Share

My Romantic Boss
My Romantic Boss
Penulis: Mommy Audy

PROLOG

Prolog

Suara alarm berdering keras di telinga Claudia Angelica Pramono yang biasa di panggil Ody. Jadwal paginya begitu padat setiap harinya hingga nyaris tak punya hari libur. Seperti pagi ini dikala yang lain masih tertidur pulas dia sudah mulai sibuk dengan sederet rutinitas. Waktunya hanya 30 menit untuk mandi dan merias dirinya, untung saja kulit putih dan mulus Ody benar-benar menyelamatkannya. 

“Pagi bi?” Sapa Ody saat tiba di dapur rumah El.

“Pagi non.” Jawab bi Pur Asisten rumah tangga di rumah El tanpa menghentikan aktivitasnya

“Sarapan pagi ini apa?”

“French toast kesukaan pak El, sama scramble egg.”

“Weizz mantap. Eh pak El belum bangun kan bi?”

“Sudah kelihatannya Non.”

“Okey.”

“Non mau saya buatin Cappucino juga?”

“Boleh deh bi. Aku tinggal siapin pakaian pak El dulu yah.”

“Beres, nanti non beres saya juga beres.”

“Sip.” Ujar Ody sambil mengacungkan dua jempolnya

Ody bergerak menuju ruang ganti milik El. Seperti biasanya tangannya yang multi tasking, bergerak dengan cepat mempersiapkan outfit El hari ini layaknya fashion stylist kenamaan Ody pandai memadu padankan pakaian. Karena hari ini El akan ada meeting penting dengan salah satu pengebang dari India, El harus tampil sempurna. Dari dalam kamar mandi masih terdengar suara gemericik air, artinya El masih ada didalam dan dia harus segera menyelesaikan tugasnya sebelum El keluar dari kamar mandi.

Saat semua sudah siap Ody segera keluar dan menunggu di meja bar dekat ruang makan, menyeruput hot cappucino kesukaannya sambil memeriksa seluruh jadwal El hari ini dan membaca berita terkini.

"Pagi.." Seru El sambil berjalan ke arah meja makan, dia tampak sudah rapi menggunakan kemeja putih dan setelan jas warna biru dongker pilihan Ody.

"Pagi, pak El." Ucap Ody yang segera bangkit dari duduknya lalu mendekati El untuk memasangkan dasi untuknya. Kali ini Ody memilih dasi berwarna biru untuk melengkapi outfit El hari ini. Menurut Ody, El tampak semakin tampan ketika memakai warna biru dan coklat. El tampak agak menundukkan kepalanya untuk memudahkan Ody menjangkau lehernya karena tinggi El yang memang tampak menjulang, hingga walaupun Ody telah menggunakan heel untuk mengimbangi El masih saja tak cukup tinggi.

"Dy.." Panggil El sambil menatap Ody dari jarak yang cukup dekat.

"Ya pak." Jawab Ody yang sibuk merapikan simpul dasi El yang baru dibuatnya, lalu mendongakkan kepalanya dan jadi agak terkejut karena mendapati wajah El yang begitu dekat dengannya.

"Ada sisa cappucino di bibir kamu. Kalau di lihat orang kamu dikira perempuan jorok." Ucap El sambil menyapukan ibu jarinya ke tepi bibir Ody. Hal itu membuat Ody tersentak dan langsung melangkah mundur.

"Ah.. Maaf pak." Ucap Ody agak menundukkan kepalanya sambil menutupi mulutnya karena merasa malu dan agak grogi.

"Untung yang lihat cuma saya, kalau klien gimana?" Kata El tersenyum simpul sambil mengetatkan simpul dasi yang dibuat Ody tadi dan berjalan langsung duduk di meja makan.

"Iya pak. Maaf." Ujar Ody mengekor dan mengambil ipadnya yang tergeletak di meja bar. 

"Okey jadwal saya hari ini apa?" Tanya El lalu duduk meja makan sambil menyeruput kopi favoritnya.

"Ini pak, hari ini bapak akan bertemu dengan Mr. Sunny. Beliau sudah tiba di Jakarta sejak semalam pak. Siangnya bapak akan bertemu dengan pak Axel untuk membicarakan pengembangan produk baru, Sorenya bu Amara minta waktu sebentar untuk bertemu bapak, selanjutnya bapak akan menghadiri jamuan makan malam bersama Mr. Sunny dan tim dari India." Ucap Ody menyerahkan ipadnya yang berisi agenda hari ini sambil membacakan detailnya.

Kebiasaan ini yang sebenarnya disukai El dari Ody. Ody perempuan yang cerdas, teliti dan cekatan. Dia dapat menguasai setiap situasi, bahkan kadang dia dapat memberinya masukan dan ide brilian. Ody sangat bisa diandalkan bahkan ketika El sudah buntu dalam menghadapi klien atau bawahannya, Ody dengan sigap menolongnya. Mempekerjakan Ody adalah sebuah keuntungan besar bagi El karena hidupnya jadi begitu mudah berkat Ody.

"Okey, karena jadwal saya padat hari ini usahakan jangan buat kesalahan ya. Saya mau kerja kita efisien hari ini."

"Baik pak. Kalau begitu saya permisi dulu untuk mempersiapkan semua." Ucap Ody langsung berbalik badan dengan cepat hendak menuju ruang kerja El mengambil berkas yang sudah kerjakan El semalam, namun tubuhnya tak seimbang dan limbung sehingga membuatnya hampir terjatuh. Untung dengan cepat El menangkap tubuh Ody.

“Kamu nggak papa kan?” Tanya El dalam jarak yang begitu dekat dengan Ody, bau parfum maskulin El jelas memanjakan indra Ody. Dengan cepat Ody menyadarkan diri dari lamunannya dan memperbaiki posisi berdirinya.

“Ah, maaf pak. Saya baik-baik saja kok.” Ucap Ody tergagap.

“Pelan-pelan Dy. Jangan sampai kamu luka gara-gara mau kerja cepat.”

“Baik pak, saya permisi dulu pak.” Kata Ody dengan cepat langsung kabur meninggalkan El yang masih mengamatinya.

Sejujurnya Ody masih agak berdebar dengan perlakuan manis El tadi, pipinya yang bersemu merah semakin nampak di kulit wajahnya yang putih. Ini bukan pertama kalinya bagi Ody untuk menerima perlakuan manis dari El. Dan sebenarnya diam-diam Ody memang mengagumi bosnya yang merupakan CEO dari PT. Indo Telekomunikasi Persada. Perusahaan telekomunikasi berkelas dan nomor wahid saat ini. Nilai sahamnya saja terus naik, anak perusahaannya pun sudah merambah ke sektor bisnis diluar telekomunikasi.

"Dy." Panggil El saat mereka di dalam mobil menuju ke kantor.

"Ya pak." Sahut Ody yang duduk di samping El

"Saya bulan depan ada jadwal keluar nggak ya?" Tanya El sambil memainkan ponselnya.

"Ada pak. Untuk jadwal yang sudah masuk agenda, bapak harus ke Singapura di tanggal 5, Shanghai di tanggal 18, dan Macau tanggal 21nya. Sementara itu yang terjadwal pak." Ucap Ody yang dengan cepat membuka Ipadnya lalu menjelaskan agendanya pada El.

"Okey, untuk tanggal 20nya saya minta kamu kosongkan jadwal saya dari pagi ya. Jangan ganggu saya sepanjang hari itu jadi kamu kalau ada sesuatu kamu urus semua. Dan misal ada yang urgent sekali kamu kontak Bobby. Satu lagi tolong kamu juga atur tiket keberangkatan untuk Chika di tanggal 19 nya yah, sekalian kamu book restaurant untuk dinner tanggal 20nya ya. Saya mau ngerayain anniversary sama Chika."

"Baik pak, nanti saya akan siapkan semuanya." Jawab Ody tanpa bertanya lebih lanjut.

Pekerjaan Ody ini memang menuntutnya menguasai banyak hal, tak hanya keterampilan manajerial dan marketing, tapi juga komunikasi bisnis, serta bahasa asing. Dan semua itu mulai dikuasainya sejak usianya masih 23 tahun dan harus menjadi asisten El sekitar 4 tahun yang lalu. El termasuk bos yang agak perfeksionis, ini membuat Ody harus bekerja keras agar semua berjalan sesempurna mungkin. Awalnya hal ini menjadi PR berat bagi Ody yang sering teledor, karena dulu El tidak pernah mentoleransi kesalahan. Baru 1 tahun belakangan ini El agak melunak.

Ody suka bekerja bersama El, karena sekalipun pekerjaannya berat namun gaji yang diterimanya tergolong tinggi dan semua fasilitas untuk Ody dijamin oleh perusahaan bahkan untuk kendaraan pribadi pun disediakan. Sekalipun pekerjaan ini menguras seluruh tenaga dan waktu Ody, namun dia harus bertahan demi membantu ibu dan kakaknya. Dia merelakan seluruh masa muda dan impiannya dengan bekerja bersama El. Selama ini tak pernah ada pria yang mendekatinya karena memang dia tak punya waktu untuk itu. Satu-satunya pria yang pernah singgah di hatinya adalah Arjuna mantan kekasihnya waktu masih kuliah. Mereka terpaksa putus karena Juna harus sekolah ke australia dan mereka memutuskan untuk berpisah.  

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Chida
iissshh.. suka aku ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status