Share

Bab 53. Pertarungan

Aku menangis sesegukan. Memangku lutut dan menunduk dalam.

Tiba-tiba sebuah tangan mungil menyentuhku perlahan. Mengusap-usap punggungku dan memelukku dari belakang.

"Aldi. Jangan menangis, Nana sangat sedih melihat Aldi kesakitan," seru Nana yang tengah memelukku.

Aku berpaling menatap Nana, mengelus rambut ikalnya yang berwarna kuning keemasan. Mata coklatnya menimbun air mata. Rasa sedih yang dia rasakan mungkin datang dari ikatan batin yang kami rasakan sejak kecil.

Lama ingatan tentang Nana tak pernah muncul di kepalaku. Tapi saat ini tiba-tiba saja ingatan itu muncul dengan sendirinya.

Terlintas begitu saja ingatan saat aku masih kecil. Tubuh mungilku tengah merasakan sakit akibat terlalu lama bermain di bawah teriknya sinar matahari.

Saat itu, Nana mengantarku pulang dengan wajah yang khawatir.

Seperti halnya orangtua pada umumnya, begitu mengetahui aku pulang dalam keadaan sakit, ibu segera memanggil dokter ke rumah kami untuk memeriksaku.

Setelah mendapat perawatan dar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status