketukan dari luar, membuatnya berhenti sejenak dan menyuruh masuk.

"Tuan ini darurat, proyek kita yang di jogja, kekurangan dana! Kami akan mentransfer sekarang, dan butuh tanda tangan anda!? " ucap sang sekretaris yang sangat seksi, memakai jas hitam dan rok mini di atas lutut.

Fernando mengambil pulpen yang berdiri di meja kerjanya.

Tiba tiba dia menyenggol sebuah foto lusuh yang ia masukan ke bingkai dan di padang di meja kerjanya.

Fernando mengambil foto itu, dan rindunya pun kian membara.

Namun bertumpuk kerjaan yang belum juga membuatnya santai, hingga Fernando terus mengundur untuk kembali ke desa istrinya.

"Sabar lah sayang! Aku pasti kembali." gumam Fernando, lalu menaruh foto itu lagi di atas meja.

Fernando membaca isi file lalu membubuhkan tanda tangan dan di berikan pada sekretaris.

Fernando semakin bersemangat dalam pekerjaannya.

Setelah selesai, dia langsung menuju ke bandara untuk terbang ke Jogja.

Tak butuh waktu lama, Fernando pun sampai di jogja.

Dia sudah di jemput oleh anak buahnya, lalu menyuruh ke alamat yang dia ingat.

Begitu sampai di desa istrinya dan ternyata rumah istrinya sudah tidak nampak lagi.

Fernando turun dan bertanya pada tetangganya.

"Bu, kenapa dengan rumah istri saya?" tanya Fernando.

"Setelah Kepergian nak Fernando, rumah Pak Parta kebakaran, dan beliau meninggal!" jawab si tetangga.

"Lalu istri saya?" tanya Fernando lagi.

"Ayu pergi ke Jakarta, katanya mau lanjut sekolah di sana." jawabnya lagi.

"Apa i u ada alamat Ayu?" Fernando mulai khawatir dengan keadaan istri nya.

"Tida, Saya tidak tahu." dengan rasa sesal sang tetangga menunduk.

Fernando langsung pergi meninggalkan desa sang istri.

Tanpa rasa lelahnya dia kembali ke Jakarta.

Pukul tiga dini hari Fernando baru tiba di jakarta, dia langsung tidur di apartemen mewahnya.

Pukul 9 pagi, Fernando sudah bangun, dia langsung membersihkan diri.

Lalu bersiap ke kantor, begitu sampai di kantor, Fernando memanggil semua anak buahnya.

"Cari wanita dalam foto ini, dan datangi setiap sekolah menengah yang ada di jakarta ini!" titah Fernando, dan semua anak buahnya pun mengangguk dan keluar.

"Sayang maafkan aku, aku tidak bermaksud mencampakkan mu, aku sungguh mencintai mu sayang." lirih Fernando yang terus memandang foto istrinya.

Berbulan bulan Fernando mencari keberadaan istrinya, namun tidak ada hasil dan tiga tahun sudah pencarian Fernando.

"Bagai mama?" tanya Fernando.

"Belum menemukan tuan!" jawab anak buahnya.

"Kalian tidak becus bekerja!! Mencari satu perempuan saja tidak becus! Apa kerja kalian tiga tahun ini hah? Brengsek! Pergi kalian!!" teriak Fernando.

Lalu membabi buta, membanting semua yang ada di hadapannya.

"Sayang, di mana kau sebenar nya? Aku sangat merindukan mu!" gumam Fernando.

Semenjak hari itu Fernando selalu merenung dan melamun.

Rasa penyesalan selalu menghantuinya.

Seandainya dulu dia membawa istrinya ke Jakarta, mungkin dia takkan pernah kehilangan istri tercintanya.

Fernando teringat akan ATM yang dia berikan pada istrinya.

Kemudian di membuka M,banking di ponsel nya.

"Dia belum menggunakan uang itu!" gumam nya.

Fernando mengusap kasar wajahnya, lalu dia mondar-mandir di dalam ruangannya.

"Yang, kamu di mana sebenarnya?" Fernando terus bergumam.

Hari hari kerjaannya hanya melamun kerjaan semakin menumpuk dan keadaannya tidak karuan.

*****

Di sebuah universitas di jakarta.

Ayu sedang di ruang guru untuk mendaftar kuliah disitu.

Dan Ayu membaca persyaratannya, lalu dia membuka tasnya.

Dia menghitung uang yang tersisa, untuk membiayai sekolahnya di SMA.

"Totalnya masih kurang." gumam Ayu.

"Pak, saya ada segini dulu, dan nanti saya kembali." ucap Ayu, seraya menyodorkan uang 30 juta ke bagian administrasi.

"Sisanya nanti saya nyicil ya Pak?" ucap Ayu.

"Baiklah, tidak apa apa,ini kwitansi nya!" jawab sang guru.

Ayu kembali ke rumah kos menggunakan motornya.

Begitu sampai di rumah, Ayu mengambil uang yang tersisa di lemari, lalu dia menghitungnya.

"Tinggal 12 juta! Untuk biaya hidup saja." gumamnya.

Kemudian Ayu mondar mandir di kamar nya, lalu dia teringat akan ATM pemberian suaminya.

"Ah tidak, aku takut Mas Fernando sedang kesusahan! Nanti kalau aku ambil uangnya, terus dia butuh uang gimana?" gumam Ayu.

Keesokan harinya, Ayu berangkat ke kampus untuk yang pertama kalinya.

Di saat sedang buru buru, Ayu ditabrak seorang cowok yang seperti sedang terburu buru.

"Maaf!" katanya, sambil memungut buku yang jatuh milik Ayu.

"Kenalin gue Firmansyah!" katanya, Ayu pun menyebutkan namanya.

"Wow, cantik banget!" gumam Firman.

Ayu tersenyum kemudian dia pergi meninggalkan Firman yang sedang terpesona akan kecantikan nya.

Hari hari pun di lalui Ayu,tak terasa enam bulan sudah Ayu kuliah.

Dan Firman selalu berusaha mendekati Ayu.

Namun Ayu masih menganggap sang suami ada, sehingga dia tidak pernah menerima laki laki yang selalu rela berkorban untuknya.

Sepulang kuliah, Ayu sedang menuju ke tempat parkir, untuk mengambil motornya.

Namun rodanya kempes sehingga Ayu bingung.

"Kenapa Yu?" tanya Firman.

"Ban motor ku kempes!" jawab Ayu.

"Ku antar pulang, nanti biar si Sandy yang membawa ke bengkel!" ucap Firman.

Ayu pun menurut dia masuk ke mobil Firman.

Namun mobil bukan membawa ke kosan Ayu.

" Kita mau kemana Fir?" tanya Ayu rada cemas.

"Kita makan dulu, baru ku antar kau pulang!" jawab Firman, mobil pun parkir di sebuah kafe di kota jakarta.

Firman membukakan pintu mobil samping.

Ayu keluar dari mobil, lalu Firman menggandeng tangan Ayu.

Namun Ayu mengibaskan pelan, Firman pun melepaskannya.

"Kau mau pesan apa Yu?" tanya Firman.

Ayu pun memesan makanan yang ia suka dan juga minuman nya.

Setelah selesai, Firman mengeluarkan sebuah kotak kecil,dan membukanya.

"Ayu tercekat melihat benda yang ada di dalam kotak itu.

" Ayu, maukah kau menjadi kekasih ku? Aku sungguh tulus mencintaimu Yu! Aku akan menjagamu dan melindungi mu, pakailah ini jika kau menerima cintaku, dan buanglah jika kau menolak ku!" ucap Firman, menyerah kan kotak yang berisi kalung emas.

"Ta, tapi Fir!" Ayu tak meneruskan ucapannya karena Firman sudah motongnya.

"Husst, kau pikir dulu lalu putuskan, antara pakai atau buang!" ucap Firman, Ayu pun mengambil kotak merah itu dan memasukannya ke dalam tas.

"Kau mau jalan jalan atau ku antar pulang?" tanya Firman dengan penuh kelembutan.

"Aku mau pulang saja!" jawab Ayu.

"Baiklah, ayok!" ajak Firman.

Begitu sampai kosan, Ayu langsung masuk dan Firman pulang ke rumahnya.

Ayu dalam dilema, antara menerima atau membuang.

Dalam lubuk hati terdalam, Ayu masih mencintai suaminya.

Ayu menyimpan benda itu dan dia segera pergi mandi.

Setelah itu dia berbaring di kasur, tak lama pun Sandy datang mengantarkan motornya.

"Thanks ya San!" ucap Ayu.

"Yoi Yu!" jawab Sandy lalu memberikan kunci motor ke Ayu lalu dia pergi.

Ayu masuk kembali ke kamarnya, dan melanjutkan belajarnya.

"Oh iya, uangku apa cukup untuk bayar semester ini?" gumam Ayu.

Lalu dia membuka lemari dan menghitung uang nya.

"Yah, masih kurang." gumam Ayu.

Ayu membuka laptopnya, dan membuka lowongan kerja lewat aplikasi.

Lalu dia membaca sebuah lowongan di sebuah perusahaan besar, yang sedang membutuhkan bagian akuntasi.

"Wah boleh nih!" batin Ayu.

Ayu langsung membuat lamaran dan pagi hari sebelum ke kampus Ayu segera menuju ke alamat yang tertera.

Ayu menitipkan lamaran ke meja resepsionis lalu dia pergi ke kampus.

"Yu!" teriak Firman dari arah samping, Ayu menoleh ke asal suara.

"Bagaimana?" tanya Firman seraya melihat leher Ayu, namun belum memakainya.

"Apa kau tidak ada perasaan apa pun padaku Yu?" tanya Firman.

Bersambung...

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Robyrusmana
lanjutannya mana nih
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status