Share

Rencana Pernikahan

Alina mematut dirinya di depan cermin. Fatih sedang dalamperjalanan. Mereka sepakat untuk makan malam berdua.

Tunik berwarna soft pink sebatas lutut dan jeans warna hitammenjadi pilihannya. Di tambah pasmina warna senada dengan tuniknya membuat ronadi wajahnya kentara oleh rona bahagia..

“Wah, cantiknya,” puji Dian saat membuka pintu kamar Alina.

“Eh, Tante.”

“Fatih sudah datang, tuh.”

“Oh, ya?” Alina bergerak ke jendela. Memastikan Fatih memangsudah datang. Sebab, ia tak mendengar suara mobil.

Ternyata benar ucapan Dian. Bahkan Fatih tampak berdirimenunggu di teras rumah.

“Mau ke mana, sih?” tanya Dian penasaran.

“Cuma makan malam, Tan.”

“Masa rapi amat. Fatih juga kelihatan berbeda.”

“Masa, sih!”

“Ah, mungkin kalian gak sadar. Ya sudah, buruan berangkat.Pulangnya jangan larut malam, karena Tante mau tanya-tanya soal Rey. Gak sabarmau nunggu besok.”

“Hah, tante merasa juga kalau Rey-“

“Jelas merasa, tapi gak berani tanya. Takut tersinggung.”

“Iya, Tan. Nanti Al langsung ke kamar Tant
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status