Share

Gara-Gara Alkohol

Suara bel yang berulang kali ditekan dari luar tidak juga membangunkan dipemilik kamar. Keributan pun beralih pada ponsel yang selalu diatur dalam volume cukup tinggi agar dapat segera cepat tanggap bila ada keadaan darurat.

Arsyila mendapatkan kesadarannya dan seketika rasa sakit menghantam kepalanya. Arsyila mengerang sambil tangannya berusaha menggapai ponselnya di nakas.

Tanpa melihat nama penelepon, dia sudah tahu siapa yang menghubunginya pagi-pagi begini dari suara ringtone yang dia atur khusus untuk Pak Bos Darius Irdham.

"Halo, Pak," Arsyila menjawab dengan suara parau.

"Saya tahu kamu di dalam. Buka pintunya." Suara Darius terdengar tenang namun tajam.

"Hm? Ada apa ya, Pak?" Tanya Arsyila sambil menjambaki rambutnya untuk mengurangi rasa sakit yng menghantam kepalanya.

Darius berdeham. "Syila, dengar. Kamu coba buka mata perlahan dan jangan berteriak."

"Hah?" Arsyila yang tidak paham ucapan Darius mencoba membuka matanya perlahan dan dia mengerjapkan matanya berkali-kali untuk memfokuskan penglihatannya.

Arsyila melihat pakaian luar hingga dalamnya berserakan di lantai. Dengan masih kebingungan dia mengubah posisinya dari tengkurap menjadi telentang dan betapa kagetnga dia saat tangannya menyentuh sesuatu yang seperti kulit manusia.

Perlahan Arsyila menoleh lalu matanya seketika membulat saat melihat wajah tampan berada disebelahnya yang masih terlelap.

"Jangan teriak, Syila." Suara Darius terdengar lagi ditelinganya. "Cepat buka pintunya untuk saya atau saya masuk sendiri."

Arsyila seperti tidak mendengar kata-kata Darius di telinganya. Dia masih saja memandangi wajah seorang pria berambut hitam lurus yang poninya menutupi dahi, beralis hitam, mata dengan bulu yang lentik panjang, hidung mancung, bibir tipis, dan rahang tegas yang tertidur pulas di sebelahnya bertelanjang dada. 

Jantung Arsyila berdegup kencang dan napasnya makin tersengal saat menyadari dirinya tidak memakai sehelai pakaian pun di bawah selimut.

Sebelum Arsyila sempat berteriak, Darius masuk ke kamar menggunakan akses back up dan langsung menutupi kepala Arsyila dengan dress yang disambarnya dari lantai.

"Calm down, Syila..." Darius merengkuh kepala Arsyila yang tertutupi baju di dadanya. "I'm sorry I can't take care of you last night."

Dibalik pakaian yang menutupi wajahny. Arsyila masih berusaha mencerna apa yng terjadi. Setelah mendapat kilas balik kejadian semalam Arsyila berteriak. Darius makin menekan wajah Arsyila ke dadanya, meredam suara gadis itu.

Di samping Arsyila, Moreno menggeliat lalu membuka mata. Lelaki itu pun nampak bingung dan mengerjapkan matany berulang kali saat melihat Darius mendekap kepala Arsyila.

Darius buru-buru membekap wajah Moreno dengan bantal sebelum temannya itu berteriak.

❤️

Satu jam kemudian, baik Arsyila maupun Moreno sudah menjadi lebih tenang. Kini keduanya sudah mengenakan pakaian yang dikenakan semalam.

Arsyila, Moreno, dan Darius duduk membentuk segitiga di kamar studio yang disediakan untuk Arsyila di hotel. Darius bersandar pada meja kayu depan tempat tidur, Moreno duduk di kursi kerja pojok ruangan, dan Arsyila duduk di atas kasur dengan selimut membalut tubuhnya. Matanya memancarkan kemarahan pada Darius.

"Gara-gara kamu nyuruh saya nyobain minuman alkohol nggak jelas itu!" Desis Arsyila.

"Saya minta maaf," ujar Darius parau. Dia benar-benar menyesal karena tidak dapat menjaga sekretarisnya yang mabuk karena dia sendiri sudah terlalu mabuk. "Saya tidak tahu kalau minuman dari Angga itu ternyata begitu kuat."

"Angga?" Arsyila menyipitkan mata. "INI GARA-GARA ANGGA DAN TIO! MEREKA BERSEKONGKOL NGUSILIN GUE!"

"Hey," Moreno bersuara. "Sebenernya ini ada apa, sih? It just an ordinary one night stand, is it?"

Arsyila menatap Moreno tajam seolah dapat menyayat lelaki itu hanya dengan tatapannya.

"Kaget gue bangun-bangun ada lo, Yus." Moreno menggaruk kepalanya. "Gue pikir semalem kita sampe threesome."

"Hey~ Watch your mouth!" Tegur Darius. Gue bahkan selalu menahan diri untuk nyentuh Syila walaupun ingin karena profesionalitas kerja, batin Darius. Apalagi Syila masih virgin. Mana bisa gue godain anak gadis perawan?, lanjut Darius dalam hati.

Arsyila tiba-tiba berlinang air mata. Dia merasa sedih keperawanannya yang dijaga selama tiga puluh tahun hilang begitu saja tanpa makna karena kesalahan dalam satu malam. 

Bagaimana bisa ketelitiannya, kehati-hatiannya selama ratusan party selama ini bisa hilang dalam semalam? Dan kenapa harus dengan lelaki asing yang tidak dia kenal ini? Kalau saja terjadi dengan Darius mungkin dia nggak akan sesengsara ini.

"Hey~ Why are you crying like a virgin?" Cemooh Moreno.

"Because I WAS a virgin!!!" Teriak Arsyila dengan menekankan kata 'was'.

"Wh-what???" Moreno membelalakkan matanya. Dia kemudian memandang Darius untuk mendapat penyangkalan. Namun temannya itu hanya diam memandang Arsyila. "Shit!"

Pikiran Arsyila sudah macam-macam. Dapat dikatakan dia masih sedikit kolot dengan menjaga kesuciannya dan beranggapan saat ini dia kotor dan tidak berharga. 

Fix gue bakalan susah cari jodoh, Arsyila mengubur wajahnya ke dalam selimut dan menangis sesenggukan.

Darius yang melihatnya merasa bersalah. Selama tujuh tahun ini dia selalu menjaga Arsyila untuk tidak sampai mabuk. Cukup melihat satu kali di awal-awal Arsyila menjdi sekretarisnya, gadis itu mabuk diacara dinner party juga dan berubah menjadi DJ dan penari striptease.

"Wait... I don't get it. Do you remember, what you did last night? Lo yang godain gue, lho... You acted like - "

"Reno, stop it," potong Darius. "She was drunk."

Moreno mencibir kemudian dia berdiri. "Hey, lo tahu? Alkohol itu minuman paling jujur, be yourself. Jangan ditahan." Moreno menyeringai. "Gue cabut, dah. Pusing gue disini. See you, Darius. I'll call you later."

Moreno pun beranjak keluar dari kamar Arsyila. 

"Pak, silakan Bapak juga keluar," kata Arsyila tanpa mengangkat kepalanya.

Darius menghela napas lalu beranjak keluar.

Arsyila membuka selimutnya. Dia beranjak menuju kamar mandi, menanggalkan pakaiannya dan memandangi tubuhnya di cermin. Bekas 'pertempuran' semalam terlihat nyata di beberapa bagian tubuhnya.

Yang paling terasa adalah rasa perih di agian miss V-nya.❤️❤️❤️

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status