"Jangan buat gue khawatir walaupun itu dengan hal-hal kecil,” –Nick Bretchtje
***
BEIJING, 05:24 PM
Angel dan Evie kini berdiri di depan gerbang sekolah layaknya anak sekolah dasar yang sedang menunggu sebuah jemputan. Ya ... Walaupun faktanya mereka memang menunggu Hilde untuk menjemput mereka berdua dari sepulang sekolah.
Mungkin karena lelah berdiri layaknya anak sekolah dasar, sesekali membuat Evie menggerutu kesal karena Hilde yang begitu lama untuk menjemput mereka berdua. Sedangkan Angel hanya memilih untuk terdiam dan larut ke dalam lamunannya.
“Ck ... Hilde lama banget sih buat jemputin kita!” seru Evie dengan nada yang begitu kesal.
“Gue langsung lumutan kalau begini!” seru Evie lagi dengan nada yang begitu kesal.
Evie menghentakkan kakinya ke tanah dengan begitu kasar, mungkin karena efek kekesalannya terhadap Hilde yang tak kunjung datang.
“I love you Nick Bretchtje ” -Angel Anneliese***BEIJING- 09:36 PMAPARTEMEN ANGEL ANNELIESEAngel terbangun dari tidurnya di tengah malam itu. Sorot mata Angel langsung menatap Nick yang tertidur pulas di sampingnya tanpa memakai baju sebab Angel melarang Nick memakai baju dengan alasan Nick tadi menyodorkan Angel ABS-nya jadi dengan senang hati Angel menerimanya dan tak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu, karena mengingat Nick adalah pria kesayangan Angel yang sangat pelit memamerkan ABS apalagi mengizinkan Angel untuk memegang ABS kesayangannya.Oh shit! wanita mana yang tidak tergoda oleh ABS sixpack milik Nick yang penuh gairah?!. Begitulah fikiran Angel setiap melihat perut sixpack Nick.Hitungan detik Angel langsung menepis rasa kagumnya itu pada ABS nick. Angel memegang perutnya yang mulai terasa nyeri dan dengan cepat Angel turun dari kasurnya dan lari ke arah kamar mandi
BEIJING- 8:11 AMHIGH SCHOOL OF BEIJINGProses belajar mengajar di kelas Angel kini sudah berjalan dengan baik. Semua siswa maupun siswi sibuk memperhatikan sang guru mata pelajaran yang sedang menerangkan panjang kali lebar di depan papan tulis. Terkecuali ada salah siswi yang tidak memperhatikan sang guru karena sedang uring-uringan sendiri. Siapalagi siswi tersebut kalau bukan Angel Anneliese.Angel terus menarik matanya untuk menatap ke arah bangku kosong yag ada di sebelah kanannya yang tak lain adalah kursi Evie Belinda sahabatnya.“Evie kemana?” tanya Angel pada dirinya sendiri dengan nada pelan.BRAK! Tiba-tiba saja seseorang membuka pintu kelas dengan begitu keras dan berhasil membuat semua orang menatap ke arah ambang pintu untuk melihat siapa yang sudah berani membuka pintu kelas dengan keras disaat jam pelajaran seorang guru killer sedang berlangsung.Evie Belinda, dialah orang yang sudah membuka pintu k
Evie dan Angel berdiri di depan sekolah mereka untuk menunggu jemputan masing-masing. Angel yang menunggu Nick untuk menjemputnya dan Evie yang menunggu Hilde untuk menjemputnya. Di saat mereka menunggu jemputan masing-masing, mereka mengobrol ringan untuk menepis rasa bosan karena menunggu jemputan."Sebenarnya hari ini lo mau ke mana sama daddy lo sampai lo harus pulang sama dia?" tanya Evie pada Angel dengan menggunakan nada penasarannya.Angel menggelengkan kepalanya tanda tidak tahu bahwa dirinya dan Nick nantinya mau ke mana."Aku nggak tahu Nick mau bawa aku kemana sampai nyuruh aku pulang sama dia," jawab Angel dengan nada yang terdengar sedikit sedih.Evie menganggukkan kepalanya ta
Nick, Angel dan kedua orang tua Nick sedang duduk berkumpul di ruang tamu keluarga. Sorot mata Angel menatap Narang dan Jacob secara bergantian. Senyuman manis tidak pernah hilang dari bibir mungilnya. Rasa tenang untuk malam ini berhasil memeluk tubuh Angel.Apa seperti ini rasanya keluarga bahagia?Kira-kira seperti itulah yang diucapkan dan dipertanyakan terus oleh otak Angel dalam hatinya."Sepertinya, keluarga kita sekarang terasa lengkap saat Angel datang ke sini," kata Narang lalu menggerakkan tangannya untuk mengelus lembut rambut panjang Angel.Jacob yang mendengarkan penuturan Narang langsung menganggukkan kepalanya tanda setuju dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Narang."Kamu dengar sendiri apa kata Mama kamu kan, Nick?" tanya Jacob lalu mengalihkan sorot matanya untuk menatap Nick yang sedang terduduk di sampingnya.Nick hanya menatap papanya dengan datar lalu berd
Angel, Nick, Jacob dan Narang sedang makan pagi dengan bahagia. Pasalnya kebahagiaan keluarga Nick semakin bertambah semenjak Angel datang. Sikap polos dan juga manjanya berhasil membuat Jacob dan juga Narang merasa senang."Angel suka makan apa?" tanya Narang kepada Angel dengan nada lembutnya.Angel tersenyum lembut lalu menunjuk Nick dengan ekspresi manjanya. Nick langsung menatap tajam ke arah Angel, sedangkan Narang dan Jacob langsung tertawa melihat tingkah lucu Angel karena jawaban Angel yang begitu menggelikan."Jadi ceritanya kamu suka makan Nick?" tanya Narang dengan nada menggoda kepada Angel.Angel menggelengkan kepalanya lalu tersenyum lucu.
Nick dan Angel kini sedang menuju ke apartemen Angel. Nick melirik Angel sekilas lalu menepuk lembut paha sugar baby-nya itu. Angel tersentak kaget lalu mengalihkan atensinya yang tadi menatap ponselnya beralih ke sugar daddy-nya."Kenapa, Daddy?" tanya Angel dengan nada kebingungan kepada Nick."Main apa sampai ketawa-ketiwi kayak gitu?" tanya Nick dengan nada datarnya tanpa melirik Angel."Ini ... Aku lagi nonton kartun. Kamu mau lihat juga?" tanya Angel kepada Nick dengan nada lembutnya.Nick memutar bola matanya dengan malas."Lo udah umur tujuh belas ke atas dan doyannya masih nonton kartun?" tanya Nick."Malu sama umur sendiri, Ngel," kata Nick lagi dengan nada malasnya kepada Angel.Angel mengerucutkan bibirnya lalu kembali menatap ke arah layar ponselnya."Pokoknya no cartoon no life!" seru Angel dengan nada k
Suara dentuman sendok, garpu dan piring saling beradu di ruang makan apartemen milik Angel. Angel dan Evie sedang makan malam bersama dan larut dalam obrolan kecil mereka."Lo enggak lupa, kan, kalau besok bakalan upacara?" tanya Evie kepada Angel.Angel menatap Evie dengan tatapan malasnya."Kamu kira aku lagi amnesia sampai-sampai lupa kalau besok itu bakalan hari senin dan upacara bendera?!" sergah Angel dengan begitu kesal kepada Evie.Evie hanya menyengir dan menampilkan deretan gigi putihnya."Besok lo juga enggak lupa, kan, kalau kita bakalan les buat ujian nasional kita nantinya?" tanya Evie."Ingat, Ngel. Kurangi cinta cinta dan bucin-bucinan terus. Tambahi nilai pelajaran dan kepintaran buat masa depan," jelas Evie kepada Angel lalu meminum air putihnya."Dih ... Maaf ... Aku udah pintar dari lahir. Jadi, enggak usah belajar bel
Angel dan Nick masih duduk tenang di atas kursi mereka masing-masing di ruang makan apartemen Angel. Angel mengerjapkan matanya berkali-kali untuk mencerna apa yang baru saja diutarakan oleh mulut Nick dengan begitu santainya. Beberapa menit Angel terdiam dan menerawang dan tiba-tiba Angel langsung mengalihkan pandangannya untuk menatap Nick yang sedang terduduk santai di sampingnya sambil mengunyah sepotong waffle."Kamu lagi enggak enak badan, kan?" tanya Angel secara tiba-tiba kepada Nick.Nick yang mendengarkan pertanyaan yang baru saja diutarakan oleh mulut Angel langsung mengalihkan pandangannya untuk menatap ke arah Angel yang duduk di sampingnya. Sorot pandangan mata Nick langsung menatap dengan begitu tajam ke arah Angel."Maksud lo nanya kayak gitu sama gue apaan?!" tanya Nick kembali kepada Angel dengan nada yang begitu kesal.Angel mengerucutkan bibirnya dengan lucu lalu menggelengkan kepalanya. Nick men