Share

Bintang yang terang

Ungkapan polusi udara dari Sang Papi membuat Liam begitu kesal. Separah itukah aroma yang menguak dari tubuhnya hingga dikatakan mampu membuat polusi udara? Benar-benar menyebalkan. Liam pun mengendus-endus ketiaknya. Benar saja aroma yang keluar memang aneh tapi tidak lebay seperti yang dikatakan Sang Papi. 

"Yaudah iya. Liam mandi. Tapi aku mau makan telur acak-acak sama kecap ya, Mi." Liam merengek pada Mami yang selalu memanjakannya. 

"Liam, Mami udah masak capcay dan steak buat kamu. Enak lho. Makan yang ada aja ya," ucap Sang mami mengusap pipi putranya.

"Enggak mau. Maunya telur acak-acak sama kecap dicampur nasi. Gitu aja repot," ucap Liam mengerucutkan bibirnya.

"Masak sendiri. Manja banget jadi anak laki-laki," ucap Sang Papi kesal melihat putranya yang sangat manja. 

"Salah sendiri aku engga dikasih adek. Kalo ada adeknya juga aku sadar enggak akan manja kalee. Anak cuma satu aja komplain mulu," ucap Liam kesal.

"Ma

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status