Share

Bab 2

Author: Ursula
Malam itu, Ashley nyaris tidak bisa memejamkan mata.

Keesokan paginya adalah jadwal kontrol ulang ke rumah sakit. Noah bahkan membatalkan semua pekerjaannya dan menyetir sendiri mengantar Ashley ke rumah sakit.

Begitu tiba di depan gedung rumah sakit, mereka melihat seorang wanita dengan wajah penuh luka bakar sedang terduduk di tanah dan menangis putus asa.

“Aku cacat seperti ini karena waktu itu menyelamatkanmu! Sekarang baru dua tahun berlalu, kamu sudah selingkuh di belakangku. Masih pantaskah kamu disebut manusia?!”

Wajah pria di hadapannya sama sekali tidak menunjukkan rasa bersalah, yang ada hanya kebencian. “Kamu bisa salahkan dirimu sendiri karena terlalu bodoh. Melihat wajahmu yang menjijikkan saja sudah cukup membuatku mimpi buruk setiap malam!”

“Aku masih membiarkanmu tinggal di rumah dan mempertahankan posisimu sebagai istri sah saja itu sudah bentuk belas kasihan terbesar dariku.”

Ashley mengepalkan tangannya, menatap pemandangan di hadapannya. Begitu mirip dengan dirinya sendiri. Tanpa sadar, dia bertanya, “Noah, apa kamu juga berpikir seperti itu?”

Jadi selama ini Noah berselingkuh diam-diam, tapi merasa dirinya sudah cukup baik hanya karena tetap mempertahankannya sebagai seorang istri?

Noah mengangkat tangan dan menyentuh lembut bekas luka di wajah Ashley. "Ashley, kamu nggak percaya sama aku?"

Melihat istrinya tidak menjawab, Noah pun berbicara lebih serius. "Aku mencintai kamu sebagai pribadi, bukan karena penampilanmu. Mau kamu cantik atau nggak, aku tetap mencintaimu."

Ashley tersenyum getir. "Benarkah?"

Noah menjawab penuh keyakinan, "Tentu. Saat kita menikah, aku sudah bersumpah hanya akan mencintaimu seumur hidupku." Sumpah itu masih terngiang jelas di telinga, tapi orang yang pernah bersumpah itu kini sudah berubah.

Saat mereka masuk ke dalam rumah sakit, mereka berpapasan dengan Yessy.

Suara Noah langsung berubah dingin dan kesal, "Kamu ngapain di sini? Bukannya harusnya kamu di rumah dan bekerja seperti biasanya?"

Yessy memegangi perutnya, menatap Ashley dengan ekspresi penuh kesakitan. Namun di balik sorot matanya, tampak jelas ada kilatan bangga.

"Maaf ya, Nyonya ... aku nggak sengaja bolos kerja. Semua gara-gara pacarku terlalu liar semalam. Sesama wanita, kamu pasti ngerti, 'kan?" Yessy berbicara sambil mengedipkan mata, seolah bersikap akrab.

Raut wajah Ashley tetap tenang. "Kelihatannya pacarmu sangat mencintaimu."

Yessy pura-pura manja. "Aduh, dia tuh jahat sekali ... bikin aku begini lalu malah nyuruh aku ke rumah sakit sendirian. Nggak bisa dibandingkan sama sekali dengan perhatian Tuan ke Nyonya."

Tiba-tiba dia berseru, "Aduh! Giliranku dipanggil. Aku naik duluan ya!"

Begitu Yessy pergi, Noah tampak mulai gelisah. Dia menahan diri beberapa saat, tapi akhirnya tetap berkata, "Ashley, aku baru ingat ... ada teman yang sedang dirawat di rumah sakit ini. Aku mau jenguk sebentar. Nggak lama, kok."

Ashley mengangguk pelan. Meski Noah mengatakan hanya sebentar, dia tidak kunjung kembali lagi setelah pergi. Ashley pun tidak ambil pusing.

Setelah pemeriksaan selesai, dia langsung naik taksi ke kantor visa untuk mengurus pengajuan keberangkatan ke luar negeri. Saat sedang menunggu, notifikasi dari media sosial berbunyi.

Yessy baru saja memperbarui statusnya.

[ Lagi sakit, tapi pacarku repot sekali jagain aku dan bahkan bawain hadiah biar aku senang .... ]

Dalam fotonya, terlihat Yessy memakai kalung berlian berbentuk bulan sabit yang identik dengan kalung yang diberikan Noah pada Ashley kemarin. Pandangan mata Ashley mengabur. Dia menutup ponselnya dan menarik napas dalam-dalam.

Dua jam kemudian, Noah menelepon. Suaranya terdengar cemas, "Ashley, kamu di mana? Aku sudah cari kamu ke mana-mana."

Ashley menjawab dengan tenang, "Aku langsung pulang setelah pemeriksaan."

Noah terdengar menyesal. "Maaf, Ashley ... aku ngobrol sama temanku sampai lupa waktu. Aku janji nggak akan begini lagi."

"Barusan Ibu bilang kita harus makan malam di rumah. Aku berangkat untuk jemput kamu sekarang juga."

Makan malam di rumah keluarga besar adalah aturan yang ditetapkan oleh Julie, ibu Noah. Bagi Ashley, itu adalah momen paling tidak menyenangkan. Dulu, dia masih bisa menoleransi. Namun sejak wajahnya rusak, Julie jadi semakin tidak suka padanya.

Meskipun wajahnya rusak karena menyelamatkan Noah, Julie tetap menganggap bahwa seorang wanita dengan wajah cacat tidak pantas untuk putranya yang luar biasa, apalagi menjadi nyonya muda Keluarga Suprapto.

Saat itu, ketika Ashley masih dalam kondisi koma akibat luka berat, Julie bahkan berkali-kali menyarankan agar Noah menyelesaikan masalah ini dengan uang dan membatalkan pertunangan mereka.

Mobil mereka akhirnya memasuki halaman rumah keluarga besar. Begitu Ashley turun dari mobil, seorang anak laki-laki kecil langsung datang dengan pistol air besar di tangan dan menyemprotkannya ke arah Ashley.

"Bunuh penyihir tua! Bunuh si jelek!"

Ashley mengangkat tangan untuk melindungi wajahnya, tapi tetap saja sebagian besar tubuhnya basah karena tembakan air itu.

Detik berikutnya, anak kecil itu langsung diangkat oleh Noah dan dipukul di pantatnya.

"Paman jahat ... bela si jelek .... Paman jahat sekali ...."

Tangisan anak itu terdengar nyaring, sehingga memancing perhatian Julie yang langsung datang dan menarik cucunya ke belakangnya.

"Anak kecil mana tahu apa-apa, yang jujur itu justru mereka. Cantik ya dibilang cantik, jelek ya dibilang jelek. Apa itu juga nggak boleh?"

Wajah Noah menggelap. Dia berkata dengan nada keras, "Bu, wajah Ashley rusak karena menyelamatkan aku! Kalau bukan dia, anak Ibu ini mungkin sudah mati waktu itu!"

"Mulai hari ini, aku nggak mau dengar satu pun komentar buruk tentang Ashley di rumah ini. Kalau masih ada yang berani merendahkannya lagi, kami nggak akan pernah kembali ke sini lagi!"
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Nafsu Sesaat Dibayar Penyesalan   Bab 23

    Namun, benarkah Noah akan membiarkannya pergi begitu saja?Sejak percakapan antara Ashley dan Julie hari itu, sikap Julie benar-benar berubah. Dia tak pernah lagi berkata tajam, bahkan nadanya kini terdengar agak ramah.Noah juga pulih dengan sangat baik. Setengah bulan kemudian, dia sudah bisa berjalan sendiri.Ashley hanya sering menjenguk di awal-awal. Setelahnya, dia baru datang dua atau tiga hari sekali.Sebulan berlalu dengan cepat. Noah pun sudah nyaris sembuh total. Ashley memesan tiket pesawat ke Negara Herado untuk keesokan harinya.Malam itu, Noah datang ke rumah Ashley dan membawa banyak makanan. Di wajahnya tersungging senyuman pahit."Ashley, aku datang untuk mengantar kepergianmu." Mulutnya memang mengatakan itu, tetapi sebenarnya dia lebih ingin menggunakan makan malam ini untuk menahan Ashley agar tidak pergi.Sebulan terakhir, dia telah mencoba berbagai cara untuk memenangkan kembali hati Ashley, tetapi gagal. Ini adalah harapan terakhirnya.Ashley tahu maksud Noah, t

  • Nafsu Sesaat Dibayar Penyesalan   Bab 22

    Menghadapi pengakuan cinta yang datang begitu tiba-tiba, Ashley langsung terpaku, tidak tahu harus merespons seperti apa."Aku ... kamu ....""Nggak perlu dijawab sekarang," kata Jayden tenang. "Aku juga nggak berniat memaksamu. Aku hanya merasa ... hal seperti menyatakan perasaan sebaiknya dilakukan langsung oleh orangnya sendiri.""Kalau sebulan dari sekarang kamu kembali, tolong beri aku jawabanmu ya?""O ... oke.""Mm. Sampai saat itu, kita tetap seperti teman biasa saja."Setelah menutup telepon, Ashley bangkit dan pergi mencuci muka. Tak lama kemudian, terdengar suara Julie dari luar kamar.Begitu tiba, dia langsung memperhatikan putranya penuh kekhawatiran. Ketika tahu bahwa Noah tidak bisa tidur semalaman karena menahan sakit, dia langsung naik pitam dan hendak mencari dokter dan perawat untuk dimarahi.Akhirnya, Noah yang menghentikannya. Begitu melihat Ashley keluar dari ruang istirahat, ekspresi Julie langsung berubah masam dan nada suaranya tajam."Noah kesakitan sampai sem

  • Nafsu Sesaat Dibayar Penyesalan   Bab 21

    "Kenapa nggak mungkin? Kakakku belum nikah, kamu juga belum nikah. Bukankah kalian pasangan yang cocok? Kalau kamu jadi kakak iparku, kita nggak akan punya masalah antara ipar. Malah aku bisa sekalian bantu kamu hadapin ibuku. Ini benar-benar untung besar!" Zoey semakin semangat, seolah-olah ingin mereka langsung menikah di tempat.Ashley hanya bisa menghela napas. "Zoey, jangan bercanda. Mana mungkin kakakmu suka sama aku?"Jayden memang tidak punya pacar, tetapi dengan kualitasnya, dia bisa memilih siapa saja yang dia mau. Mana mungkin dia tertarik pada wanita yang pernah menikah dan pernah mengalami kerusakan wajah seperti dirinya?Namun, kata-kata Zoey selanjutnya justru membuat Ashley terkejut luar biasa. "Kenapa nggak mungkin? Kakakku memang suka sama kamu!""Apa?" Ashley menggeleng tak percaya. Apa dia sedang berhalusinasi?Karena sudah terlanjur, Zoey akhirnya mengungkapkan semuanya, "Serius, aku lihat dia diam-diam simpan fotomu di ponselnya.""Sebelum kamu naik pesawat waktu

  • Nafsu Sesaat Dibayar Penyesalan   Bab 20

    Suara Ashley tetap tenang saat melanjutkan, "Dulu aku pernah menyelamatkan nyawamu. Sekarang kamu juga sudah menyelamatkanku. Noah, kita sudah impas."Noah menggeleng. "Nggak, utangku padamu nggak akan pernah lunas. Kumohon, izinkan aku tetap di sisimu untuk menebus kesalahan.""Aku nggak butuh kamu menebus apa pun. Saat ini aku baik-baik saja. Wajahku sudah pulih dan setiap hari yang kujalani dengan bahagia bersama temanku di Negara Herado. Kalau kamu memaksakan dirimu tetap di sisiku, itu hanya akan menyakitiku."Bibir Noah bergetar. Dia tahu, melepaskan saat ini mungkin adalah pilihan terbaik bagi mereka berdua.Namun, saat membayangkan bahwa mulai sekarang Ashley tak lagi menjadi miliknya, bahwa dia tidak bisa lagi menyentuh atau memeluknya, dadanya terasa seperti dihujam ribuan pisau.Akhirnya, dia berkata dengan suara lemah, "Beri aku sebulan saja. Aku hanya memintamu tinggal di sisiku selama sebulan. Setelah itu, kalau kamu tetap ingin pergi, aku sendiri yang akan mengantarmu."

  • Nafsu Sesaat Dibayar Penyesalan   Bab 19

    "Ashley, bisa tolong datang ke rumah sakit sebentar? Noah sudah sadar, dia ingin bertemu denganmu.""Baiklah, aku akan segera ke sana."Ashley langsung naik mobil dan buru-buru kembali. Saat tiba di rumah sakit, malam sudah larut.Begitu melihat Ashley, Julie langsung memasang wajah masam dan berkata, "Sudah jam berapa sekarang? Dasar nggak tahu balas budi! Kamu sengaja datang terlambat untuk pasang harga ya?"Ashley yang sejak tadi menahan emosi sepanjang perjalanan akhirnya tak mau lagi bersikap sopan. "Bu Julie, aku nggak berutang apa pun kepada kalian. Jadi, kalau kamu masih nggak bisa bersikap sopan, aku rasa nggak ada gunanya aku tetap di sini."Julie membalas dengan nada tinggi, "Kenapa kamu bilang nggak berutang? Noah jadi seperti ini karena menyelamatkanmu!"Ashley menoleh ke arahnya. "Kalau begitu, apa kamu tahu siapa yang ingin menabrakku?"Julie menyahut dengan murka, "Siapa pun dia, karena dia berani melukai anakku, aku nggak akan pernah melepaskannya!""Yang menabrakku ad

  • Nafsu Sesaat Dibayar Penyesalan   Bab 18

    Ashley mengangkat tangan dan menepis pergelangan tangan Julie dengan tegas, melemparkannya ke samping."Dulu aku menghormatimu sebagai orang yang lebih tua, makanya aku bersabar dan menahan diri. Tapi sekarang kita sudah nggak ada hubungan lagi, jadi berhenti bersikap seolah-olah kamu masih mertuaku."Wajah Julie sampai memucat karena marah. "Ashley, kamu benar-benar perempuan nggak tahu diri! Anakku sekarang antara hidup dan mati karena menyelamatkanmu, tapi kamu malah buru-buru ingin cuci tangan dari semua ini. Kamu masih punya hati atau nggak?""Dia menyelamatkanku karena keinginannya sendiri. Bisa hidup atau nggak, itu tergantung nasibnya sendiri." Ashley menatap Julie lekat-lekat. "Aku rasa kalimat ini nggak asing buatmu, 'kan?"Dulu saat Ashley terluka parah dan terbaring di ruang ICU demi menyelamatkan Noah, Julie yang mengatakan kalimat itu tepat di depan anaknya sendiri.Tubuh Julie sampai bergetar karena marah. "Benar, memang aku yang bilang. Tapi, bukankah Noah tulus mencint

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status