Air mataku menggenang di pelupuk mata dan perlahan mengalir di pipiku. Aku sungguh tak percaya dengan ucapan pria asing itu.
"Kenapa, apa kau kira aku membohongimu?" lelaki itu lalu tersenyum dan mendekatkan wajahnya ke wajahku mengecup singkat bibirku."Tidak ada untungnya bagiku untuk membohongimu!" bisiknya di telingaku.Seperkian detik aku termenung, aku mendorongnya setelah aku tersadar dari renunganku.Plak...Tanganku mendarat di pipinya yang putih dan di tumbuhi bulu bulu halus. Membuat lelaki itu menoleh kesamping."Brengsek!" umpatkuLelaki yang tak ku tahu namanya itu, memegang pipi bekas tamparan ku. Dia lalu menoleh dan menatapku dengan sangat tajam.Dia mencengkram kuat pipiku hingga aku menatap matanya yang penuh amarah."Dasar wanita murahan, beraninya kau menamparku," ucapnya sambil menghempaskan wajahku kasar.Dia beranjak pergi ke kamar mandi, mungkin untuk meredam kemarahanya karena aku menamparnya.Aku masih termenung di atas ranjang, kenapa mas Andre tega denganku hingga dia menjualku? apa kesalahanku terhadapnya?masih banyak lagi pertanyaan yang ada di kepalaku! yang aku tahu selama ini hubunganku dan dia baik baik saja.Cklek...Suara pintu terbuka memecah lamunanku! aku menoleh ke asal suara, terlihat sosok yang mempunyai tubuh yang atletis kulitnya bewarna putih, perutnya yang kotak kotak dan wajah tampannya yang tertesi air dari rambut basahnya terlihat begitu seksi. Seketika aku menelan ludah dengan susah payah.Dia menatap tepat di mataku, dia tersenyum sambil melihat ke arah dadaku! seketika aku mengikuti arah pandanganya.Aku melotot melihat dadaku yang terekspos. Ternyata selimut yang aku gunakan untuk menutupi tubuhku, tenyata melorot dan menampakkan dua tonjolan milikku."Dasar mesum!" kesal ku, lalu melempar bantal ke arah wajahnyaAku lebih memilih turun dari ranjang hendak ke kamar mandi, saat ingin melangkah aku merasa sakit di area sensitif ku.Akkkhhh....Melihat aku kesakitan, Dia mendekatiku lalu membungkuk dan menggendongku ala bridal style."Mau apa kamu, lepaskan aku!"Dia hanya diam, mengabaikan aku yang memberontak dan tetap membawaku ke kamar mandi.Setelah sampai di dalam kamar mandi, aku melihat but thup yang sudah terisi dengan air hangat.Ternyata dia sudah menyiapkan air hangat untukku! dia menurunkan ku dengan perlahan ke dalam buthup itu."Berendamlah, aku harus pergi! jangan kawatir aku akan tetap menemuimu nanti," ucap lelaki itu lembut lalu mencium keningku dan pergi meninggalkan ku yang masih melongo dengan ucapannya."Dasar aneh apa maksudnya, apa dia pikir aku mau menemuinya lagi? jangan harap!" gumamku dengan kesal.Aku melanjutkan kegiatan berendam ku, aku butuh tenaga dan menjernihkan otakku! setelah ini aku harus bertemu dengan lelaki yang menikahi ku kemarin! dia harus menjelaskan semuanya.****Sementara itu seorang pria tengah menunggu seseorang untuk membicarakan perihal hutangnya dan bagaimana pendapat orang itu terhadap Tiara.Dia adalah Andre Herlambang yang dengan tega menjual istrinya kepada rekan bisnisnya karena dia terlilit hutang.Lelaki itu begitu bingung dan terpaksa menjual istrinya. Tidak ada cara lain selain menjual Tiara!berkedok pernikahan lalu dia memberikan malam pertamanya untuk orang lain dan dengan imbalan banyak uang.Andre berdiri dari duduknya menyambut orang yang di tunggunya."Silahkan duduk tuan," Andre mempersilahkan Dewa untuk duduk.Lelaki itu hanya mengangguk dan duduk berhadapan dengan Andre. "Bagaiman, apa anda sudah menikmatinya"Pria itu diam tak mau menjawab."Apakah anda tidak puas tuan?""Berapa yang anda inginkan?" tanya pria itu"Maksudnya?""Berapa yang anda inginkan untuk melepasnya dan berikan kepada saya tanpa dia berstastus sebagai istrimu! apa kau mengerti maksudku?"Andre mencerna setiap kata yang diucapkan oleh Dewa. Andre tersenyum lebar, saat mengerti kemana arah pembicaraan Dewa."Bagaimana kalau 1M?""Tidak masalah berapapun itu, yang terpenting dia sudah tidak memiliki status apapun dengan anda! saya akan memberikan berapapun yang anda mau!""Baiklah tuan," ucap Andre senang dia mengulurkan tanganya tetapi tidak di balas oleh pria tersebut! pria itu malah beranjak pergi begitu saja tanpa pamit."Huh, dasar sombong! tetapi tidak masalah yang terpenting aku akan mendapatkan uang yang sangat banyak," cap Andre girang."Maafkan aku Tiara aku terpaksa melakukan ini, karena aku sangat membutuhkan uang," gumamnya.Tiba tiba Andre teringat beberapa hari sebelum pernikahan dia ingin membatalkannya, karena dia sudah sangat bosan dengan Tiara yang monoton dan sama sekali tidak mau di sentuh.Dia mengambil ponsel yang ada di sakunya untuk menelpon Tiara untuk membatalkan rencana pernikahannya, tetapi sebelum dia menelpon Tiara tiba tiba ponselnya berbunyi nyaring.Dia meneguk ludahnya susah payah saat melihat siapa yang menghubunginya."Halo," Andre menjawab sambungan telponya."Jangan banyak basa basi kapan kamu akan melunasi semua hutang-hutang mu!" ketus Dewa."Maaf tuan Dewa, saya belum mempunyai uang untuk melunasi hutang hutang saya!" jawabnya dengan nada takut.Penelpon itu adalah Sadewa putra Wijaya, pemilik perusahaan Wijaya group yang cukup terkenal di negri ini!Semua produk yang di luncurkanya dari mulai produk shampo, makanan ringan dan lain sebagainya.Dia juga memiliki, hotel-hotel berbintang yang cukup terkenal dan memilik banyak cabang di berbagai kota di negara ini."Saya sudah bosan dengan alasan anda tuan Andre! jika dalam waktu satu Minggu anda belum juga membayarnya maka jangan salahkan saya jika usaha anda akan saya hancurkan!" ancamnya yang terdengar tidak main-main.Andre yang tidak ingin perusahaan nya bangkrut pun langsung terkesiap dan takut."Emm... Tuan saya punya penawaran untuk anda tuan! saya yakin anda pasti akan suka," Ucap Andre yg tiba-tiba punya ide gil4. "Apa itu?" Tanya Dewa. "Sebentar lagi saya akan menikah dengan seorang gadis! dia sangat cantik dan tentu saja sangat seksi, bagaimana kalau anda mencobanya? saya yakin anda pasti akan suka!" Andre menjeda kalimatnya."Saya jamin dia masih perawan dan dia juga gadis yang manis!" lanjutnya."Apa maksudmu, kau ingin menjual istrimu?" tanya Dewa tak percaya."Ya tuan, bisa dikatakan seperti itu!" jawab Andre dengan enteng."Apa kau yakin?" "Ya tuan, sangat yakin!" tegas AndreDewa berpikir sejenak, sudah lama ia tidak merasakan liang surgawi karena semenjak kekasihnya dinyatakan hilang dia tak memiliki niat untuk melakukannya. Dia pikir tidak ada salahnya ia mencoba! siapa tahu dia akan bisa kembali seperti dulu."Ok saya setuju, tentukan kapan dan dimana saya hrs menemui gadis itu," ucapnya. "Siap tuan, saya akan mengirim kapan dan alamat hotelnya!"Hari pernikahan pun tiba, Andre sengaja menyewa kamar hotel yang cukup mahal sebagai Hadian bulan madu.Awalnya Tiara menolak karena dia tahu kalau Andre sedang ada masalah dalam usahanya, lelaki itu memberikan alasan yang logis dan Tiara tidak menolaknya.Setelah aca selesai lelaki itu pamit untuk membersihkan diri setelah itu dia menyuruh Tiara untuk mandi.Sebelum Tiara masuk ke kamar mandi, Andre mencium bibirnya sedikit. Andre sangat menyukai bibir tipis yang terasa sangat manis itu.Andre sekuat tenaga menahan rasa ingin menyentuh tubuh Tiara, karena dia sudah menawarkannya pada lelaki lain."Maafkan aku Tiara." Gumamnya dalam hati.Andre segera menyuruhnya untuk mandi. Saat menunggun Tiara mandi ia memesankan makanan dan makanan itu datang sebelum Tiara selesai.Setelah makanan itu tersusun rapi, dia menaruh obat perangsang kedalam minumannya agar dia mau memuaskan tuan dewa nanti tanpa harus ia sadari.Sayaaaannggg....Panggilan itu membuyarkan lamunan Andre. "Hei..."balas Andre lembut " Kenapa melamun??sudah bertemu dengan pak Dewa? apa semuanya lancar?" "Ya,semuanya lancar! dia menawarkan 1M,untuk membeli Tiara dengan tanpa terikat status denganku"."Apa kau menyetujuinya?""Tentu saja aku menyetujuinya, uang itu banyak Lisa.""Aku kira kau akan menolaknya!""Tentu saja tidak."Lisa hanya menganggukkan kepala, lalu tersenyum sangat manis menatap sang kekasih. "Bagaimana, apa kau senang?" Tanya Andre.Lisa pun mengangguk dan mencium pipi Andre,"makasih sayang," ucapnya."Ayo kita harus menemui Tiara, sebelum dia kabur aku tak mau di repotkan untuk masalah itu."Lisa mengangguk dan menuruti apa yang di ucapkan oleh Andre.Wili dan Intan memutuskan untuk duduk di taman sembari mengawasi anak-anak mereka yang sedang asik bermain."bagaimana kabarmu dek?" tanya Wili setelah cukup lama terdiam."aku baik mas,bagiamana dengan kamu dan Angeline?" tanya Intan.memang selama berpisah Intan tidak pernah tahu bagaimana keadaan Wili,meskipun mertuanya selalu datang untuk menemuinya dan putrinya tetapi Intan tak bertanya dan Anisa pun tak pernah mengungkit atau bercerita tentang Wili kepada Intan.Wili tersenyum kecut mendengar pertanyaan Intan,ternyata Intan memang sudah tidak ingin mengetahui apapun tentang dirinya setelah perpisahan mereka."mas baik,Angeline...sudah meninggal saat umur Naufal masih terhitung hari."Intan terkejut mendengar jawaban dari Wili,"maaf mas aku sungguh tidak tahu." ucap Intan menyesal."sudahlah, lupakan. aku tak menyangka jika anak kita akan tumbuh sehat dan cantik sepertimu dek." ucap Wili mengalihkan pembicaraan,dia tak ingin mengingat tentang kejadian beberapa tahun yang lalu."
lima tahun berlalu,selama itu juga Wili sama sekali belum bertemu dengan Intan. walau terkadang ia ingin sekali mencari tahu tentang keadaan Intan,tetapi ia takut jika bertemu dengan mantan istrinya itu dia akan kembali memberikan luka kepada Intan.Wili memang menyesal dengan apa yang telah dia lakukan kepada Intan,tetapi penyesalan takkan merubah apapun. kehidupan rumah tangganya bersama Angeline juga tak semulus yang ia bayangkan.hubungan mereka mulai merenggang ketika Wili tak sengaja membaca pesan yang masuk di ponsel milik Angeline."boss,kapan anda mentransfer uangnya,saya sudah melakukan apa yang anda inginkan."kedua alis Wili bertaut saat tak sengaja membacanya,penasaran Wili akhirnya membuka dan menscrol percakapan sebelumnya. betapa terkejutnya Wili saat membacanya,jadi selama ini lah Angeline yang berusaha memisahkan dirinya dengan Intan dengan cara mematai-matai Intan dan mengambil beberapa foto Intan yang terlihat mesra dan nyata."mas sedang apa?" tegur Angeline saat
"cepat katakan apa maksud kedatanganmu kesini." ucap papa sedikit kesal karena Wili tak kunjung menjawab pertanyaannya."saya kesini hanya ingin menanyakan keberadaan Intan,pa.""apa maksudmu,bukankah Intan itu istri kamu?kenapa tanya kepada saya?" ucap papa sambil menaikkan sebelah alisnya."pa,saya tahu kalau Intan sudah menceritakan tentang rencana perceraian kami,tapi saya mohon tolong beri tahu saya dimana Intan,saya hanya ingin memastikan Intan baik-baik saja." ucap Wili jujur,sungguh kali ini Wili menaruh harapan kepada orang tua Intan.papa tersenyum masam mendengar ucapan menantunya itu,bukan tepatnya mantan menantu karena dirinya takkan membiarkan Intan hidup bersama dengan pria yang tak bertanggung jawab bahkan tega menyakiti putri semata wayangnya itu."pergilah karena,saya maupun istri saya tidak akan pernah memberitahu dimana anak dan cucu saya berada.bukankah ini yang kamu inginkan?dan satu lagi,biarkan anak saya hidup bahagia bersama anaknya tanpa adanya dirimu." ungka
Wili membuka matanya saat matahari pagi menyorot tepat ke arah wajahnya,ia melihat jam yang menggantung di tembok. seketika matanya melotot melihat sudah pukul sepuluh pagi dan dirinya baru bangun dari tidurnya.tanpa pikir panjang Wili melangkahkan kakinya untuk segera ke kamarnya dan Intan. ia harus mencegah Intan untuk pergi,setidaknya sampai Intan melahirkan,karena ia takkan membiarkan intan hidup sendirian apa lagi Intan tengah hamil anaknya."dek..." panggil Wili saat sudah sampai di kamar,tetapi ia tak menemui sosok yang ia cari. Wili melangkah ke arah kamar mandi tetapi ia juga tak menemukan Intan.Wili berpikir kemana Intan pergi,lalu matanya melihat ke arah lemari,Wili membukanya seketika Wili mematung melihat isi lemari milik Intan sudah kosong itu tandanya Intan sudah pergi dari hidupnya,sepeti kata Intan semalam.padahal Wili hanya ingin memastikan Intan hidup baik-baik saja meskipun tak bersamanya dirinya,tetapi setidaknya Wili bisa memantau ke adaan Intan.Wili mengamb
"apa kalian sedang ada masalah?katakan sejujurnya." ucap Anisa karena melihat gerak-gerik keduanya."ma aku...." ucapan Wili terpotong,"mas Wili masih mempertahankan pernikahanya dengan Angeline ma,dan aku lebih memilih mundur. untuk anak ini biarlah aku sendiri yang mengurusnya,tetapi mama tenang saja aku tidak akan melarang mama maupun mas Wili untuk menemuinya karena bagaimanapun mama adalah neneknya dan mas Wili adalah ayahnya.""dek....""maaf mas,aku tidak ingin menghalangi kebahagiaanmu,biarlah aku hidup sendiri bersama anakku. karena aku yakin mas tidak pernah menginginkan kehadiran ya karena akan menjadi panghalangmu." potong Intan secepat mungkin."tidak mama tidak setuju kalian berpisah,dan kamu Wili bukankah mama tidak pernah mengajarimu untuk mengingkari janji?" tanya Anisa dengan penuh kekecewaan."ma,bukanya Wili ingin mengingkari janji tetapi Angeline juga sedang mengandung anakku ma,aku tidak bisa meninggalkanya maafkan aku." ucap Wili menyesal dia menatap mamanya da
sudah dua Minggu Wili pergi,dan selama itu juga Wili tak pernah memberinya kabar. dan Angeline makin gencar mengirimi foto-foto mesra mereka.ingin sekali Intan bertemu dengan dan dia ingin mendengar penjelasan dari Wili."aku harap kau cepat kembali mas,agar semuanya jelas." gumam Intan sembari menatap langit-langit kamarnya kepalanya rasanya berdenyut dan perutnya terasa sangat mual,bahkan setiap pagi ia selalu bolak balik ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya."apa kamu tahu mas,untuk saat ini aku sangat membutuhkanmu." gumamnya,ia memeringkan tubuhnya semabri memeluk guling dan membayangkan jika yang dia peluk adalah suaminya."aku merindukanmu mas,kapan kamu akan pulang?dan aku berharap semua video dan foto hanyalah rekayasa untuk memisahkan kita." gumam intan,dia sungguh berharap semua bukti yang di kirimkan oleh Angeline hanyalah rekayasa.Brak...suara pintu kamar di buka dengan sangat kasar,hingga membuat Intan terlonjak kaget.dengan segera ia melihat siapa yang sudah b