Share

Hari H 2/ Uang Sumbangan

Miskin itu Memalukan 17

Hari H (bagian 2)

Uang sumbangan

Heh! Budhe melengos. Seolah tak memedulikan kemarahan mama, Budhe Lies berkelebat pergi meninggalkan kamar. Aku yang serba salah mengalihkan perhatian dengan sibuk merapikan kebaya pengantin putih tulang yang membalut tubuhku. Mama terdengar menghela nafas.

“Bantu aku keluar, Ma,” kataku sambil mengulurkan tangan. Mama mengangguk lalu menuntun aku menuju pintu keluar. Mbak Putri dan sang asisten bergegas mengangkat ekor kebaya yang panjang agar tidak tersangkut sesuatu.

Di luar kamar masih tersisa beberapa orang. Ternyata semuanya sudah menuju ballroom. Sebentar lagi acara ijab qobul akan dilaksanakan. Siva kecil melompat dari kursi saat melihat aku yang berbusana pengantin muncul. Anak itu terpukau melihatku, bibirnya membentuk huruf O dan matanya melebar.

“Mbak Ufi mau jadi manten, ya?” Tanyanya lugu. Aku tertawa kecil dan mengangguk. Mama menggandeng tangan Siva untuk diajak mengantarku ke ballroom.

“Ma, aku deg deg an,”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Bunda Ramah
ufi ga sungkeman sama mama nya ,,,,,biarpun miskin kan tetep makan ya juga yang ngelahirin yang ngurus dari kecil
goodnovel comment avatar
ilmupustaka.19
Ufi ini jahat yaa sama mamanya... pdhal udah tau betul kondisi mamanya gmna... aq jadi kasian sama mama Ufi. Kualat sukurin kmu!!
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status