Keesokan harinya Shanum sudah bersiap-siap di tempatnya untuk berbaris dan masuk ke dalam bus beberapa menit lagi. Ia sudah membawa koper kecil yang berisi segala keperluannya selama empat hari ke depan. Ini adalah pertama kali untuknya sehingga ia menjadi agak gugup. Ditambah ia masih baru menjadi anggota dokter di rumah sakit ini sehingga belum banyak yang dikenalnya. Hanya Haidar dan ... Abizar. Sayangnya mereka berdua tidak akan menemaninya dalam perjalanan yang cukup panjang nanti.
Tunggu.
Setelah hampir tujuh jam perjalanan, Shanum dan Abizar akhirnya sampai di lokasi bakti social yang sudah direncanakan. Tempatnya memang agak pelosok dan harus melewati hutan pinus dan kawasannya berada di kaki gunung Godog. Tapi masuk ke perkampungannya.Jalanannya sudah cukup bagus meski aspalnya sudah beberapa bagian yang rusak tapi masih layak dilewati kendaraan.
Esok paginya kegiatan dimulai lagi dengan senam pagi yang dipimpin oleh Istri Kepala Desa yang kebetulan memang jago gerakan senam. Apalagi kegiatan senam pagi itu diiringi oleh lagu Bollywood yang tentu saja menjadi hiburan tersendiri bagi para peserta. Tak jarang mereka tertawa saat gerakan lihai bu Kades yang sulit mereka ikuti.Denaya hanya berdiri di barisan paling belakang sambil melipat kedua tangannya di depan dada saat melihat Shanum dan Abizar yang tampak asik mengikuti gerakan senam yang menurutnya tak jelas. Ia pun
Shanum menatap langit di atas kepalanya yang sudah mulai gelap. Warna abu-abu seakan menandakan bahwa sebentar lagi langit akan menumpahkan tangisnya. Tadinya ia hanya ingin jalan-jalan di sekitar balai desa untuk melepas penat juga menghindari kecemburuannya yang mulai terasa berlebihan saat melihat Denaya dan Abizar yang semakin dekat. Rasa dalam hatinya kian membuncah, membuatnya yakin seyakin-yakinnya jika ini benar cinta. Bukan hanya sekedar cinta biasa seperti yang ia rasakan pada Haidar dulu. Ini jauh lebih daripada itu.
Rasa hangat menjalar pada tubuh Abizar ketika Shanum memeluknya begitu erat. Tubuh wanita ini sangat dingin dan bergetar hebat seakan menunjukkan jika dirinya memang sangat ketakutan saat ini. Abizar mengusap punggung Shanum yang basah, berusaha menenangkan wanita dalam dekapannya ini. Ia pun menuntun Shanum untuk duduk kembali di kursi panjang yang cukup kuat untuk menopang keduanya." Alhamdulillah aku bisa menemukanmu. Kamu gak tahu apa seberapa takutnya aku saat Haidar bilang kamu hilang. Apalagi di sini lingkungannya asing bagi kita."
Keesokan harinya setelah Haidar mengabarkan ke Shanum soal mediasi yang akan dilakukan dari pihak kepolisian nanti sore, Keanu dan Haidar pun menjemput Shanum di apartemennya. Mereka pun pergi bersama-sama ke kantor kepolisian.Di sana Kinara dan kedua orangtuanya sudah berada di dalam sebuah ruangan khusus untuk mediasi antar pelapor dan yang terlapor. Kinara menatap sinis saat Shanum, Keanu dan Haidar masuk ke dalam ruangan.
Denaya melirik Richardo yang sekarang duduk di sampingnya. Tadinya ia berharap jika pria ini tidak mau datang setelah ia hubungi dan menceritakan semua masalah yang terjadi dalam keluarganya. Tapi nyatanya pria itu malah datang dengan gayanya yang seolah sebagai seorang pahlawan. Padahal masalah ini ada karena dia.Setelah pembicaraan singkat dengan ayahnya, Richardo bilang dia memang berniat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya dan siap menikahi Denaya secepatnya. Tapi yang menghalangi adalah perjodohan yang sedang Denay
Dalam perjalanan menuju Jakarta, Abizar tak bisa berhenti tersenyum ketika bayangan Shanum melintas di kepalanya. Ia sudah membayangkan Shanum akan tersenyum menyambutnya nanti. Ia tak sabar untuk memberitahu wanita itu soal berita baik untuk mereka. ia sudah mendapat restu untuk membawa Shanum menemui kedua orangtuanya setelah permasalahannya dengan keluarga Denaya sudah usai. Denaya pun malam itu juga kembali ke Jakarta meski kedua orangtuanya sudah menawari mereka untuk menginap. Tapi mereka menolak, mungkin terlanjur malu. Denaya pun tak banyak bicara dan dia diputuskan untuk melanjutkan KOAS di rumah sakit lain yang sepertinya akan di luar kota demi menutupi aibnya yang sedang hamil. Tentu saja bersama Richardo. Mungkin itu dilakukan kedua orangtua Dena
Pagi-pagi sekali Shanum sudah siap untuk berangkat ke Bandung. Ia tinggal menunggu jemputan saja. Rencananya Abizar dan Keanu akan membawa mobil mereka masing-masing. Jadi nanti Shanum akan satu mobil dengan Abizar dan Haidar dengan Keanu. Shanum sih tak mempermasalahkannya.Shanum menyiapkan baju terbaiknya untuk bertemu dengan kedua orangtua Abizar nanti sekaligus calon mertuanya, itu pun jika kedua orangtua Abizar menerimanya.