Share

Sahabat

Aku tersentak mendengar ketukan disertai suara Ares memanggil dari luar kamar. Ternyata aku tertidur setelah semalaman berkutat dengan pikiran tentang cowok yang tengah mengetuk pintu itu.

"Lo tidur apa pingsan, sih? Dari tadi gue bangunin nggak bangun-bangun," semburnya ketika pintu kubuka.

"Maaf, aku baru bisa tidur sudah mendekati pagi," ucapku sambil mengucek mata yang masih terasa berat.

"Ngapain? Kelaperan?"

"Bukan, karena di tempat baru, aja."

"Nih, sarapan. Makan dulu, ntar gue anter balik," ujarnya menyerahkan bungkusan plastik. "Bubur ayam kesukaan lo. Ekstra cakwe seperti biasa," lanjutnya.

"Makasih, nggak sekalian bikinin teh angetnya?"

"Eh ngelunjak!" Satu jitakan pelan melayang ke puncak kepalaku.

"Cih! Nggak sopan banget memperlakukan tamu," gerutuku mengusap kepala bekas jitak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status