“Ayah yakin mau jodohin Naya sama anaknya om Sam?, dia itu masih kuliah kan yah. Masak iya Naya nikah sama brondong entar dikira punya simpanan brondong atau tante-tante penyuka brondong, kan gak lucu ayah.”~Kanaya Naratama
“Papa bercanda ya mau jodohin Dinnar sama anaknya om Diga , dia itu udah lulus S2 dan usianya juga terpaut 5 tahun sama Dinnar pa, masak iya seorang Alfizam Dinnar Agustaf nikah sama tante-tante, entar dikira Dinnar simpanan tante-tante.”~Alfizam Dinnar Agustaf
Namaku Kanaya Naratama, aku bungsu dari dua bersaudara, usiaku 25 tahun nyaris 26 tahun sih. Keluargaku terjun di dunia bisnis, Ayah Bunda dan Kakaku semuanya menggeluti dunia bisnis, mulai dari retail, hotel dan restoran. Tapi aku, emmm… entah lah aku tidak tertarik sama sekali dengan dunia bisnis.
Setelah lulus SD aku tiggnal di Jogjakarta dengan eyangku. Setela lulus SMA aku melanjutkan studiku di Malaysia, setelah lulus S1 aku mendapat beasiswa dari pemerintah Singapura untuk melanjutkan S2 di Singapura, dan setelah lulus S2 aku bekerja sebagai staff pengajar di National Junior Colege.
Sudah 14 tahun aku tidak tinggal di Jakarta walaupun kelurga ku tinggal di sana. Rasa trauma yang menuntunku untuk enggan menginjakan kaki di kota tersebut. Dulu waktu kelas 6 aku menyaksikan dengan mata kepala ku sendiri bagaimana sahabatku diculik dan dianiaya, setelah satu minggu dari insiden penculikan itu aku mendapat kabar bawa dia meninggal dunia. Setelah pristiwa itu ayahku memintaku untuk tinggal di Jogja di rumah eyangku, alasan ayah meminta ku untuk tinggal di jogja karena ayah tidak ingin aku menjadi korban kekejaman rival bisnis keluarga ku, seperti yang terjadi pada sahabatku Alifa.
And now, setelah 14 tahun berlalu aku harus kembali tinggal di Jakarta. Sebenarnya masih ada rasa ragu untuk kembali ke kota megapolitan itu. Tapi karena permintaan ayah yang nggak bisa diganggu gugat, ya mau nggak mau aku harus balik ke Jakarta. Eitsssss.. tentunya dengan syarat dong pastinya, bukanya gak ikhlas tapi demi kebahagiaan bersama tentunya. Syaratnya mudah sih, aku nggak mau berhubungan dengan bisnis. Setelah kembali ke Jakarta aku pengen menjadi staff pengajar entah guru atau pun dosen yang penting aku bisa berbagi ilmu yang selama ini aku dapat. And yess, ayah setuju dan beliau nyaranin buat jadi dosen di Universitas milik om tampanku, siapa lagi kalo bukan om Sam.
“Ujian itu hadir dengan tujuan menuntut mereka menuju kesempurnaan diri dan kesempurnaan kenikmatan-Nya. Jangan buru-buru mencela musibah yang Allah berikan, yakinlah ketetapan Allah adalah yang terbaik.”---------- Bila ada satu hal pasti yang harus Kanaya yakini dari kehidupan, maka itu adalah bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan kita. Pada akhirnya, hanya Tuhan dan suaminya serta kedua putranya tempat berpegang. Suaminya lah yang membuat kakinya bisa kuat untuk berdiri, sedangkan kedua putranya yang menjadi alasan Kanaya untuk tetap sabar dan ikhlas menerima cobaan. Dan tentu ia harus sangat teramat sangat berterima kasih kepada Tuhan yang telah menakdirkan dirinya memiliki mereka, suami dan kedua putra hebatnya. Perjalanan hidup manusia tidak selalu sesuia har
Note: Next part adalah part penutup yaJ.“Karena memang kehidupan itu penuh dengan cobaan, ya. Bahkan selama kita masih hidup, cobaan tidak akan pernah berhenti menghampiri. Kuncinya Cuma sabar, sabar dan sabar hingga sampai ke titik ikhlas dimana kita yakin dan percaya bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan kita. Semua pasti ada solusinya, semua pasti ada jalanya.”----------Namanya kehidupan pasti tidak terlepas dengan cobaan dan ujian kehidupan. Pada hakikatnya manusia tidak diuji di luar batas kemampuannya. Bagi mereka yang mampu mengambil hikmah dalam setiap kejadian yang ada dan selalu bersyukur, maka akan mampu melewati ujian-ujian kehidupan ke depannnya. Yakin bahwa setiap ujian adalah cara Tuhan untuk mendewasakan kita, terlebih semua ujian hidup ini tak ada yang abadi.Dinnar dan Kanaya mencoba melewati ujian terberat dalam rumah tangganya dengan sabar dan iklas. Kehilangan je
WARNING!!. Part ini mengandung adekan yang bikin panas dingin, bijak dalam membaca yang tidak berkenan bisa abaikan. Sebenarnya ini gabungan part sebelumnya, tapi karena kalau aku jadiin satu part, katanya kebanyakan jadi lebih baik aku jadiin dua part.“ Dalam kehidupan berumah tangga, pertengkaran menjadi salah satu badai yang akan menerpa bahkan mungkin sering. Dan bercinta mungkin bisa menjadi salah satu cara dimana pasangan akan berbagi perasaan untuk menyelesaikan masalah, dan bercinta seolah menjadi pelangi di akhir badai. Mungkin bukan diakhir badai, tapi di sela badai yang belum kunjung usai.”---------- Perlahan Dinnar meletakkan Kanaya di atas ranjang, keduanya berhimpit tanpa jarak. Mungkin karena rindu akan sentuhan membuat keduanya tidak ingin melepaskan pangutan, hingga Kanaya perlahan yang melepas
“Mawaddah dalam rumah tangga akan tercipta saat suami dan istri mampu saling menguatkan. Dan rumah tangga akan menjadi bahagia saat cinta yang di bangun tidak bercampur dengan ke egoisan.”----------Dinnar melangkah memasuki rumah mewahnya, ia sedikit bersemangat. Menginggat ada kabar baik mengenai putrinya, semoga dengan kabar ini istrinya bisa kembali semangat menjalani hidup.Dinnar segera menuju kamarya, ketika melewati kamar putra kembarnya, ia mendengar isakan kedua putra kembarnya. Dinnar segera masuk, khawatir dengan keadaan Afnan dan Aflah.Terlihat di ranjang masing-masing mereka kompak menelungkup menyembunyian wajahnya di bawah bantal dengan isak tangis menyedihkan. “Abang, adek?” Afnan yang mendengar panggilan sang ayah mengangkat bantal yang menutupi kepalanya dan segera menghapus air mata yang masih tersisa. Sementara Aflah ia masih setia dengan isakkanya.Melihat putra bungsunya masih
*Alurnya dipercepat ya, bancanya pelan-pelan saja!*“Setegas dan setegar apapun seorang Ayah, ia akan bersedih bahkan tidak akan merasa malu untuk menangis ketika ia harus kehilangan anaknya terlebih putri manisnya.”----------“Alesha diculik……..” Detik berikutnya tubuh Kanaya melemas dan pingsan dalam dekapan Dinnar.Flashback at CCTV control roomBrakk…..Dinnar membuka ruang kontrol CCTV, di sana sudah ada Toni dan Arvan. Sepertinya sahabat-nya itu gerak cepat, karena saat ini mereka sedang menatap layar monitor dan mendengarkan penjelasan petugas yang jaga. Dinnar mendekat ke monitor dan menatap layar besar di hadapannya itu, di monitor itu terekam jelas ketika Alesha berjalan menuju toilet. Ketika Alesha keluar dari toilet, ada dua orang laki-laki dan perempua menghampiri Alesha, sepertinya ora
"Memang benar, bahwa cobaan kadang dapat meninggikan derajat seorang di sisi Tuhan-nya dan tanda bahwa Tuhan semakin menyayangi dirinya. Dan semakin tinggi kualitas imannya, semakin berat pula ujiannya. Dan tentunya ujian terberat ini akan dibalas dengan pahala yang besar pula. Sehingga kewajiban kita sebagai makhluk Tuhan adalah bersabar."----------5 Tahun Kemudian………Lima tahun sudah derai tawa menghiasi rumah mewah keluarga Agustaf. Dinnar dan Kanaya saling membahu dalam merawat dan mendidik ketiga buah hatinya. Dinnar dan Kanaya tidak menyetujui usulan Sam dan Marta yang ingin menggunakan jasa baby sistter untuk membantumegurus Queen dan Prince-prince dikeluarga bahagia itu.“Kakak!!! Adek!!.....” Teriakan nyaring terdengar menggema di seluruh ruangan di dalam rumah mewah itu. Menjadikan seluruh penghuni rumah yang tengah mengerjakan kegiatan masin