Share

Penyesalan

Langit makin gelap, angin bertiup semakin kencang. Aku menggigil, menahan dingin dan tangis. Baru beberapa hari yang lalu melayang begitu tinggi dengan angan-angan pernikahan kami, kini dihempaskan begitu kejam hingga ke dasar bumi. Rasanya remuk redam, tak lagi bertenaga untuk bangkit.

"Lia, ayo pulang." Kembali Mama Yasmin memanggil, memaksaku untuk berdiri dan menuntunku bersama Kania menjauhi pusara Rio seiring dengan menderasnya hujan.

Rasa lelah karena telah menempuh perjalanan jauh dan menghadapi kenyataan yang mengejutkan ini secara tiba-tiba, membuat kakiku tak mampu lagi untuk menopang tubuh. Seketika semua terasa gelap. Hanya suara Kania berteriak panik yang terdengar, kemudian hening.

Aroma eucalyptus memenuhi indera penciumanku. Wajah Mama Yasmin yang terlihat pasi, menyambut ketika aku membuka mata. Aku mencoba bangki

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status