Share

CHAPTER 16

Atlanta yang baru saja selesai mandi tidak menemukan batang hidung Dylan di dapur maupun di ruang tengah. Melihat pintu ruang kerjanya yang sedikit terbuka, Atlanta melototkan mata dan cepat-cepat masuk ke ruang kerjanya.

“SAYANG!” teriak Atlanta spontak begitu melihat Dylan sedang memegang ransel hitamnya.

Atlanta tersenyum dan merebut ransel hitam tersebut secara halus. “Sedang apa kau disini? Apa kita kedatangan paket?” Atlanta berusaha mengalihkan perhatian.

“Iya. Aku memesankan beberapa barang untuk kenyamanan ruang kerjamu. Maaf jika tidak memberitahumu terlebih dahulu.” Dylan tersenyum kikuk seraya menunjukkan beberapa barang yang baru saja ia bereskan.

Atlanta mendesah pelan. Dylan benar-benar pandai membuatnya merasa bersalah. Selama sepuluh tahun Atlanta bekerja, ini adalah pertama kalinya Atlanta menyesal karena telah memilih pekerjaan seperti itu.

Atlanta maju satu langkah, memeluk Dylan dan menendang

haniyahhputri

Follow *** : haniyahhputri Terima kasih sudah baca ceritaku, jangan lupa tinggalkan jejak ya!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status