Share

Memaafkan Kesalahan Lalu

“Aku sudah lama berdamai dengan keadaan. Berusaha menerima takdir berpisah denganmu, tapi nggak bisa. Al, bisakah kita mulai dari awal lagi?”

Fatih menuntun jawab. Tatap matanya tak berpindah sedikitpun pada sosok mantan istrinya.

“Al, aku tanya sekali lagi, maukah menikah denganku lagi?”

Alina mengangkat wajah, kemudian menunduk lagi.

“Al.”

“Iya, Mas, iya.

“Iya apa?”

“Ck, iya. Aku mau menikah denganmu.”

“Alhamdulillah ... akhirnya ....”

“E-eh, mau ngapain?” Alina mencubit lengan Fatih saat berusaha memapas jarak.

“Nggak ada.”

Ketahuan hendak mencuri ciuman dari Alina, Fatih hanya bisa menggaruk-garuk kepala yang tak gatal. Lalu, ia menarik paksa jemari Alina dan menciuminya.

Alina tersentak, tetapi memberikan Fatih melakukan keinginannya.

“Di depan ada galeri perhiasan. Kita ke sana sekarang.”

“Loh-loh! Katanya mau makan.”

“Cari cincin dulu, baru cari makan.”

“Jadi ... serius minggu depan.”

“Jelas jadi, dong. Atau kita percepat lagi jadi besok juga gak pa-pa.”

“Ih, gaklah! Minggu de
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status