Share

2

Author: Beelovers
last update Last Updated: 2025-04-08 16:36:22

Selesai acara akad nikah, Utama membawa Nayla ke rumah pribadinya. Rumah itu sangat besar dan mewah sekali. Nayla begitu takjub melihatnya. Nayla belum pernah melihat rumah sebesar dan seindah ini. Tamannya begitu luas dan banyak sekali bunga yang tumbuh indah. Bakal betah berlama -lama di taman kalau begini, batinnya.

Nayla pulang ke rumah pribadi Utama bersama Raymond. Utama beralasan ada acara penting di kantornya dan ia pergi tepat setelah pengucapan akad nikah itu.

Selama di perjalanan menuju rumah, Raymond dan Nayla sama -sama diam. Nayla duduk di belakang dan Raymon mengendarai mobil. Nayla memangtidak ingin bicara apapun.

Raymond sesekali melirik Nayla melalui kaca spion tengah. Ia tergoda dengan kecantikan Nayla yang seperti bidadari. Diam -diam, sahabat Utama itu mengangumi istri sahabatnya sendiri. Mungkin, kalau Nayla diceraikan Utama, Raymond siap menampung Nayla. Siapa yang bisa menolak pesona Nayla. Utama saja yang bodoh mengabaikan Nayla dan tetap mempertahankan Jesica.

Mobil sedan sport sudah berhenti di halaman rumah besaritu. Raymond sudah keluar dan membukakan pintu mobil agar Nayla bisa keluar.

"Terima kasih Kak Ray," ucap Nayla ramah.

Raymond hanay mengangguk dan mengulum senyum. Janagn sampai ia terlihat tersenyum dan nampak sedang mengagui istri sahabatnya. Kedua matanya yang tertutup kaca mata hitam bisa menyamarkan pandangan ke arah Nayla.

Nayla berdiri di depan teras dan di sambut oleh pelayan khusu yang bakal membantu Nayla selama berada di rumah itu.

"Selamat datang di rumah kediaman Pak Utama Mahendra, Nyonya. Nama saya, Lira. saya akan mebantu Nyonya Nayla mengenal semua sudut rumah ini dan kalau ada apa -apa tinggal bilang sama Lira," ucap Lira dengan senyum sumringah.

Lira pikir nyonya besarnya bakal seram dan menakutkan. Karena Jesica kekasih Utama juga agak galak, sombong dan ketus ernyata Lira salah, Nayla adalah gadis yang baik, ramah dan murah senyum.

"Hai Lira, salam kenal," jawab Nayla ramah.

Lira menunjukkan kamar yang akan di tempati oleh Nayla. kamar itu berada di lantai dua. Rumah sebesar itu tentu saja banyak sekali kamar kosong.

"Ini kamar siapa saja?" tanya Nayla menunjuk beberapa kamar yang ia lewati.

"Kamar tamu," jawab Lira singkat. Tidak mungkin Lira mengumbar semua aib yang pernah dilakukan Bos besarnya di rumah ini.

"Oh ..." jawab Nayla singkat.

Lira dan Nayla sudah naik ke atas dan masuk ke salah satu kamar yang terlihat paling besar di atas. Pintu kamar telah dibuka dan memperlihatkan kamar yang sangat indah. Nayla berdecak kagum melihatnya. Kamar yang begitu lengkap isinya. Ranjang yang terbuat dari besi berwarna emas, senada dengan lemari pakaian dan meja rias dengan kaca berbentuk oval memberikan kesaln mewah.

Nayla belum berhenti berdecak kagum dan duduk di tepi ranjang yang sanagt empuk. Ia harus membayar mahal untuk kemewahan ini. Satu tahun pasti akan berallu dengan cepat.

"Ini pakaian milik Nyonya juga sudah di persiapkan," jelas Lira membuka lemari pakaian yang sudah lengkap dengan baju gamis, hijab hingga leging yang memang biasa Nayla pakai.

"Siapa yang membeli semua ini?" tanya Nayla.

"Tentu saja, Pak Utama. Saya hanya bagian merapikan saja. Nah ini rak tas dan sepatu. Bagian dalam ini ada beberapa perhiasan dan aksesoris untuk Nyonya. Dan ini yang terahir adalah skin care lengkap. Semoga saja cocok," ucap Lira penuh semangat.

Nayla hanya manggut -manggutsaja. Ia tak menyangka hidupnya bisa berubah seratus delapan puluh derajat menjadi seperti sekarang ini.

Lira pun pamit untuk ke luardari kamar ini dan menyelesaiakn tugas lainnya. Nayla hanya menganggu dan mempersilakan Lira keluar dan menutup kembali kamar pribadi Nayla.

Kamar ini sangat besar dan ada beberap foto terpajang di dinding. Nayla baru melihatdan mendekati foto itu. "Pak Utama? Seperti ini rupanya? ia masih muda sekali. tampan juga."

Pikiran nayla melayang pada tiga hari yang lalu. Nayla merasa smeua doa -doa yang ia panjatkan di sepertiga malam selama ini di jabah oleh penguasa bumi.

Saat itu, Nayla sedang mengajar anak -anak panti. Seperti biasa, setelah mengajar di Taman Kanak -kanaka di dekat Panti, Nayla melanjutkan mengajar semua anak panti yang sama sekali tak mengenyam pendidikan.

Tiba -tiba saja, Raymonddatang dengan membawa banyak sekali makanan dan buku -buku untuk anak panti.

Raymond mulai mengeluarkan semua niatnya untuk mencari gadis yang mau dinikahkan dengan anak majikannya. Tetapi, pernikahan itu hanya berlangsung satu tahun saja atau disebut nikah kontrak. Imbalan yang akan diterima sebesar tiga milyar.

Nayla dan Ibu Lasini cukup kaget dengan ominal yang ditawarkan oleh Raymond. Perjanjian kotrak nikah itu juga jelas sekali tertulis di sebuah lembar kertas dengan rapi dan detail.

Nayla melirik ke arah Ibu Lasini yang akhir -akhir ini mengeluhkan ke adaan panti yang semakin sei donatur. Jangakan untuk membeli kebutuha lain, untuk makan saja mereka sanagt sulit dan harus membagi rata nasi dan lauk pauk yang ada. Terkadang mereka juga hanya makan bubursaja agarberas yang sedikit itu bisa terlihat banya walaupun tetap saja tidak akan mengenangkan perut anak -anak panti yang mulai masa pertumbuhan.

Dengan lantang, Nayla menjawab mau menjadi istri anak majikan Raymond itu.

Raymonds angat senang sekali. Ia meminta data diri Nayla dan keesokkan harinya Raymond kembali datang dengan imbalan uang yang dijanjikan serat beberapa bahan poko untuk panti.

"Apa yang harus aku lakukan setelah ini?" tanya Nayla pada dirinya sendiri.

"Semoga Nayla bisa menjalaninya dengan baik selama satu tahun ini. Nayla tetap istri Pak Utama. nayla harus melayani Pak Utama sebagaimana mestnya. Bukankah pernikaha tadi itu sakral," ucap Nayla berkecamuk sendiri dalam dilema besar.

Nayla memang bukan wanita yang paham agama. api, setidaknya ia tahu persis apa yang harus dilakukannya sebagai wanita terutama sebagai istri.

***

Nayla sudah mendapat kabardari Bu Lasini, kalau perasi camgkok mata Nenek mawar berhasil. Sejak tadi, Nenek Mawar memanggil nama Nayla, tetapi Ibu Lasini berhasil menenangkan Nenek Mawar.

Hari sudah larut malam, Nayla sudah makan malam di ruang makan bersama Raymond tadi. Nayla semapt bertanay pada Raymond tentang Pak Utama. Kata Raymond, Pak Utama pasti pulang larut malam. adi tidak perlu, Nayla tunggu.

Nayla sudah berada di atas kaur yang mpuk. Ia hanay memakai pakaian tidur yang panjang berbahan satin halus. Ponselnya diletakkan di atas nakas dan ia sibuk membaca buku yang diawanya dari rumah.

Ceklek ...

Utama sudah pulang dan masuk ke dalam kamarnya. Saat ini waktu menujukkan tepat pukul satu malam. Nayla menutup bukunya dan menatap Utama yang masih memuggunginya untuk menutup pintu.

"Pak? Mau mandi? Biar Nayla siapkan air hangat?" ucap Nayla membuka suara sambil mendekati Utama untuk meraih tanagn Utamadan mencium punggung tangan itu dengan sikap hormat sebagai istri.

Utama yang baru saja membalikkan tubuhnya begtu kaget menatap Nayla yang sudah ada di depannya. Utama tidak mendengar apapun tai. Pikirannay sedang kacau. Ia pun baru pulang dari sebuah klub malam untuk bersenang -senang.

Nayla tetap memakai hijab dan cadar untuk menutupi wajahnya. Nayla berusaha menutup semua auratnya agarUtama tidak memiliki hasrat padanya.

"Awas! Aku mau istirahat!" ucap Utama begitu lantang dengan tatapan tajam.

Nayla memundurkan langkahnya dan tetap berusaha menjadi istri yang baik.

Utama melepas jaketnya dan meletakkan sembarang. Ia membuka semua kancing kemejanya dan melepas ikat igganya lalu menjatuhkan tubuhnya di atas kasur miliknya. Raut wajah Utama begitu merah dan wangi alkhohol jelas tercium dari mulutnya.

Nayla memunguti barang -barang Utama dan menaruh di keranjang cucian. Ia menemukan sebuah alat pengaman yang masih tersegel dengan struk pembeliannya. Nayla cukup kaget, Utama membeli tiga alat pengaman dan ini tersisa hanya satu? lalu yang dua kemana? Apakah Utama sering melakukan hubungan terlarang itu dengan para wanita malam?

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • NIKAH KONTRAK DENGAN BIDADARI KAMPUS   25

    Satu minggu berlalu ...Kasus Utama sama sekali tidak bergerak. Bukti yang kurang membuat Utama terbebas dari hukuman yang saat ini menjeratnya. Tentunya ini adalah kesempatan emas bagi Utama. Dokter yang mengotopsi jenasah Jesica pun sudah mengakui kalau perempuan yang bernama Jesica itu sama sekali tidak meninggal.Nayla dan Raymond sudah berusaha keras mencari dan menggali informasi yang membuat Utama bisa dibebaskan.Kabar baik itu juga sampai di telinga Jesica. Ia sangat senang sekali dan mulai merencanakan hal jahat bersama Rafi.Siang ini, Nayla dan Raymond telah menunggu Utama yang akan dibebaskan dari penjara. Utama terbukti tidak bersalah dengan bukti -bukti yang ada. Terutama sang dokter sebagai informan paling penting. Kebetulan, Aldo, lelaki yang memberi uang tutup pada dokter itu sudah tewas dalam kebakaran.Utama sudah keluar dari penjara. Ia memakai pakaian rapi dan berjalan emnghampiri Raymond yang tersenyum lebar."Selamat Tama. Akhirnya kamu bebas juga," ucap Raymo

  • NIKAH KONTRAK DENGAN BIDADARI KAMPUS   24

    Raymond dan Nayla tertunduk lesu. Percuma menyembunyikan sesuatu dari Kakek Mahesa. Belau adalah orang yang mudah mencari tahu soal kebenaran."Kerja kamu apa?!" senta Mahesa pada Raymond.Raymond tetap diam tak berkutik. Menjawab salah, tida menjawab juga tambah salah."Kek ... Nayla berjanji akan membantu Mas Uta dalam kasus ini," ucap Nayla tiba -tiba.Entah keberanian dari mana, Nayla cukup latang bicara ini pada Kakek Mahesa."Kamu? Tahu apa kamu soal kasus dan hukum? Kamu sendiri saja baal kena masalah hukum! Kamu sudah membohongi Kakek!" sentak Kakek Mahesa begitu gala. Wajahnya sangat garang sekali."Kakek boleh menghukum Nayla. Nayla memang menerima Mas Uta karena uang.""Nay ..." panggil Raymond sambil menggelengkan kepalanya. Ia tak sanggup melihat Kakek Mahesa yang bakal murka setelah pengakuan Nayla ini."Sudah Kak, tidak apa -apa ... Sudah saatnya kita mengaku salah. Nayla menerima Mas Uta karena dua alasan. Pertama untuk biaya operasi Nenek Mawar, beliau adalah Nenek Na

  • NIKAH KONTRAK DENGAN BIDADARI KAMPUS   23

    Beberapa jam berada di rumah sakit hanya untuk memastikan hasil otopsi jenasah Jesica. Sayangnya, Nayla dan Raymond sama sekali tidak mendapatkan hasil yang memuaskan. Ia hanya di ombang ambingkaan kesana kemari. Setelah bertanya di bagian ini harus bertanya ke bagian sana. Seperti tidak ada ujungnya. Sungguh aneh, bukan.?Tapi, ada hal yang bisa membuat Nayla dan Raymond yakin bahwa hasil otopsi itu salah atau memang yang di otopssi bukan jenasah Jesica? Ini perlu di selidiki lagi."Ada yang aneh gak, Nay? Semoga pikiran kita sama," ucap Raymond begitu peka."Hu um ... Dari gesture tubuh dokter tadi. Jelas ia menyembunyikan sesuatu dari kita," jelas Nayla begitu sangat yakin."Seyakin itu kamu sama pemikiran kamu?" tanaa Raymond semakin kaagum dengan Nayla."Sangat yakin sekali. Kenapa memang" Nayla malah tertawa sendiri melihat raut wajah Raymond."Aneh.""Kok aneh?""Kamu ternyata wanita hebat. Jesica itu jauh di bawah kamu. Aku gak tahu ya, kenapa Utama bisa tergila -gila dengan g

  • NIKAH KONTRAK DENGAN BIDADARI KAMPUS   22

    Urusan Nayla untuk menjenguk Utama sudah selesai. Nayla sempat di suruh keluar terlebih dulu karena Utama harus bicara empat mata dengan Raymond.Nayla menunggu di depan pintu besi yang besar tempat keluar masuk pengunjung sel tahanan."Nama kamu, Nayla kan? Istri dari Utama Mahendra," ucap seorang laki -laki yang sama sekali tidak dikenal oleh Nayla datang menghampiri Nayla."Betul sekali. Kamu siapa? Apa kita pernah kenal? Atau ketemu sebelumnya?" tanya Nayla tanpa ragu."Gak pernah. Saya pastikan ini pertama dan terakhir saya menemui kamu. Tolong, jangan sampai, wanita yang bernama Jesica mengganggu kehidupan rumah tangga kamu dengan Utama," jelas lelaki itu memberitahu."Ta -tapi, Mbak Jesica itu kan memang pacarnya Mas Tama," ucap Nayla seperti orang bodoh.Dimana -mana istri SAH itu lebih berkuasa dibandingkan seorang pacar. Lelaki itu tersenyum kecut lalu tertawa mengejek ke arah Nayla."Pantas saja, Utama tidak mau melirik kamu. Kamu itu bodoh! Waktuku sudah habis. Saya inga

  • NIKAH KONTRAK DENGAN BIDADARI KAMPUS   21

    "Kak Ray mau ngomong apa?" tanya Nayla lembut."Eum ... Gak jadi Nay. Lain waktu aja," ucap Raymond ragu."Iya," jawab Nay singkat.Mobil itu melaju dengan kecepatan sedang. Raymond sengaja memperlambat waktu agar bisa berlama -lama dengan Nayla.Sebenarnya Nayla sendiri ada beberapa pertanyaan yang ingin sekali ditanyakan pada Kak Raymond tentang Utama, suaminya. Tetapi, untuk apa? Toh, ini hanya pernikahan kontrak. Lebih baik, Nayla tidak perlu mencari tahu banyak soal Utama dan Jesica. Biarkan mereka tetap menjadi sepasang kekasih yang bahagia dan menikah. Ibaratnya, Nayla saat ini hanya penghalang saja. Penghalang untuk kebaikan Utama. Hanya itu."Kak ... Nayla mau tanya," ucap Nayla tiba -tiba."Iya Nay. Tanya saja," jawab Raymond sambil menoleh ke arah Nayla."Kak Tama sama Mbak Jesica itu sudah lama pacarannya?" tanya Nayla mulai penasaran."Lama banget. Kenapa?" tanya Raymond pada Nayla."Gak apa -apa sih. Cuma nanya aja. Pantes, mereka pacarannya sudah jauh banget," ucap Nay

  • NIKAH KONTRAK DENGAN BIDADARI KAMPUS   20

    Kedua mata Nayla mengerjap pelan sambil menggelengkan kepalanya. Nayla tidak mungkin menerima pernyataan cinta Rafi yang menginginkan dia menjadi kekasih Rafi.Mungkin kalau Nayla belum memiliki suami. Nayla mau punya hubungan khusu dengan Rafi. Siapa yang tidak mau dengan lelaki alim seperti Rafi?Nayla cukup lama mengenal Rafi, begitu juga sebaliknya. Nayla juga kenal dengan Bunda Rafi yang terlihat menginginkan Nayla menjadi menantunya kelak.Bunda Rafi pernah melontarkan keinginannya itu dan Nayla hanay diam. Karena, Rafi saat itu belum menunjukkan perasaannya pada Nayla.Usut punya usut, Rafi ingin menikahi Nayla kalau ia memang sudah dinyatakan lulus dan memiliki pekerjaan sehingga bisa menghasilkan uang untuk menafkahi Nayla. Sebenarnya secara tida langsung, beberapa bulan ini, Rafi sudah melakukan tugasnya sebagai calon imam pada Nayla. Walaupun tipis -tipis dan tanpa disadari oleh Nayla."Nay? Kamu dengar aku bicara kan?" tanya Rafi mengulang. Ia masih menunggu Nayla yang ha

  • NIKAH KONTRAK DENGAN BIDADARI KAMPUS   19

    Kakek Mahesa sudah sampai di rumah besar miliknya. Rumah mewah yang ia bangun dari hasil usahanya sendiri. Kakek Mahesa adalah seorang perintis yang sukses sekali. Ia mendapatkan apa yang ia inginkan di usia muda.Lalu ia menikah dengan seorang perempuan yang meninggal saat melahirkan Ayah Utama. Lagi -lagi hidupnya semakin hampa setelah Putra kandungnya dan sang menantu meninggal dalam kecelakaan pesawat. Sejak itu ia mengurus Utama sendiri dan akhirnya ia menjadi sering sakit -sakitan.Semenjak Mahesa Grup di alihkan untuk dikelola secara penuh oleh Utama, sang cucu pewaris tunggal. Kakek Mahesa lebih banyak menghabiskan waktu di luar negeri untuk berobat."Apa ini! Berita sampah!" teria Kakek Mahesa yang baru saja sampai di rumah dan membaca beberapa berita simpang siur bersliweran di media sosial.Walaupun sudah tua, Kakek Mahesa masih eksis di dunia maya. Jangankan si biru, si pink, si hijau, si hitam, aplikasi denagn satu huruf aja, beliau punya.Alex, pengawal pribadi Mahesa l

  • NIKAH KONTRAK DENGAN BIDADARI KAMPUS   18

    Raymond duduk di depan Nayla. ia menyeruput teh manis yang ada di sana dengan perasaan begitu gelisah.Nayla masih menatap Raymond denagn tatapan ingin tahu. Ia sungguh penasaran sekali. Ia merasa pagi ini sungguh sangat aneh. Utama yang tidak pulang semalaman, Raymond mendadak seperti orang bingung dan Kakek mahesa yang tiba -tiba saja sudah berada di perjalanan untuk kembali ke tanah air.Padahal, kemarin Utama baru saja meminta Nayla untuk ikut bersamanya untuk menjenguk Kakeknya yang masih koma. Ia akan memperkenalkan Nayla yang sudah ia nikahi atas permintaan Kakek Mahesa saat semapt sekarat."Nay ... " ucap Raymond yang kemudian terhenti dan tak dilanjutkan."Ya Kak ..." jawab Nayla masih sabar menunggu raymond yang sejak tadi ingin mengatakan sesuatu."Gimana ya? Aku bingung memulainya," ucap Raymond terlihat bingung sekali."Bicara aja, Kak. Nayla siap mendengarkan," jelas Nayla dengan perasaan campur aduk tentunya.Nayla sudah siap dengan semua yang akan dia dengar. Kalau seb

  • NIKAH KONTRAK DENGAN BIDADARI KAMPUS   17

    Jesica tak terima dengan perlakuan Utama padanya saat berada di rumah Utama tadi. Utama bisa mengabaikan dirinya hanya karena ia sudah tidak perawan lagi. "Hah! Dasar lelaki tidak tahu diri! Kalau kamu tidak bersamaku! Maka kamu tidak boleh bersama dengan siapa pun! Termasuk gadis kampung itu!" umpat Jesica di dalam hati.Siang ini, Jesica langsung menuju Kafe ajib -ajib favoritnya. berbeda dengan Utama yang lebih suka suasana tenang sambil ngopi dan bekerja. Sedangkan Jesica lebih menyukai musik dj yang membuat jantungnya ikut terpacu. Mungkin memang pergaulan keduanya berbeda."Hai ... Cantik ..." sapa Aldo yang langsung duduk di samping Jesica."Hmm ... Sendiri?" tanya Jesica sambil menoleh dan mencari teman -teman Aldo yang biasa ngintil kemana pun Aldo pergi."Hu um ... Mau sama siapa lagi? Aku kan jomblo, Jes," ucap Aldo terkekeh denagn senyum penuh arti."Minum?" tawar Jesica yang sudah menghabiskan beberapa gelas minuman di depannya. Tinggal menghitung saja, minumannya habis

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status