Share

Bab 33

Waktu menjelang malam menjadi waktu yang sedikit berat belakangan ini.

Semenjak Mas Ari menjalani diklat, anak-anak selalu bertanya jam berapa ayah pulang. Meski telah dijelaskan, tetap saja mereka merengek dan kembali bertanya.

Sedikit banyak aku mengerti perasaan anak-anak ini. Mereka hampir tak bertemu sang ayah saat membuka mata, kecuali hari libur.

"Kakak kangen ayah, Bu," ucap Arsy sore ini.

Kuraih badan kecilnya dalam rengkuhan, lalu mencium keningnya dengan sayang.

"Sabar ya, Kak, do'akan perjalanan ayah lancar, jadi bisa cepet pulang nanti," bujukku sambil mengelus kepalanya.

Si adik sendiri masih sibuk dengan mainan legonya. Ia masih fokus menyusun satu persatu, tanpa menghiraukan kakaknya yang berada di pangkuanku.

"Apa kamu sudah ngantuk?" tanyaku pada Arsy.

Kulihat ia mengucek mata, lalu menguap lebar. Ia hanya menjawab dengan anggukan.

"Ya sudah, ayo ibu temani di kamar biar bisa tidur,"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status