Share

My Supermodel Husband
My Supermodel Husband
Author: Myafa

Bab 1 Gawat

Author: Myafa
last update Last Updated: 2022-06-25 17:28:06

Suara pintu terbuka dengan kasar membuat pria yang sedang fokus pada laptopnya mengalihkan pandangannya. Kafaeel Syailendra-seorang model yang merangkap menjadi seorang CEO itu menoleh ke arah pintu. Pria tiga puluh tahun itu melihat sang asisten masuk ke dalam ruangannya dengan tergesa-gesa seperti baru saja melihat hantu.

“Apa kamu tidak bisa membuka pintu dengan baik?” tanya Kafa-panggilan akrab dari pria yang baru saja menyandang jabatan sebagai CEO Kafa Management-sebuah agensi model kelas atas di Indonesia. Sebuah agensi yang sudah mengirim model-modelnya memasuki kancah internasional, termasuk Kafa. Pria tampan itu adalah model dari perusahaannya sendiri.

K Management merupakan anak perusahan dari Syilendra Grup-yang merupakan perusahaan media, berbasis multi platform, seperti website, social media, majalah, maupun event. Syailendra Grup juga merupakan penggagas diadakannya event modelling yang menjembatani para desainer untuk memperkenalkan produk mereka. Dengan adanya K Management, para desainer bisa menggunakan model-model yang berada di K Management untuk memperkenalkan produk mereka ketika event berlangsung.

Enam tahun lalu Kafa melenggang di fashion week internasional. Sejak saat itu dia menetap di Paris, yang terkenal sebagai pusat mode dunia. Namanya melambung tinggi setelah wajah tampannya terpampang di beberapa majalah kelas internasional.

Orang menyebut Kafa adalah supermodel. Rahang tegas, tatapan tajam dan tubuh kekarnya, menjadi daya tarik sendiri untuk menjadi magnet fashion. Apa saja yang dipakai Kafa, selalu terlihat fashionable.

Sayangnya, kesempatan menjadi supermodel itu sudah berakhir, karena seminggu yang lalu, Kafa memutuskan menjadi CEO di perusahaan yang didirikan papanya untuknya. Sesuai dengan kesepakatan dengan sang papa-Syailendra, Kafa bisa mengejar karir modelnya, tetapi dia akan tetap menjadi CEO di K Management suatu saat nanti.

Enam tahun adalah waktu yang diberikan sang papa. Hingga saat waktu itu tiba, mau tidak mau Kafa harus kembali ke Indonesia. Melepas perlahan mimpi yang sudah dia raih. Namun, tak masalah bagi Kafa, namanya sudah dikenal di kalangan model, jadi dia masih akan menjadi role mode untuk dunia fashion. Karena dia adalah supermodel.

“Ini gawat, Fa,” ucap Gala-asisten Kafa seraya mengayunkan kakinya menghampiri meja Kafa. Pria yang seusia Kafa itu adalah teman sekaligus asistennya. Gala sudah seperti saudaranya bagi Kafa. Sejak orang tuanya meninggal, Gala tinggal bersama dengan orang tua Kafa. Mereka sudah menganggap Gala anak sendiri dan sebaliknya Gala sudah menganggap kedua orang tua Kafa-orang tuanya sendiri.

“Apa yang lebih gawat dari pakaian dalam Supermen yang berubah menjadi di dalam?” Senyuman polos pria tampan selalu saja tetap memesona.

“Astaga! Kenapa membahas pakain dalam Supermen. Ini lebih gawat dari itu!” Gala menatap lekat wajah Kafa

Kedua bola mata yang dihiasi bulu mata indah milik Kafa berkedip-kedip manja ketika temannya tampak serius. “Apa Supermen tidak pakai pakaian dalam?” Kafa langsung tertawa membayangkan ucapannya sendiri.

“Fa!” teriak Gala kesal.

“Oke-oke, katakan padaku, ada apa?” tanya Kafa mulai serius.

Gala memutari meja Kafa. Menuju ke laptop milik temannya. Melihat Gala yang mengambil alih laptopnya, Kafa memundurkan tubuhnya. Memberikan ruang untuk Gala memainkan mouse pada laptopnya.

Tangan Gala sibuk memainkan mouse. Mengklik laman untuk dibuka. Kafa dengan saksama melihat apa yang dilakukan oleh Gala.

“Kamu mau menunjukan foto vulgar ya?” tanya Kafa menengadah melihat Gala yang posisinya lebih tinggi darinya. “Tidak baik, Galah!” Kafa biasa memanggil temannya itu dengan panggilan Galah. Menurutnya itu adalah doa agar temannya itu bisa tinggi seperti galah, tetapi tidak sama sekali temannya itu menjadi tinggi. Padahal kedua orang Kafa sudah memberikan Gala susu merk jerapah. Berharap Gala bisa tumbuh setinggi jerapah. Sayangnya, hanya Kafa yang mempan minum susu merk jerapah karena akhirnya dia benar-benar tumbuh tinggi.

“Siapa yang mau menunjukkan foto vulgar,” elak Gala. Tangannya masih sibuk bermain mouse. “Ini dia,” ucapnya Gala menemukan apa yang dicarinya. “Lihatlah!” perintah Gala pada temannya.

Kafa menatap layar laptopnya. Kedua bola matanya membulat sempurna ketika melihat foto di dalamnya. “Astaga, ini lebih gawat dari Supermen yang lupa pakai pakaian dalamnya,” ucap Kafa melihat foto yang di depannya.

Gala yang mendengar hanya bisa mendengus kesal. Sejak temannya itu ke luar negeri, otaknya semakin tidak sempurna. Entah apa yang dimakannya di sana hingga membuatnya sedikit tidak waras.

“Bagaimana bisa wajah tampanku bersanding dengan Galagadot begitu?” Kafa terkejut dengan wajahnya yang bersanding dengan seorang wanita.

Saat namanya disebut, Gala menatap tajam pada temannya. Hingga, akhirnya Kafa menyadari jika mulutnya salah berucap.

“Maksudku Gal Gadot KW,” elak Kafa dengan senyuman di wajahnya.

“Apa kamu pernah berpose seperti ini?” tanya Gala yang penasaran.

Kafa memerhatikan dengan saksama wanita yang berpose dengannya. Pose kali ini sangat intim. Tubuh mereka saling menempel tanpa sehelai benang pun. “Kenapa tubuhku jelek sekali?” Bukan fokus dengan pertanyaan Gala, mulut Kafa justru membahas hal lain. “Dan lihatlah wanita ini, jelek sekali!”

“Fa, bisakah kamu serius!” Gala sudah kehabisan kesabarannya. Dari tadi temannya terus saja bercanda.

“Aku tidak pernah berpose seperti itu,” elak Kafa. Dia ingat betul jika selama menjalani dunia permodalan tidak pernah berfoto bugil seperti itu.

Gala mendengus kesal. “Foto ini sudah tersebar di internet, akan jadi sasaran empuk para media saingan Syailendra Grup. Terlebih lagi minggu depan akan ada acara pengumuman kamu menjadi CEO dan ini sangat bahaya sekali.”

“Lalu bagaimana?” Kali ini Kafa mulai serius. Ini menyangkut pekerjaan dan nama baik keluarganya. Jadi mau tidak mau dia harus menyelesaikannya. “Bagaimana semua ini ada?” tanyanya.

“Itu yang masih menjadi pertanyaan aku. Jika kamu tidak pernah berpose, berarti ada orang yang sengaja melakukan ini.”

“Apa tujuannya melakukan hal ini?” tanyanya.

“Apalagi jika bukan untuk menjatuhkan kamu.”

Kafa mengembuskan napasnya kasar. Dia pun menduga yang dikatakan oleh Gala benar. Segala hal memang penuh persaingan dan cara paling sering dilakukan adalah menjatuhkan.

“Ini sudah beredar luas, dan sulit untuk menghentikan penyebarannya. Netizen cepat sekali jika lihat yang seperti ini. Untuk hiburan mereka bergosip.”

“Aku yakin ini diedit oleh orang yang ahli. Minta orang IT kita melacak di mana awal foto ini di upload. Kita akan mulai dari sana. Jika kita sudah temukan semua ini, kita akan telusuri semuanya.”

Gala mengangguk. Kemudian keluar dari ruangan Kafa. Menjalankan semua apa yang diminta oleh Kafa.

Kafa menyandarkan tubuhnya ke kursinya. Rasanya sama beratnya menjalani bisnis dengan menjalani dunia model. Dulu, dia juga kerab diterpa isu, tetapi semua bisa teratasi. Namun, tidak ada yang sampai hal hina seperti ini yang disebar. Kafa tidak menyangka jika ada saja lawan yang berusaha untuk menjatuhkan. Kafa mengingat bagaimana papanya memintanya untuk memulai mengurus K Management.

“Mulailah bekerja besok di kantor. Kafa Management Papa buat untukmu. Jadi jagalah. Kamu sudah punya banyak pengalaman. Jadi manfaatkanlah. Lagi pula dunia model juga tidak selamanya bisa kamu nikmati. Jadi berbisnis adalah solusi untuk menyiapkan masa depanmu.”

Baru saja Kafa sampai di rumah. Wejangan dari sang papa sudah menyambutnya. Paling tidak dia harus kembali untuk mengurus semuanya. Apalagi dia sudah berjanji pada papanya jika dia akan mengurus perusahaan yang dibuat papanya itu untuknya.

Kafa mengembuskan napasnya ketika mengingat bagaimana dia baru memulai pekerjaan, tetapi sudah mendapatkan halangan. Kali ini dia tidak akan tinggal diam dan akan membuat orang yang melakukan semua itu mendapatkan balasan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • My Supermodel Husband    Bab 60 Penerus Supermodel

    “Kai ....” Kafa memanggil anaknya. Tangannya melambai-lambai pada bayi yang kini berusia lima bulan itu.“Sayang ....” Flo memanggil anaknya. Tangannya bertepuk-tepuk berusaha untuk memanggil anaknya agar menghadap ke arahnya. Selain dua orang tuanya ada Gala dan Luis yang memakai topi kelinci yang ketika ditarik telinganya akan naik ke atas. “Baby Kai.” Gala dan Luis memanggil bayi gembul anak dari Kafa dan Flo itu. Mereka berempat heboh sekali membuat Kai tertawa di depan kamera. K managemen disibukkan dengan kedatangan Baby Kai setiap bulan. Kafa dan Flo selalu memotret anak mereka dari bulan ke bulan. Foto-foto itu akan jadi kenang-kenangan untuk mereka kelak. Sebenarnya banyak sekali tawaran yang datang. Brand-brand bayi ingin sekali menjadikan Baby Kai sebagai model mereka. Namun, Flo tidak mengizinkan. Sekali pun tidak menerima tawaran model bayi, brand-brand terkenal tetap mengirim barang-barang mereka. Flo aka

  • My Supermodel Husband    Bab 59 Kebahagiaan

    “Tahan-tahan.” Navio meminta Flo dan Kafa yang sedang berpose di depan kamera untuk tetap menahan posenya itu. Kafa dan Flo masih dalam posisinya. Kafa yang mencium perut Flo yang sudah semakin membesar pun mempertahankan posisinya. Sudah sembilan bulan kehamilan berlangsung. Selama sembilan bulan ini tak banyak kendala yang terjadi. Flo semakin bersemangat berpose di depan kamera. Selama kehamilan ini Flo justru mendapatkan tawaran untuk pemotretan ibu hamil. Beberapa produk pakaian ibu hamil mengontraknya untuk menjadi model untuk produk mereka. Flo seolah mendapatkan keasyikan tersendiri dalam pekerjaan itu, dia bisa berpose, tanpa membatasi dirinya sama sekali. Kafa yang melihat sang istri begitu senang menjalani pemotretan, akhirnya mengizinkan Flo untuk melakukannya. Baru memasuki usia sembilan bulan ini Kafa mulai membatasi pekerjaan Flo. Hari ini mereka hanya melakukan pemotretan untuk kehamilan Flo. Foto yang diabadikan untuk

  • My Supermodel Husband    Bab 58 Ke Paris

    Gala menyiapkan kepergian Greta untuk ke luar negeri. Dokumen-dokumen sudah disiapkan oleh Gala. Jadi tahun ini K Management bekerja sama dengan Elite Management di Paris-tempat di mana Kafa dulu bernaung. Dari K Management akan mengirim modelnya untuk belajar di sana. Untuk bisa masuk ke permodalan internasional. Kafa sengaja mengirim Greta untuk keluar negeri belajar modelling. Kafa yang melihat potensi Greta merasa itu perlu dikembangkan. Hal itu tentu saja membuat Kafa memutuskan untuk mengirim Greta keluar negeri. “Apa semua sudah siap?” Kafa menatap temannya itu saat temannya datang ke ruangannya untuk meminta tanda tangan. “Sudah, nanti malam mereka semua akan berangkat ke Paris.” Gala sudah menyiapkan dengan baik. “Bagus. Pastikan juga orang kita di sana menjaga mereka semua.” Kafa tetap tidak mau sampai model-modelnya kesulitan saat di sana.“Aku sudah pastikan itu.” Gala mengangguk pasti. Suara ketukan pintu terdengar. Kafa

  • My Supermodel Husband    Bab 57 Kami Menunggumu

    Musik terdengar mengiringi langkah kaki para model berjalan di atas catwalk. Satu per satu model K Management memamerkan koleksi dari para desainer ternama. Saat tiba giliran Kafa yang berjalan di atas catwalk banyak orang yang langsung mengabdikan momen itu. Kafa sudah lama tidak berada di atas catwalk memang selalu menjadi daya tarik tersendiri. Apalagi kali ini dia membawa rancangan desainer terkenal. Pesona Kafa memang tidak pernah luntur. Calon papa itu tetap memesona di mata mereka yang melihatnya. Mungkin lebih tepatnya pesona Kafa semakin terpancar setelah menikah. Para wartawan pun tak melepaskan kesempatan itu. Mereka membidik foto Kafa dan akan memasangnya di majalah fashion mereka. Mereka yakin penjualan dari majalah yang menampilkan wajah Kafa, pastinya akan sangat besar. Karena itu, mereka tidak mau melepaskan kesempatan tersebut. Flo yang duduk di barisan tamu undangan hanya tersenyum ketika melihat Kafa. Dia masih tidak menyangka j

  • My Supermodel Husband    Bab 56 Aroma Panggang

    Flo mengayunkan langkahnya memasuki kantor K Management. Tadi dia bosan sekali di rumah. Karena itu dia memutuskan untuk ke kantor. Dia datang bersama Luis, karena kebetulan Luislah yang menjaga Flo selama di rumah. Flo dan Luis pun segera mendatangi ruangan Kafa. Menemui pria itu yang sedang bekerja. Di depan ruangan Kafa, Flo sudah disambut oleh sekretaris Flo. Sang sekretaris pun segera mempersilakan Flo untuk masuk. Bersama dengan Luis, Flo segera masuk ke ruangan Kafa. “Sayang.” Kafa cukup terkejut dengan kedatangan Flo. Tidak menyangka ternyata Flo datang ke kantor. “Kenapa ke sini?” Kafa yang sedang duduk manis di kursinya, segera menghampiri Flo. “Aku bosan di apartemen.” Flo menekuk bibirnya. “Kalau kamu bosan, kamu bisa minta Luis untuk menghiburmu.” Kafa memapah sang istri untuk duduk. “Kak Kafa pikir aku badut.” Luis yang mendengar ucapan Kafa pun melayangkan protesnya. Kafa hanya tersenyum saja keti

  • My Supermodel Husband    Bab 55 Kamu Di Sini?

    Gala mendengus kesal ketika mendapatkan kabar jika tak ada yang menemukan Greta di mana. Dia merasa kesal sekali ketika kini dia berada dalam masalah yang begitu besar sekali. Kini dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya. Tepat saat itu juga suara ponsel Gala kembali berdering. Saat melihat layar ponselnya, dia melihat Kafa yang menghubunginya. Tak butuh waktu lama, dia segera mengangkat sambungan teleponnya. “Ada apa?” tanya Gala sesaat menempelkan ponsel ke telinganya. “Apa kamu sudah berangkat ke kantor?” Kafa di seberang sana langsung melempar pertanyaan itu. “Belum.” “Bagus. Aku ingin kamu membelikan bubur ayam terlebih dahulu. Karena Flo sedang menginginkannya.” Gala menautkan alisnya. Kenapa juga dia harus membeli. Padahal sudah ada kurir makanan. Namun, demi sang adik tercinta, tentu saja dia tidak akan keberatan untuk melakukan hal itu. “Baiklah.” Gala pun setuju. Segera dia mematikan sam

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status