Share

Bab 91

Tangisku kembali pecah ketika mendengar pengakuannya selama di pesantren. Hal yang paling menyedihkan ketika Dimas bilang dia tidak diizinkan tidur dikasur.

Jadi selama ini Dimas hanya tidur dilantai beralaskan kain sarung. Bisa dibayangkan bagaimana dinginnya cuaca disana.

Kembali kupeluk erat tubuh kurus anak baikku ini, aku baru sadar jika tubuhnya kini kurus. Aku terlalu memikirkan diriku sendiri.

"Kenapa Dimas tidak cerita?"

"Karena Dimas tidak mau Mama sedih, apalagi Mama sedang saki," jawabnya polos.

"Sayang, maafin Mama ya! Besok mama sama ayah ke pesantren untuk mengurus kepindah Dimas. Untuk sementara Dimas sekolah didekat oma gak apa-apa kan?"

"Iya Ma, Dimas lebih senang dekat dengan oma."

"Atau mau sekolah dekat papa?" tanyaku memberi pilihan. Bagaimanapun Dimas sudah besar, dia sudah mampu berpikir mana yang baik mana yang tidak.

Dimas menggeleng, "deket sama oma aja Ma, Dimas gak tinggal sama tante Lely."

"Iya gak apa-apa, besok kalau tante Maya pulang, Dimas sekalian
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status