Share

Bab 30

Hari-hari berikutnya, Mas Ari benar-benar berangkat pagi pulang malam. Ia semakin jarang bertemu dengan anak-anak di saat malam karena mereka telah terlelap sebelum ia datang.

"Mas harus berangkat pagi, soalnya bareng teman ke sana. Dia bawa mobil, kami berempat berangkatnya."

Ia menjelaskan tanpa diminta saat awal sekali mulai tugas ke luar kota. Aku iyakan saja dan berpesan supaya hati-hati.

Seperti pagi ini, pagi sekali Mas Ari telah siap dengan seragam kerjanya. Anak-anak sudah menunggu di depan pintu. Mereka bangun lebih awal, seakan mengerti kalau sang Ayah akan berangkat pagi sekali.

"Dek, minta uang bensin dong. Nggak enak Mas numpang tapi nggak ngasih ongkos bensin."

Gerakanku terhenti. Mas Ari telah menadahkan tangan di sampingku yang sedang berdiri di depan kompor. Ini bukan yang pertama kali, setidaknya dalam dua minggu terakhir sudah enam kali. Entah ke mana uang gajinya, aku sudah tak terlalu mempersoalkan.

"Ayo, b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Mikir doank bsnya nanya2 dlm pikiran bknnya cari tau
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status