Share

My Ice Prince!
My Ice Prince!
Penulis: Yuni Safrina

1. Menemukan Manusia

Zhang Meng merupakan putri dari kerajaan api. Setiap hari ia bersama saudara-saudaranya menyusuri alam dan singgah ke kerajaan elemen lain untuk berbuat ulah.

Hari itu, Zhang Meng dan adik laki-lakinya Feng mendatangi kerajaan tanah untuk mengincar kitab seperti biasa. Kitab Lin, kitab warisan kuno itu di incar oleh Meng atas perintah dari ayahnya.

Kitab Lin berguna untuk dipelajari dan memperoleh ilmu yang mampu menguasai bumi. Kelima kerajaan masing-masing memiliki kitab Lin, hanya saja yang bersaing dan berambisi untuk mengambil alih kekuasaan hanya antara es dan api.

Kerajaan es dan api bersaing untuk mengumpulkan kitab dari kerajaan lain yang memihak kepada mereka.

Kerajaan es tidak rela jika bumi berhasil dikuasai oleh kerajaan api. Sudah sangat banyak ulah dari kerajaan api yang meresahkan. Kekejaman elemen api membuat seluruh kerajaan elemen lainnya kurang percaya. Tetapi, keserakahan dan ambisi api tidak mampu di tolak secara baik-baik. Kerajaan api terus bersikukuh untuk melakukan apapun keinginannya. Elemen api akan membasmi segala sesuatu yang mencoba menghalanginya.

"Apapun yang terjadi kau harus membawa kitab Lin untuk kerajaan kita!" Perintah Zhang Juo kepada Meng anaknya, sebelum akhirnya Meng dan Feng pergi ke kerajaan elemen tanah.

Juo sangat kejam bahkan pada anak-anaknya. Kekerasan yang dilakukan dalam mendidik anaknya mampu membuat Meng dan saudara-saudaranya ikut beringas.

Tidak ada yang ditakuti Meng, apapun halangan yang melintang di depannya akan di basmi oleh Meng menggunakan kekuatannya.

Setiba di kerajaan tanah, Meng menyusuri kota-kota sembari mencuci mata. Ia jarang melihat keramaian di pasar dan melihat penduduk yang tentram.

Meng dan Feng mencuri pemilik toko dengan mengambil barang yang mereka inginkan, keduanya bertindak kasar dan tidak mau membayar pemilik tersebut.

Setelah puas jalan-jalan dan bertindak sesukanya, Meng dan Feng berpisah, Meng memerintahkan adiknya untuk ke pusat kerajaan sedangkan Meng berhenti untuk beristirahat di pinggir danau.

Tidak lama setelah dia berisitirahat, Meng tersadar ada yang aneh di sekitar danau. Meng melihat benda besar mengapung di atas danau. Di mencoba mengamati lagi, kemudian Meng menarik benda itu menggunakan kekuatannya.

Meng terkejut, ia menemukan manusia! Benda yang di lihatnya itu manusia yang terapung, ia berjenis kelamin laki-laki. Meng menggunakan tenaga dalamnya untuk menyadarkan dan mengeluarkan air dari tubuh pria itu.

Meng mengamati wajah pria di depannya, ia terkesima. Bagaimana bisa dia menemukan manusia dengan wajah tampan terapung di danau. Meng melihat pakaian pria itu tidak memiliki ciri khas dari kerajaan elemen lain. Meng memastikan lagi bahwa pria itu tidak dari kerajaan elemen manapun.

Pria itu tersadar. Ia terkejut saat membuka matanya, wajah Meng berada tepat di depannya tengah memperhatikan.

"Kau siapa?" ucap pria itu.

"Aku yang seharusnya bertanya kau siapa!"

bentak Meng kasar.

Pria itu tampak linglung memperhatikan sekitar.

"Siapa namamu? Kau manusia?"

Pria itu mengangguk, "Aku Tianyu," jawabnya lirih.

"Kenapa kau hanyut di danau ini?" Meng masih menginterogasi Tianyu dengan tatapan sinis, dia benar-benar penasaran mengenai pria itu.

"Aku sedang mencari ikan dan masuk ke air untuk berenang, kemudian aku tertarik hingga ke dasar danau," Tianyu menjelaskan alasannya bisa sampai hanyut.

"Karena aku telah menolongmu, kau harus menjadi pengikutku. Kau akan ku jadikan pelayan pribadiku," ucap Meng sambil menarik kerah baju pria itu.

Meng tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk memanfaatkan pria tampan di depannya. Meng terlihat tertarik dengan manusia itu.

Tianyu hanya diam saja. Ia kelihatan pasrah di jadikan pelayan Meng. Wajahnya yang lugu mampu meluluhkan hati Meng yang dingin. Wanita keras itu senang menemukan teman baru.

Meng memerintahkan Tianyu untuk membuka mulutnya. Ia meniupkan bola api dan menyuruh Tianyu untuk menelannya.

"Aku meniupkan bola api ke mulutmu, kau tidak bisa pergi dariku jika bola itu masih di dalam tubuhmu." Meng bersikap protektif kepada Tianyu. Ia benar-benar tertarik dan tidak ingin melepas manusia di depannya itu.

Mereka kemudian pergi meninggalkan danau dan bergegas menuju kerajaan.

Sepanjang perjalanan Meng terus bertanya kepada Tianyu. Ia bagaikan menemukan teman baru yang bisa di jadikan boneka mainannya. Tianyu setia menjawab pertanyaan dari Meng. Tianyu benar-benar menjadi pelayan pribadi Meng yang mengikuti kemana pun tuannya pergi.

"Dunia manusia sangat berdekatan dengan kerajaan tanah, pantas saja kau bisa tersesat ke dunia kami," ucap Meng di tengah perjalanan mereka.

"Aku tidak mengetahui banyak mengenai dunia kalian, nona," jawab Tianyu berterus terang.

"Ya! Kau hanya perlu mendengarkanku saja!" perintah Meng kesal. Ia menatap sinis ke arah wajah Tianyu.

"Kenapa kau tidak menghabisiku saja, nona? Bukannya kau di kenal seorang putri yang kejam?" tanya Tianyu tiba-tiba.

"Sudah ada perjanjian bahwa kami dunia dewa tidak boleh menyakiti manusia, jika itu terjadi maka kekuatan kami akan sirna," jawab Meng menerangkan.

Tianyu hanya manggut-manggut mencoba mengerti penjelasan dari Meng.

"Satu lagi, kau tidak boleh menjelaskan identitasmu di dunia kami, jika ketahuan, kau akan di basmi!" Lanjut Meng lagi memperingatkan Tianyu.

Tianyu hanya mengangguk paham. Ia tidak banyak berbicara, hal itulah yang membuat Meng kesal. Mainan barunya sangat datar dan dingin.

Mereka terus berjalan. Meng baru ingat bahwa penduduk elemen tanah bisa mencium keberadaan manusia. Itu merupakan salah satu kelebihan elemen tanah karena mereka sangat dekat dengan manusia.

Saat Meng dan Tianyu mendekati kerajaan, Meng was-was terhadap Tianyu. Ia takut para prajurit mengetahui identitasnya.

Tetapi bukan karena prajurit tanah yang bisa mencium keberadaan manusia, Meng lupa bahwa pakaian Tianyu belum berubah, ia masih menggunakan pakaian khas penduduk manusia. Prajurit yang melihat keberadaan Tianyu langsung menangkapnya.

Meng panik, ia tidak ingin Tianyu terpisah dengannya. Pertarungan pun terjadi antara Meng dan para prajurit kerajaan tanah. Meng melawan mereka habis-habisan. Dia benar-benar marah mainannya di usik.

Akhirnya Meng kalah, lawannya terlalu banyak. Tianyu di tangkap dan di bawa oleh mereka.

Meng mencoba mencari berbagai cara untuk menyelamatkan Tianyu. Ia ingin membawa kabur Tianyu dari tangkapan prajurit itu.

Setelah berhari-hari dia mencari tempat di mana Tianyu di sembunyikan. Akhirnya Meng menemukan penjara yang memenjarakan Tianyu. Ia menyelinap masuk dan melihat keadaan Tianyu yang tengah kesakitan.

Meng ingat bahwa Tianyu tidak bisa berjauh-jauhan dari Meng. Bola api di tubuhnya akan bereaksi dan hanya Meng lah yang bisa meredakan sakitnya.

Meng langsung mendekati Tianyu yang sedang kesakitan, ia memberikan energi baru untuk menghilangkan rasa sakitnya.

Tianyu sudah tidak kesakitan saat Meng membantunya. Tetapi Meng ketahuan, para prajurit mengetahui keberadaan Meng. Prajurit tersebut kemudian menyerang Meng habis-habisan. Meng tidak bisa melawan mereka semua, kekuatannya tidak cukup untuk melawan banyak orang. Meng di keroyok, ia jatuh tersungkur dengan mengeluarkan darah dari mulut.

Tianyu mengkhawatirkan keadaan Meng. Ia panik melihat darah keluar dari mulut Meng. Tianyu tidak bisa menolong apapun. Ia masih terjebak di dalam penjara.

Tianyu merasa geram, tidak ada yang menolong mereka. Saat Meng tidak sadarkan diri, Tianyu menggunakan kekuatannya untuk mendobrak jeruji penjara yang mengelilinginya. Tianyu langsung menggendong Meng dan membawanya untuk kabur dari tempat itu.

Para prajurit tidak bisa melawan kekuatan Tianyu. Mereka berhasil kabur. Meng masih dalam keadaan pingsan, Tianyu merawatnya di sebuah gua tak berpenghuni. Mereka berdua tinggal di gua untuk beberapa hari sampai Meng pulih.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status