Share

16. Kehilangan Harapan

Mereka menyusuri lorong yang sepi menuju sebuah lift barang.

Gadis itu merinding karena udara dingin di sekitar lorong itu, hatinya pun merasa takut dengan apa yang akan dia hadapi selanjutnya.

"Lepaskan, aku! Kalian bajingan!" teriak Ipeh yang berusaha memberontak, tetapi sayangnya dengan kondisi kakinya yang masih terluka, pergerakannya terbatas

"Apa kamu tidak bisa diam, hah!" seru Doni, dia sampai mencubit lengan atas Ipeh saking kesalnya.

"Aduh, aw aw sakit! Tolooong ... siapapun tolong aku!" Ipeh terus berteriak, berharap ada yang mendengarnya dan berbalik hati menolongnya. Namun tentu saja semuanya sia-sia, tidak ada yang bisa masuk ke area itu selain karyawan klub malam itu.

Jim geleng-geleng kepala, tidak habis pikir dengan tingkah Ipeh yang menurutnya hanya buang-buang tenaga saja. Suara mencicit Ipeh mana bisa terdengar di klub Malam yang begitu bising dengan suara dentuman musik di lantai dansa.

"Ck! Bungkam dia, Jim! Kepalaku pusing mendengar teriakannya!" seru Doni pad
Kreasikukatanya

Kreasilovers, terima kasih yang masih setia membaca My Arrogant Husband ini semoga makin banyak rezekinya makin berkah rezekinya, aamiin Salam sayang dari Emak halu, hehehe ....

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status