Share

Mabuk

Author: Sun Flower
last update Huling Na-update: 2021-09-08 23:47:57

Dave benci mabuk-mabukkan. Diapun hampir tidak pernah minum anggur. Dia minum hanya jika kadar alkoholnya di bawah, mengingat dia juga tidak bisa mentolerir alkohol yg masuk ke tubuhnya. Menurutnya orang yang mabuk tidak akan pernah serius dan membosankan karena yang di bicarakan hanya omong kosong. Namun malam itu, saat ada perjamuan untuk makan malam bersama koleganya dari Jepang, Dave tidak bisa menolak permintaan mereka untuk minum anggur dari perkebunan mereka, yg ternyata kadar alkoholnya ada di atas rata-rata berhubung itu hanya untuk konsumsi pribadi.

Malam itu juga, June sedang keluar sendiri setelah selesai melakukan tugasnya di rumah. Dia melakukan hal yg biasa dia lakukan di kota asalnya, pergi ke bar dan menikmati musik disana sambil minum sedikit beer. June tipe wanita yg tahan terhadap alkohol manapun. Dia bisa mengontrol kesadarannya. Dave yang mabuk sebelumnya datang bertemu di acara koleganya tanpa supir, diapun menyetir uring2-an dan menyebabkan sedikit masalah di jalan tepat bersebrangan dengan June yang akan berjalan pulang ke paviliun. Dave menabrak pembatas jalan. Hanya sentilan kecil namun itu cukup membuat Dave berhenti dan seperti akan pingsan. June menyadari itu mobil Dave, diapun berlari dan mencoba melihat kedalam mobil siapa yang menyetir,

“ya Tuhan apa yang laki laki ini lakukan! Daveee.. daveee.. buka pintunya” Tanpa sadar dia hanya memanggil nama depan majikannya. “Davee!”

Dave yang setengah sadar mendengar panggilan itu, langsung menekan tombol buka kunci dalam mobilnya. Dia hampir jatuh ke aspal karena tidak memakai sabuk namun June segera menangkap badannya. Dengan kekuatan yg ada, June menggeser tubuh Dave yang tinggi, padat dan kekar itu ke kursi penumpang samping, June pun cepat mengendarai mobil itu mengingat orang – orang mulai berkumpul untuk melihat.

“fiuh..!untung saja aku cepat melihatnya. Sialan laki laki ini tidak tau batasannya malah mabuk dan buat onar di jalanan!” gumam kecil June yg memecah keheningan mobil yang mulai melaju 80km/jam tersebut.

Dave sadar sudah pagi dengan pakaian yg berbeda, dia memakai piyama dengan aroma wangi sampo kesukaannya. Dia mencoba mengingat apa yang terjadi semalam, namun sekuat apapun dia mencoba mengingat tidak ada kejadian kecilpun yg teringat. Ingatannya hanya sebatas sampai dia mengendarai mobil utk pulang.

 “sialan! Inilah yang kubenci dari mabuk!”. Diapun mandi dan bersiap ke kantor sampai dia pun mengingat kalau ini hari Minggu.“mabuk sialan” kembali dia memaki dirinya sendiri..

Dave tidak mencoba mencari tau apa yg terjadi semalam, karena dia berpikir kalau semua yang terjadi pasti dilakukannya sendiri. Sementara itu June tidak bisa tidur nyenyak. Dia bangun paksa pagi hari dengan lingkaran hitam seperti mata panda. June ingat betul apa yg sudah Dave lakukan malam sebelumnya. Dan karena ini hari Minggu, June hanya bertugas membersihkan ruang buku milik Dave sambil sesekali membaca novel2 koleksi Dave untuk mencoba menghilangkan ingatannya malam itu.

Dave tidak sengaja membenturkan kakinya di ujung pintu kamarnya, dia seperti mengingat sesuatu. Seperti hanya kilatan film yang lewat. “wajah siapa itu?” isi hatinya sendiri dia tak paham. Ada rasa yang sepertinya berbeda tadi malam. Dia pun bergegas mencari sekuriti rumahnya bertanya apa yang terjadi malam sebelumnya. Apakah dia pulang sendiri?apakah ada yang mengantarnya?. Namun dia tidak mendapatkan jawaban yang dia mau, dia hanya mendengar “tuan muda pulang sendiri dalam keadaan mabuk”. Security itu sudah di sogok June, Dia tidak ingin Dave tau dia bisa menyetir dengan alasan keamanan data dirinya sendiri.

June yang masih uring-uringan karena tidak bisa tidur berjalan sempoyongan setelah selesai melakukan pekerjaannya. Dan tanpa sengaja bertemu Dave yang berjalan tanpa memperhatikan dirinya berlalu begitu saja karena masih merasa ada yang aneh dengan kejadian tadi malam namun tidak bisa di ingatnya sama sekali. June menatap wajah Dave kemudian bibirnya,

Ya Tuhan, apa yang sudah kulakukan tadi malam?kenapa aku tak mendorongnya sekuat tenaga?”June bergumam dalam hatinya. sedikit menyesali perbuatan mereka kemarin.

June masuk ke kamarnya, berbaring terlentang dan mengingat kembali kejadian tadi malam di depan rumah itu. Dalam keadaan mabuk saat June turun dari mobil dan akan memasuki pintu rumah, Dave menarik tangannnya dengan kasar. Menyandarkannya di dinding dekat pintu, menciumnya dengan paksa walau dengan tenaga June yang menolaknya, namun Dave yang punya tubuh dan tenaga lebih besar darinya bisa menghalau semua penolakan June. June hanya bisa mematung, menerima semua serangan bibir Dave yang seperti tak puas jika tak memakan bibir June hingga Dave terjatuh kelantai saking mabuknya. Namun June masih bisa mendengar Dave menyebut nama wanita dalam mabuknya. “Leah, jangan pergi”. Entah siapa itu, June tak ingin mencari tau.

Malam itu, June yang masih tak bisa tidur memutuskan berjalan-jalan dekat danau buatan di samping paviliun milik Dave. Dia tak menyadari ada Dave disana sedang merokok santai sambil memikirkan hal kemarin malam yang rasanya masih ada yang mengganjal. June yang duduk diam termenung disudut danau tiba-tiba muncul ide aneh dalam pikirannya yang kacau, dia melompat berenang ke danau buatan malam itu.

“Byuuur”

Dave yang mendengar suara lompatan itu segera berjalan menuju ke asal suara. Dia mengintip dari balik pohon pinus yang ada di pinggiran danau, dia melihat sosok wanita berambut panjang yang sedang berenang tengah malam. Dia tidak langsung menghardik karena penasaran ingin melihat siapa yang senekat itu di malam buta. Tiba-tiba Dave seperti melihat wanita itu akan tenggelam. Yah, June mengalami kram karena mendadak melompat tanpa pemanasan. Davepun melompat menolong June, dia sempat kaget karena itu adalah June pelayan di rumahnya. June setengah sadar, terminum air dan Dave memberikan pertolongan dengan cepat dia memberi nafas bantuan dan berusaha mengeluarkan air yang di telan June. Dave merasa ada yang aneh, hal ini sepertinya pernah terjadi. Kilatan ingatan di malam dia mencium paksa June pun lewat dalam memorinya. Dia mengingat kembali dengan jelas kejadian di malam itu. June yang sudah sadar kaget karena ternyata Dave yang menolongnya.

“Tu-tuan Muda, maafkan saya dan terima kasih sudah menolong saya” June berusaha berucap dengan terbata dan sedikit berbisik

“Apa kau wanita gila?kenapa berenang disini tengah malam dan sepertinya kau tidak pemanasan?atau apakah aku menggagalkan rencana bunuh dirimu?” Dave membalas ucapan June setengah berteriak membuat June gemetar takut mengingat dua malam berturut-turut dia terlalu intim dengan Bosnya ini.

“Aku hanya ingin menjernihkan pikiranku. tak bisa tidur tiba-tiba ingin jalan disini dan berenang. sekali lagi maatkan aku Tuan dave” June berusaha membalas ucapan Dave dan seperti akan menangis. Dia benar-benar takut akan di pecat dan sekaligus karena dia hanya berdua dengan Dave sekarang.

“Baiklah, segera masuk kedalam. keringkan dirimu dan minumlah vitamin. jangan sampai kau kena flu besok”

Dave segera berjalan tapi setengah menunggu June. June yang tidak segera berdiri membuat Dave penasaran.

“apa yang kau tunggu. apa kau masih mau berenang lagi?” tanya Dave dengan nada sedikit ketus.

“maaf Tuan Dave, sepertinya kakiku terkilir. bisakah kau mngambil batang pohon disampingmu untuk kupakai sebagai tongkat? sekali lagi maafkan saya” June memelas meminta perhatian

Dave malas berpikir panjang. Dia segera menggendong June dalam rangkulannya, membuat June sedikit bergeliat mau memberontak.

“June, kamu diam sebentar. aku tak bisa berjalan dengan benar jika menggendongmu dan kamu seperti ulat bergeliat  kesana kemari” timpal Dave yang tak tahan dengan tindakan aneh June.

“Tu-tuan. sepertinya ini tidak benar. maafkan saya” June berusaha agar Dave mau menurunkannya.

“kau terlalu banyak meminta maaf. cepat rangkul leherku agar aku lebih leluasa berjalan tidak terhalang tanganmu bergelantungan” bentak Dave mendominasi segala keluhan June saat itu.

“Baik Tuan” jawab June walau dengan segala keterpaksaan yang ada.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • My Handsome Master   Acara Om Robby

    Aula acara peluncuran produk terbaru dari perusahaan om Robby begitu ramai dan megah. Tamu undangan dari politikus hingga artis ternama di negara itu banyak yang datang. Mereka datang dengan tujuan yang sama, yaitu acara setelah peluncuran produk ini. Mau melihat Dave dan sepertinya juga dengan pacar barunya yang sudah heboh beberapa waktu ini.Clara dan Denny terlebih dahulu memasuki aula itu, kemudian disusul Dave dan June yang begitu memukau dan membuat banyak mata memandang. Ada beberapa wartawan khusus yang memang sudah di siapkan. Mereka tidak terlalu menyorot June sesuai dengan permintaan June pada Dave, namun kamera kamera dari tamu yang hadir itu tak luput dari perhatian juga. Beberapa orang yang sadar mengambil kamera lalu memotret kemudian lainnya hanya bengong dan terperangah pada kecantikan alami June. Bagaimana tidak? June tampak seperti Model berkelas saat itu namun dengan riasan yang sangat natural. Paduan gaun dan sepatu berkilau bak putri dari negeri dongeng, sungguh

  • My Handsome Master   Persiapan Part 2

    Sekitar jam dua siang itu, June sudah dijemput untuk di antar ke salah satu kamar hotel suite di tempat pelaksanaan jamuan di malam itu. Dengan tim yang MUA dan Clara yang membantu Dave saat itu, sehingga tak perlu di ragukan lagi bagaimana penampilannya nanti.Pada jam 6 sore mulai terlihat tamu undangan yang mulai berdatangan. Tamu yang akan menghadiri peluncuran produk baru dari perusahaan kosmetik om Robby disertai yang kemudian akan di lanjutkan ke aula besar sebagai bagian dari acara dari Wijaya Group.Walaupun acara akan dimulai jam 7 malam, namun karena antusias dari para tamu yang semangat dengan acara keluarga Wijaya. Jadi memang benar strategi dari tuan besar Wijaya untuk membalas budi temannya Robby, agar acara peluncuran produk barunya dibuat di hari yang sama dengan pengumuman penerus keluarga Wijaya.Para tamu di arahkan terlebih dahulu ke aula peluncuran produk baru, setelah itu mengambil undangan exclusive yang baru untuk di pakai di pintu masuk aula acara keluarga WI

  • My Handsome Master   Persiapan

    Dave dan June pun kembali ke kediaman Dave setelah drama memilih baju dan sepatu di hari itu. Dave merasa puas dengan pilihan June yang sepertinya sesuai juga dengan tema pesta om Robby juga sesuai dengan setelan yang akan dikenakan Dave nanti.“Dave, boleh aku bertanya siapa itu Bianca?” June bertanya dengan nada serendah mungkin dan gestur selembut mungkin, takut menyinggung tuannya.“Aku hanya berpikir perlu mengetahuinya sedikit. Bisa saja dia juga hadir di pesta nanti” sambung June sambil membuka sepatu yang di pakainya.“Kau tenang saja June, dia tak akan mengganggumu. Aku akan menjagamu disana!” Dave menjawab singkat, seperti tak ingin ada pertanyaan lain lagi.Dave melihat raut wajah June yang tidak puas dengan jawaban yang dia beri“Hindari sebisa mungkin saja jika kau bertemu dengannya kelak dan jangan ladeni omonganya. Itu saja” Dave menyambung kalimatnya menegaskan pada June sambil melangkah naik ke kamarnya di lantai 2.June yang menerima informasi yang begitu singkat itu

  • My Handsome Master   Sepatu Berkilau

    Dave dan June memasuki Toko Sepatu sahabat Dave dengan anggun. June menjadi sosok yang disoroti oleh pengunjung toko sepatu itu, bahkan pemilik toko tersebut juga di buat terpesona dengan penampilan sederhana June yang hanya memakai make up tipis namun terlihat memukau.“Selamat datang Dave” Ujar Clara, salah satu sahabat Dave yang juga pemilik toko sepatu ternama itu. Sambil Clara basa basi mencium pipi kiri dan kanan Dave, Clara pun berbisik “siapa gadis yang menyilaukan mata ini Dave?” dengan senyum tipis menggoda, mata Clara tak melepaskan pandangannya pada June.Dave menyadari sensor mata Clara yang sensitif seperti biasanya. Clara adalah salah satu saksi gagalnya cinta pertamanya, jadi dia menjadi salah satu sahabat yang tahu betul bagaimana cintanya berawal dan kandas. Dave membelai lembut lengan June yang membuat June sontak kaget namun masih tetap memposisikan diri sebagai kekasih palsunya Dave,“June perkenalkan, ini salah satu sahabatku Clara.” hanya dengan kalimat sederha

  • My Handsome Master   Pura-Pura

    June yang mendengar semua perkataan Dave berusaha mencerna dengan benar agar tak salah tanggap. “Berpasangan? Identitas palsu? Berpura-pura? Tampil di depan wartawan di kota ini? Apa sebenarnya yang di pikiran bajingan ini?” Pikir June dalam otaknya yang membuat perutnya seperti berputar –putar. Dia tak menyangka Dave sampai sedikit mengancamnya dengan berkata bahwa Operasi Pak Deddy seharusnya dilakukan lebih cepat. Tepatnya di jam 9 pagi ini jika June bersedia melakukan yang dia katakan dan menandatangani kontrak yang sudah Dave buat. “Stop. biarkan aku mencerna perkataanmu sebelumnya” June menyela Dave yang masih bicara tanpa sadar dia tidak memangginya dengan sebutan tuan lagi. Dave terdiam dan terenyuh mendengar June tidak memanggilnya tuan. Dia sepertinya suka dengan kalimat barusan walaupun sebenarnya June telah melanggar janjinya untuk tidak menyela percakapan. Dave tak keberatan sama sekali. June terlihat memang sedang berpikir keras tentang kontrak yang sudah ada di tang

  • My Handsome Master   Perjanjian Istimewa

    Dave yang mendengar semua cerita June sambil memutar otak cerdasnya itu, dia sebenarnya sudah memiliki alasan kuat untuk bisa mengajak June menjadi pendampingnya nanti di Acara Om Robby. Tapi dia juga harus meminta pendapat mamanya. Dia tidak boleh sembarang memutuskan, kmengingat ini acara pertamanya tampil di depan wartawan.“June, bisakah aku menjawab permintaanmu sampai besok pagi?” jawab Dave atas segala keluh kesah June saat itu.“Baiklah tuan muda Dave. Saya permisi dulu” Ucap June sambil berjalan menuju pintu keluar.“saya berharap tuan Dave memiliki hati mulia untuk membantu saya kali ini.” sambung June sebelum menutup pintu ruang belajar Dave saat itu. June sangat berharap pada kebaikan tuan mudanya ini. Walaupun sebenarnya dia bisa meminta Larry untuk mengirimkan uang padanya, tapi itu artinya harus kembali dulu ke kediamannya dan June masih belum siap untuk pulang.....Kriiing Kriiing.. tele

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status