Share

Chapter 11

"Dek."

Aku terperanjat mendengar suara Mas Raihan, belum lagi lingkar tangan di pinggang membuat aku terpaksa mengulas senyum tipis.

"Habis terima telpon atau pesan dari siapa?" tanyanya.

"Biasa Shofa, Mas."

"Oh, dia masih betah single."

Aku melepaskan pelukan Mas Raihan, berbalik dan tersenyum padanya. Senyum penuh arti yang lemparkan pada lelaki yang ternyata menyimpan banyak rahasia yang tak aku ketahui.

Berjalan menuju ranjang, Mas Raihan mengikuti dari belakang. Lalu kami sama-sama duduk di atas ranjang, pikiranku masih penasaran dengan jawaban Mas Raihan soal perempuan yang disebut dalam doanya itu.

"Belum bertemu jodoh yang pas mungkin Mas, lagi pula aku baru sadar suatu hal."

"Apa?" tanya Mas Raihan penasaran.

Aku menatap dua bola hitam legam itu, sungguh dia tampan, baik dan selalu membuatku merasa menjadi perempuan paling beruntung memilikinya. Tapi nyatanya di balik semua itu, aku adalah perempuan yang paling malang.

"Saat kita sudah menemukan jodoh kita pun bisa saja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status