Share

24. Dua Lelaki

Tiada yang seindah matanya, sungguh membuatku selalu berdebar.

Tio selalu memuja Arini di dalam kesendiriannya. Dia ingin sekali menyatakan perasaannya, akan tetapi apa daya dia tidak bisa mengutarakannya.

“Arin, kita makan ya. Sejak pagi kamu belum makan,” ajak Tio sambil mengulurkan tangannya.

Arini mengangguk, mana mungkin dia menolak ajakan Tio. Dia berjalan walau tertatih. Tio tidak tega, dia memilih menggendong Arini kembali. Dia ingin gadis ini kembali pulih dengan cepat. Tidak apa dia harus berlelah, asal gadis ini baik-baik saja.

Arini tentu tidak bisa menolak lagi kebaikan Tio. Sungguh, berada dalam pangkuan Tio membuat hati Arini berdebar tidak karuan. Untuk meredakan jantungnya, dia menyandarkan kepalanya di dada bidang lelaki tampan itu.

Arini dan Tio seketika menjadi pusat perhatian. Di dalam kota kecil, bermesraan seperti itu akan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status