Share

Empat

Ayu merebahkan tubuhnya di kasur barang sebentar lalu dia bangun dan mengeluarkan baju dalam tasnya.

Ayu membereskan pakaiannya ke dalam lemari kecil di samping tempat tidur.

Kemudian dia menghitung uang dari suaminya.

"Masih tersisa 70 juta!" gumam Ayu.

Lalu dia melihat jam yang menempel di atas pintu,baru jam 12 siang.

Ayu mengambil uang segepok dan memasukan sisanya ke lemari, lalu menguncinya.

Ayu pun keluar dan mengunci pintu kosan.

Lalu dia menyusuri jalanan, dan dia menemukan sebuah toko perlengkapan sekolah.

Ayu pun masuk dan mulai mengambil barang barang, mulai dari buku dan semua alat tulis.

Setelah membayar, Ayu keluar dan

ke toko sebelah, yang tepatnya toko sepatu.

Ayu membeli sepatu dan sandal juga kaus kaki nya.

Lalu Ayu membeli selimut dan juga berapa pakaian ganti juga daleman.

Karena semua baju gantinya sudah hangus terbakar.

Ayu kembali ke kosan untuk mengantarkan belanjaan.

Ayu menata alat tulisnya di atas lemari bajunya.

Kemudian dia kembali keluar tak lupa mengunci pintu.

Ayu kembali jalan jalan, begitu melewati sebuah toserba, dia mampir.

Ayu melihat cara orang orang berbelanja dan membayar.

Kemudian Ayu mengikuti cara orang orang, dengan mengambil troli untuk tempat belanjaan yang mau ia beli.

Ayu mengambil megi com mini, kemudian dia membeli peralatan makan, seperti piring sendok dan gelas, serba setengah lusin.

Tak lupa Ayu pun membeli tempat air minum dan yang lainnya.

Setelah di rasa cukup, Ayu pergi ke bagian mini market.

Ayu membeli mi instan dan cemilan cemilan, karena Ibu kos menyediakan dapur dan kompor gas, jadi Ayu membeli barang barang yang bisa menghemat pengeluarannya untuk makan.

Tak lupa Ayu membeli sabun sabun dan untuk mandi dan mencuci, dan lotion.

Ayu segera pergi mengantri ke kasir, dan membayarnya.

Kemudian Ayu pulang ke kosan, tak sengaja matanya melihat kearah plang di seberang jalan, sebuah gapura yang bertuliskan SMA Negeri.

Mata Ayu langsung berbinar melihat tulisan itu.

"Mungkin itu yang di maksud oleh Ibu kos." batin Ayu.

Ayu pun pulang dengan penuh semangat.

Ayu memasang rak bertumpuk empat dari plastik.

Ayu menata semua di rak itu, dari menyimpan megi com di rak paling atas dan stok makanan di rak kedua kemudian sabun sabun di bagian bawah.

Karena dari dasarnya, Ayu memang anak yang rajin.

Dalam sekejap, kamar itu pun sudah tertata rapi.

Ayu mengambil satu mi instan dan semua peralatan makan dengan baskom kecil untuk di cuci.

Ayu pergi ke dapur, yang letaknya di luar.

Lalu dia mencuci perabotan yang di beli tadi.

Setelah selesai, dia menyalakan kompor dan memasak mie instan.

Ayu kembali ke kamar dan memakan mi instan yang dia buat.

Setelah selesai makan, dia merebahkan tubuhnya di kasur hingga tertidur.

Pukul 5 sore Ayu bangun karena ada suara ribut di luar.

Ayu mengintip dari jendela, ternyata tetangga kosnya yang pulang dari kerja nya.

Ayu menuju ke kamar mandi di ruangannya.

Ayu membasahi tubuhnya dan setelah itu dia mengganti baju.

Ayu bingung harus ngapain, dan akhirnya dia pun berbaring lagi.

"Mas Fernando, kamu di mana mas?" gumam Ayu, yang mengingat nasib pernikahannya.

Ayu terbayang saat malam percintaannya dengan sang suami,semakin deras air matanya membasahi pipi.

"Mas, aku merindukanmu! Di mana kamu mas?" lirih Ayu, sambil mendekap bantal guling.

Hingga Ayu pun terpejam sampai pagi hari.

Ayu nampak sudah rapi dengan baju yang kemarin ia beli.

Ayu pergi pergi dan menuju ke sekolah yang kemarin ia lihat.

Begitu tiba di gerbang, Ayu berhenti sejenak.

"Semoga di terima!" gumam Ayu seraya menarik nafas dalam dalam.

Kemudian dia masuk dan mencari ke bagian ruang guru.

Tok

Tok

Tok

"Ada yang bisa di bantu?" kata salah satu guru perempuan.

"" Saya mau daftar sekolah di sini Bu." ucap Ayu.

"Oh silahkan duduk dulu!" Kata sang guru.

Ayu menyodorkan ijasah SMP nya, dan guru pun mengangguk, melihat peringkat Ayu yang bagus.

"Baiklah, kami Terima! Dan ini persyaratannya." ucap sang guru, seraya menyodorkan berkas berkas.

Ayu membuka dan menghitung jumlah keseluruhan, uang gedung dan SPP untuk satu tahun.

Ayu mengeluarkan satu gepok uang dan menghitungnya.

"Ini bu, untuk SPP saya selama satu tahun juga!" ucap Ayu.

Dengan penuh semangat sang guru menerima uang itu, lalu memberikan kwitansi kepada Ayu, kemudian menyalin dalam berkas tanda kelunasan Ayu dalam satu tahun.

"Ini seragam nya!" sang guru menyodorkan 4 macam seragam kepada Ayu.

"Terimakasih Bu!" ucap Ayu, kemudian dia undur diri.

Ayu keluar dari gedung sekolahan, perutnya begitu melilit karena belum terisi makanan.

Ayu lihat ada warung makan, kemudian dia mampir untuk makan.

Dia mengambil satu porsi, lalu memakannya di situ.

Setelah selesai, Ayu membeli lauk juga untuk makan siang dan malam.

Kemudian Ayu membayar nya, setelah itu dia pulang ke rumah kos.

*****

Satu bulan kemudian.

"Hai Ayu!" sapa teman teman Ayu di sekolahnya.

"Hai, semua!" jawab Ayu kemudian mereka pun masuk ke dalam kelas.

Ayu sudah mulai terbiasa hidup di kota besar itu.

Dan dia pun ikut gaya hidup teman temannya, walau pun caranya yang gak begitu mewah.

Namun Ayu bisa mengatur uang dari suaminya.

Ayu belum pernah menggunakan ATM pemberian sang suami.

Karena uang nya masih tersisa banyak, dia rasa cukup untuk biaya sekolah dan uang muka kuliahnya.

Bersambung...

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status