Share

My Handsome Master
My Handsome Master
Penulis: Sun Flower

Lari

Penulis: Sun Flower
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-08 23:47:01

Angin bertiup lembut namun membawa hawa dingin di malam dengan hujan rintik, terlihat seorang wanita tergopoh-gopoh turun dari bis membawa sebuah koper derek bersamanya. Wanita itu bernama June. Yah, ini kisah tentang seorang gadis bernama June.

“bugh” terdengar hantaman keras koper itu menabrak batu besar di pinggiran jalan.

ah kenapa aku membawa novel begitu banyak dalam koper ini” bisik June di pikirannya yg sedikit menyesal karena rasa sayangnya pada hobby sendiri.

June melirik kiri dan kanan sambil sesekali membuka aplikasi peta di handphonenya. Dia hampir saja tersesat karena baru kali ini datang di daerah ini sendirian. Diapun terus menyusuri trotoar jalan sambil sedikit berlari karena hujan yang mulai deras.

“Akhirnya sampai” June melihat kembali alamat yg tertera di smsnya dan memastikan di aplikasi peta.

ting.. tong..

June membunyikan bel sebuah rumah yg terletak agak di atas jalan, karena harus menaiki beberapa anak tangga untuk mencapai pintu depan rumah.

Terlihat seorang wanita paruh baya membuka pintu rumah dengan senyuman ramah dan bahagia.

“Nona June.. akhirnya kita bertemu juga. Ayo masuk ini sudah malam dan pakaianmu sepertinya basah”

Junepun menyambut sambutan hangat tersebut lalu masuk ke dalam rumah. Wanita paruh baya itu bernama Ani, dialah yang merawat June sejak usia 7 tahun saat Ibunya meninggal.

“Nona June, sebenarnya apa yang terjadi sampai bisa ada disini sendirian? saya segera mengirim alamat rumah ini setelah ditelepon Nona dengan isak tangis seperti tadi pagi..” tanya Bi Ani

“Bi Ani, saya belum bisa menceritakannya panjang lebar....” Jawab June mengela nafasnya yang mulai tersekat

 “June lelah, ingin istirahat. intinya June mau pergi sejauh mungkin dulu dari Papa” ucap June yang mulai berkaca-kaca..

ya June anak manja dan sangat bergantung pada papanya, entah apa yg membuat dirinya mau pergi meninggalkan papanya di hari itu. Bi Ani pun mempersilahkan June masuk di kamar yang sudah dia siapkan sejak pagi. Dia menyayangi June seperti anaknya sendiri, karena memang dalam pernikahannya dia tidak memiliki anak. June-lah yang membuat perasaan sebagai Ibu bisa muncul dalam dirinya.

Setelah mandi dan minum segelas susu hangat, Junepun bersiap tidur namun di tengah kantuknya, pikirannya masih mengingat jelas kejadian semalam. Tak habis pikir kenapa Papanya bisa setega itu pada dirinya. Memaksanya bertunangan dengan orang yang tidak dia kenal sama sekali, sementara dia sudah memiliki kekasih disampingnya. Namun takdir bersama kekasihnya sepertinya tidak memihak June, yang berniat kawin lari bersama Mark tapi karena tau June melepaskan semua hak sebagai anak Papanya, dia malah di tinggal di tengah jalan oleh Mark.

Air mata June menetes lagi, berbalas deras dengan hujan malam itu. hatinya sakit karena merasa kedua pria yang di sayanginya tidak memperlakukannya dengan benar. June benar-benar merasa terbuang dan tidak dipedulikan. beruntung dalam nanar ingatannya, dia mengingat sosok Ibu keduanya, Bi Ani. sementara dia menangis terisak Bi Ani masuk ke kamarnya, memeluknya dan tidur dengannya, menenangkannya.

“Non June sayang, menangislah karena setelahnya non akan lelah dan tertidur” ucap Bi Ani perlahan sambil menepuk bahu June.

June pun terlelap, lelah karena menangis semalaman hingga di pagi hari matanya bengkak minta ampun.

“Pagi Bi Ani” sapa June dengan suara ceria yang di buat-buat

“pagi Non, saya sudah buatkan sarapan kesukaan Non June. Nasi goreng ayam.. yuk sarapan kita” balas Bi ani

June mengiyakan sambil menatap seisi rumah, seperti mencari seseorang

“dimana Pak Deddy?”

“oh Pak Deddy sekarang di rawat di RS karena penyakit lamanya kambuh. Kemarin saya pulang cepat kerumah karena Non June mau datang. tapi ga apa apa kok Non, sudah mendingan” Bi Ani berkata namun tak sadar matanya yg mulai memerah.

June paham benar kondisi Pak Deddy dan sakitnya. Dia tak mau menambah kata karena pasti akan membuat Bi Ani sedih. June-pun mulai memakan makanannya.

“Bi Ani, tadi pagi pas bangun June sudah pikirkan. mungkin akan tinggal bersama Bi Ani beberapa waktu. tapi karena June sudah meninggalkan semua hak June sebagai anak keluarga Kusuma, maka June harus bekerja. yah pekerjaan apa saja. akan June cari.” ucap June dengan tatapan serius yang membuat Bi Ani tak tahan untuk tertawa kecil mengingat manjanya anak ini dan pasti tidak bisa bekerja apalagi bekerja kasar. June biasa di layani, bahkan hanya untuk sekedar mengganti sepatunya, dia dilayani di istanannya di kediaman Kusuma.

“kenapa Bi Ani tertawa?apa yang salah?”

“Baiklah Non June, silahkan lakukan apa yang Non June rasa baik” Balas Bi Ani.

“Oke setelah sarapan, June bersiap utk cari pekerjaan”

June sadar statusnya tidak sama lagi. di Kota tempat tinggalnya, hampir setengah real estate di kota itu milik ayahnya, memiliki mall terbesar di kota, membuat dia tak pernah kekurangan semua yang dia inginkan. Hingga ayahnya memintanya putus dengan Mark dan bertunangan dengan pria pilihan ayahnya yang entah siapa orang itu. June nekat melepaskan semua kelimpahannya, namun malah dibuang oleh Mark. June tau sekarang dia harus bergantung pada dirinya sendiri, dia tak ingin dipaksa soal percintaan. Maka jika harus tinggal bersama Bi Ani, dia harus bekerja untuk tidak merepotkan Bi Ani.

Sementara itu Papa June, Pak Hengky Kusuma yang tau dia lari dan tinggal bersama Bi Ani merasa sedikit lega. Yah, intinya June tidak lagi bersama dengan Mark si mata duitan yang membodohi June dengan segala rayuan gombalnya, namun sudah di ketahui niatnya olehnya. Dia membiarkan June tinggal dengan Bi Ani namun dalam pengawasannya tentu saja. Memberikan waktu luang pada June yang sedang terluka hatinya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • My Handsome Master   Sepatu Berkilau

    Dave dan June memasuki Toko Sepatu sahabat Dave dengan anggun. June menjadi sosok yang disoroti oleh pengunjung toko sepatu itu, bahkan pemilik toko tersebut juga di buat terpesona dengan penampilan sederhana June yang hanya memakai make up tipis namun terlihat memukau.“Selamat datang Dave” Ujar Clara, salah satu sahabat Dave yang juga pemilik toko sepatu ternama itu. Sambil Clara basa basi mencium pipi kiri dan kanan Dave, Clara pun berbisik “siapa gadis yang menyilaukan mata ini Dave?” dengan senyum tipis menggoda, mata Clara tak melepaskan pandangannya pada June.Dave menyadari sensor mata Clara yang sensitif seperti biasanya. Clara adalah salah satu saksi gagalnya cinta pertamanya, jadi dia menjadi salah satu sahabat yang tahu betul bagaimana cintanya berawal dan kandas. Dave membelai lembut lengan June yang membuat June sontak kaget namun masih tetap memposisikan diri sebagai kekasih palsunya Dave,“June perkenalkan, ini salah satu sahabatku Clara.” hanya dengan kalimat sederha

  • My Handsome Master   Pura-Pura

    June yang mendengar semua perkataan Dave berusaha mencerna dengan benar agar tak salah tanggap. “Berpasangan? Identitas palsu? Berpura-pura? Tampil di depan wartawan di kota ini? Apa sebenarnya yang di pikiran bajingan ini?” Pikir June dalam otaknya yang membuat perutnya seperti berputar –putar. Dia tak menyangka Dave sampai sedikit mengancamnya dengan berkata bahwa Operasi Pak Deddy seharusnya dilakukan lebih cepat. Tepatnya di jam 9 pagi ini jika June bersedia melakukan yang dia katakan dan menandatangani kontrak yang sudah Dave buat. “Stop. biarkan aku mencerna perkataanmu sebelumnya” June menyela Dave yang masih bicara tanpa sadar dia tidak memangginya dengan sebutan tuan lagi. Dave terdiam dan terenyuh mendengar June tidak memanggilnya tuan. Dia sepertinya suka dengan kalimat barusan walaupun sebenarnya June telah melanggar janjinya untuk tidak menyela percakapan. Dave tak keberatan sama sekali. June terlihat memang sedang berpikir keras tentang kontrak yang sudah ada di tang

  • My Handsome Master   Perjanjian Istimewa

    Dave yang mendengar semua cerita June sambil memutar otak cerdasnya itu, dia sebenarnya sudah memiliki alasan kuat untuk bisa mengajak June menjadi pendampingnya nanti di Acara Om Robby. Tapi dia juga harus meminta pendapat mamanya. Dia tidak boleh sembarang memutuskan, kmengingat ini acara pertamanya tampil di depan wartawan.“June, bisakah aku menjawab permintaanmu sampai besok pagi?” jawab Dave atas segala keluh kesah June saat itu.“Baiklah tuan muda Dave. Saya permisi dulu” Ucap June sambil berjalan menuju pintu keluar.“saya berharap tuan Dave memiliki hati mulia untuk membantu saya kali ini.” sambung June sebelum menutup pintu ruang belajar Dave saat itu. June sangat berharap pada kebaikan tuan mudanya ini. Walaupun sebenarnya dia bisa meminta Larry untuk mengirimkan uang padanya, tapi itu artinya harus kembali dulu ke kediamannya dan June masih belum siap untuk pulang.....Kriiing Kriiing.. tele

  • My Handsome Master   Minta Tolong

    Hari berganti tanpa terasa sudah 3 bulan, June dan Dave tak se-senggang seperti dulu sejak kejadian itu. Hanya bertemu seperlunya dan melakukan aktifitas seperti biasa seperlunya. Tak ada lagi kejahilan Dave pada June, walau keduanya masih menyimpan memori yang sama di setiap malam yang lewat.Hingga suatu hari,Ibu Dave kembali dari Jepang langsung saja ke paviliun Dave bukan ke rumah utama. Dia merindukan anak laki-laki kesayangannya itu. Ibu Dave memang asli warga Jepang bernama Aiko Masami, makanya Dave punya perawakan mata sedikit sipit.“Daveee, mama pulang” tiba tiba ibunya berteriak di paviliun Dave yang kemudian di potong oleh June“Maaf nyonya, Tuan Muda Dave belum pulang” jawab June.Sontak Ibu Dave kaget melihat June. June yang punya postur tubuh semampai, rambut hitam lebat dan panjang yang di ikat ke atas dengan kulit putih dan lesung pipi yang memikat bahkan untuk Ibu Dave sendiri. sempat terbesit jika berpasangan den

  • My Handsome Master   Cari Kesempatan

    Kondisi saat itu sungguh canggung. keduanya terdiam. June masih dengan keadaan menutup matanya. Dave yang tanpa sadar memandang mata June yang tertutup, hidungnya kemudian bibirnya. Dave menginginkan bibir itu saat itu juga. namun keburu di dorong June untuk berdiri. “Tu-tuan muda Dave. Maafkan saya terjatuh seperti itu. saya akan segera memanggil pak Toni” Ucap June yang segera berlari keluar kamar mandi “ah sayang sekali” Gumam Dave saat itu “Sial sejak kapan aku tidak bermartabat seperti ini? sialan!” kembali dia memaki dirinya sendiri. Pak Toni penjaga Paviliun Dave segera berlari ke kamar Dave untuk membantunya berdiri, namun sesampainya disana Dave sudah bangun dan sementara berganti pakaian. Dave tahu, jika Pak Toni melihat kondisinya seperti tadi maka tidak akan lama baginya untuk melihat drama dari Ibunya yang khawatir berlebihan pada dirinya. Sementara ini hanya flu biasa yang tak perlu di besar-besarkan. Sudah 3 hari berlalu dan Dav

  • My Handsome Master   Sakit

    Dalam perjalanan kembali ke Paviliun, Dave memikirkan cara untuk memulai cerita tentang semalam. Bagaimana agar kesalahpahaman di antara majikan dan pelayannya bisa selesai tanpa ada masalah. “June, apa semalam aku bertemu denganmu di depan pintu masuk rumah?” June yang mendegar pertanyaan itu sontak kaget dan bibirnya tersekat. ingin lari tapi tak bisa. dia seperti dijebak untuk segera menjawab pertanyaan Dave. karena saat itu juga Dave berhenti di tengah jalan, tak melangkah lagi padahal pintu belakang rumah sudah terlihat. Dave menuntut jawaban June saat itu juga. “Apa maksud pertanyaan tuan? ten-tentu saja kita bertemu semalam sebelum tuan berangkat ke perjamuan makan malam” June menjawab dengan hati-hati dan gagap membuat Dave yakin kalau itu memang June. Dave punya feeling yang kuat dalam banyak hal, tak mudah menyembunyikan hal seperti itu padanya. “Kau tak perlu takut June. aku hanya ingin memastikan kalau itu memang kau. Aku ingin minta

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status