Share

Bab. 14. Hati-Hati

Seperti sore tadi, Azka mau pun Maya sangat menikmati setiap sentuhan. Keduanya bahkan tak lagi merasakan kecanggungan atau keraguan. Azka terus melumat sampai akhirnya ia benar-benar merasa puas.

“Turunlah!” katanya, setelah menarik diri dari ciuman yang dimulainya sendiri. “Kita perlu menemani Chika sebentar sampai bos gue mau pulang.”

“Sekarang sudah jam sebelas malam. Kalian nggak boleh lama-lama. Takutnya ada yang datang dan mikir kita lagi ngapain.” Nur pun menimpalinya terlebih dulu sebelum hendak turun.

“Kita memang sudah ngapa-ngapain barusan. Nggak usahlah ditutup-tutupi!” timpal Azka juga, sebelum akhirnya ia pun turun lebih dulu.

Maya yang mendengarnya pun seketika tersenyum senang. Ia pikir, apa yang dikatakan Azka adalah fakta kalau temannya itu mau membuka hati. “Yes! Apa gue bilang, lama-lama lu pasti mikir kalau gue layak dipertahankan bukan?” batinnya seraya menyusul turun. Kemu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status