Share

Bab 13

"Duh mulut! Bisa kena omelan Aylin nih aku."

Sesil memukul bibirnya sendiri. Bagaimana jika sahabatnya itu dihukum pamannya. Ia sering mendengar curhatan Aylin tentang pamannya yang bernama Enzo itu sering marah-marah. Bagaimana jika Aylin tidak diberi uang jajan? Memikirkannya saja Sesil sudah ngeri.

"Jadi setelah orang tuamu meninggal kamu tinggal bersama pamanmu?" tanya Devin.

"I-iya kak," sahut Aylin.

Bohong, ia tidak sedang tinggal dengan pamannya melainkan dengan suaminya. Ah Aylin jadi merasa bersalah mengingat statusnya yang sudah menikah.

"Oh iya mau mampir ke rumahku dulu gak? Ibuku bikin kue banyak hari ini."

Tentu saja mendengar kata kue Aylin menjadi bersemangat. "Mau!" seru Aylin dengan riang.

Pukul 16.15, deru mobil menyadarkan Elena yang sedang berbaring diatas sofa kesayangannya. Tidak lama kemudian muncul laki-laki berbadan jangkung dari daun pintu. Dengan mengernyitkan kening Elena keheranan.

"Loh mana Aylin??" tanya Elena. Tidak biasanya putranya pulang seorang di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status