Share

4

Hana membuka paket kotaknya dimana 3 temannya dari prancis menitipkan sesuatu padanya dan satu orang lagi yang berjasa bagi kehidupanan Hana hingga ia bisa kembali ke negaranya dengan tenang.

Ada beberapa cemilan bungkusan, aksesoris dan peralatan dapur sederhana lalu barang dari pengirim utamanya adalah baju batik cantik bewarna pink yang didesign model kimono dengan akses tali pita dibagian pinggangnya. 

Cantik sekali..

Hana tersenyum saat tahu baju yang ia pegang dengan keterangan limited edition. 

Tidakkah Vania berlebihan?

"Owh.. Bounjur tanth"

"comment vas-tu?" (apa kabar)

"....."

 "la robe est très jolie" (gaunnya sangat cantik)

                                 ****

Minggu pagi yang cerah menyambut. Hari ini Hana libur, Devan baru saja menelponnya dan senyum Hana tak bisa disembunyikan. Jangan tanya apakah sambutan matahari di minggu pagi atau mendengar suara Devan keduanya membuat moodnya sangat baik.

Seperti yang direncanakan Hana, minggu pagi ia akan menuju Rumah Sakit Klinis Sahabat Peduli (RSKSP) kali ini ia bisa menghabiskan waktunya lebih lama dengan seseorang yang ia baru temui setelah berpuluh tahun lamanya.

Fifiria.. Ibunya, Hana bingung ingin memanggil orang yang telah melahirkannya dengan sebutan apa. Ibu? Bunda? Mama? Mami? Mum? Pada akhirnya opsi pertama selalu ia terapkan dan biasakan.

Seperti pemandangan biasa, Hana disambut oleh wanita berusia 47 tahun itu dengan keadaan menggendong boneka bayinya dan menimang sembari bernyanyi

"Hana bobo.. Ooh~ Hana bobo"

"Kalau tidak bobo. Digigit nyamuk" dilanjutkan dengan tawa menggemaskan.

"Hana sudah mandi, sudah makan waktunya tidur yaa sayang? Hana anak pintar, kesayangan ibu enggak boleh nakal ya" 

"Sekarang bobo ya? Ssshtt... Ssshht.."

Bayi boneka itu diletakkan di ranjang tempat Fifi tidur. Wanita berkepang dua yang sudah berantakan itu mendatangi Hana yang tersenyum menyambut diambang pintu.

"Suster.. Jaga anak saya ya, kalau nangis panggil saya ya sus" ucapnya pada perawat berseragam putih.

"Temanku sudah datang, jadi kami mau bergosip dulu ya sus. Jangan ganggu! Ini rahasia kami berdua" Fifi memasang wajah mengancam kemudian mengamit lengan Hana.

PTSD (post-traumatic stress disorder) atau gangguan stres pascatrauma adalah gangguan mental yang muncul setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa yang tidak menyenangkan (Sc. AloD*k)

Salah satu penyebabnya adalah kekerasan fisik, Hana tidak mau membayangkan betapa buruknya kelakuan Daddynya dengan ibunya sewaktu memperebutkannya ketika usia dua tahun dimana Hana tidak mengingat apapun.

Mengalami kekerasan sekaligus kehilangan bersamaan membuat Fifi harus menelan pahit hidupnya, anaknya -anak pertamanya yang ia lahirkan diusia 22 tahun harus direbut paksa lantaran tak ada yang mau mengalah untuk mencapai keputusan pengasuhan anak.

Bertahun-tahun lamanya Hana hidup tanpa belaian seorang ibu, jangankan mengingat rupa ibunya melihat fotonya saja tidak pernah hingga usia Hana beranjak ke 20 tahun.

Kalian tahu seseorang yang menolongnya?

Adalah Vania, sekilas tentang dirinya yaitu seorang designer FemDaily' dengan karyanya yang cukup terkenal dengan kebanggaannya mengunsung paduan batik di acara pameran 6 tahun lalu. Cerita singkatnya adalah ketika bertemu dengan Daddy Hana di acara FWP (Fashion Week Paris) dengan seorang istri yang telah dinikahi kurang lebih 16 tahun silam.

Vania mengenal Steel lantaran istri pertamanya adalah sahabat karibnya dan siapa sangka pertemuan yang tidak diinginkan ini berbuah manis. Hana bebas dari jeratan ibu tirinya dan bekerja paruh waktu di resort sembari kuliah.

Vania tahu bagaimana keinginan kuat Hana dibidang pastry sangat mendominasi. Ingin memiliki toko pastry terkenal dan membukanya di jalan Old Town (Vieux Nice), wilayah yang cukup strategis mengembangkan usaha di tempat yang sudah dibangun sejak abad ke -16.

Penjelajahan yang sangat seru menjajahi gang-gang dimana ada pasar daging, Sidewalks Cafe dan tempat shopping jajan khas lokal rekomendasinya adalah nougat dan sabun lavender provence region. Jangan lupa satu restoran Asia tempat favorit Hana dimana ia merasakan nasi goreng di umurnya yang ke 14 tahun pertama kali. Cukup disana ia sudah jatuh hati pada negara asalnya, Indonesia.

Demi apapun.. mengingat Prancis dimana Hana dibesarkan membuatnya banyak mengalami suka duka. Butuh waktu yang panjang untuk Hana tempuh kariernya agar ia bisa mendirikan toko Pastry sendiri tapi setelah pertemuannya dengan Vania semuanya berlalu. 

Tidak sepenuhnya sesuai harapan tapi mampu membuat Hana bergembira hati dengan kebaikan hati Vania yang membantunya mengelola toko pastry kecil di jalan yang ia ingin, itu benar-benar terwujud diusianya yang 21. 

Sudah hukum alam kan bahwasanya ada imbalan dari kebaikan seseorang yah.. Disinilah Hana dengan segala penawaran Vania dan mewujudkannya. Berkatnya lah Hana bisa bertemu dengan ibunya meskipun bukan dengan keadaan normal manusia.

Ibunya... Ibunya yang telah melahirkannya telah hilang akal akibat trauma dan jiwanya yang masih terjebak pada Hana sewaktu bayi dimana ia belum merasakan kesakitan perebutan hak asuh dengan daddynya.

Ngomong-ngomong soal Daddy Hana.. Nampaknya Vania berhasil dengan satu ancaman untuk membocorkan fakta ini ke istrinya. Daddynya kalah telak dan tidak mau merusak imagenya, begitulah Hana bebas hingga tekadnya kembali ke Indonesia terwujud.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status