Share

Andra Semakin Nekat

Namun tak lama Tiara kembali tersadar dan langsung menampar pipi Andra keras. "Kamu pikir saya bakalan luluh gitu aja sama kamu hah? Saya nggak akan pernah bisa maafin kamu selamanya, Andra!" desisnya tajam kemudian segera pergi begitu saja dengan mudahnya karena kungkungan Andra melemah. Laki-laki itu terlihat sangat syok sekarang.

Tiara benar-benar berubah sekarang, tidak seperti dulu.

Andra menggeram marah dan meninju tembok lagi yang membuatnya meringis kesakitan. Dia rupanya lupa jika tangannya itu masih sakit dan belum sembuh betul tapi karena amarah yang meluap-luap dia tanpa sadar malah meninju tembok, mencelakai dirinya sendiri.

"Apa kamu lupa, Tiara. Aku ini bayi kecil kamu yang lucu jadi aku pastiin kamu bakalan mau meluk aku lagi, sayangin aku lagi," gumam Andra yang semakin bertekad itu. Dia memang orang yang gigih dalam hal apapun ternyata. Tamparan dari Tiara tidak akan membuatnya mundur malah akan menjadikannya sebagai sebuah tantangan.

Andra menyeringai licik sambil memegangi tangannya yang linu itu, pipinya juga terasa panas sih bekas ditampar tapi tangannya jauh lebih sakit.

"Gua harus ke rumah sakit dah kayaknya."

Tiara berlari memasuki tokonya kemudian meletakkan belanjaannya itu di atas meja. Napasnya tersengal-sengal. Untung kali ini dia bisa selamat lagi dari laki-laki itu.

"Kamu kenapa, Tiara? Kok lari ketakutan gitu? Ada apa?" tanya bossnya penuh perhatian.

"Saya nggak apa-apa kok, Pak." Tiara mencoba mengatur napasnya.

"Yakin kamu?"

Tiara mengangguk yakin. "Iya."

"Nih kamu minum dulu biar legaan."

Tiara pun meminum segelas air putih yang bosnya berikan kepadanya itu.

"Makasih, Pak."

"Iya. Ya udah kamu duduk dulu istirahat. Sementara biar saya yang layanin pembeli."

"Nggak usah, Pak. Saya bisa kok, saya udah mendingan ini." Tiara sungkan juga masa iya dia santai-santai duduk tapi malah bosnya yang menjaga toko.

"Udah nggak apa-apa, kamu masih lemes pucat gitu kok. Kamu duduk aja dulu biar fit lagi."

"Makasih banyak ya, Pak."

"Iya."

Tiara kembali merenung. Dia teringat kejadian tadi membuatnya merinding. Andra kenapa terus menerus datang tidak dia sangka-sangka dan sekarang malah menghadangnya seperti penjahat.

"Tapi orang itu emang jahat kok sama aku" gumam Tiara. Semoga saja bosnya itu tak mendengar gumamannya.

Andra rupanya tidak ada kapok-kapoknya sama sekali padahal Tiara selalu menghindarinya. Tiara jadi berpikir ingin mengadukan hal itu kepada suaminya saja nanti namun secepatnya dia mengurungkan niatnya itu. Raka tidak boleh tahu tentang kejadian yang baru saja terjadi itu. Pokoknya kalau bisa dia jangan sampai tahu juga kalau sekarang Andra tinggal di kota ini juga, bahkan laki-laki itu tinggalnya di daerah sekitar rumah mereka. Tiara tahu tempat kos-kosan Andra saat dia tak sengaja sedang lewat di depan kosannya. Saat itu dia sedang mengajak Nayla jalan-jalan pagi dan dia malah melihat Andra yang sedang sibuk mencuci motor di depan kosannya itu hanya memakai boxer saja dan kaus tipis putihnya itu. Dan tentu saja dia langsung kabur membawa anaknya saat dia melihat Andra menoleh ke arahnya.

Tiara kembali bergidik ngeri jika teringat kejadian tadi dan juga kejadian saat di depan kosan Andra. Untung saja laki-laki itu tidak nekat mengejarnya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status