Saat ini pikiranku sedang kacau, aku bingung dan aku tidak tau harus bagaimana. Pikiranku masih sama masih tertuju pada omongan Alice yang akan membuat perhitungan padaku dan juga David.
Saat di sekolah Aku menemukan surat di bawah mejaku, dalam surat itu berisikan kata "Tuggu pembalasanku nanti, akan ku buat sengsara kamu."
Dan aku memutuskan untuk berbicara pada Anna mengenai surat itu, aku menanyakan padanya apakah dia yang menaruh surat itu.
"An kamu naruh surat ga di meja aku?"
"Ngga, emang surat apa?"
"Isi suratnya kaya ancaman gitu"
"Ra bahaya banget itu, kamu harus hati-hati apalagi David. Setelah kalian ribut sama Alice sering terjadi hal aneh kan."
Aku sempat kepikiran omongan Anna, apa memang Alice yang mengirimkan surat itu. Tapi aku tak punya bukti untuk menuduhnya, sebaiknya kusimpan dulu surat ini.
==============================================
Setelah pulang sekolah aku dan David mampir untuk makan di restauran dekat sekolahku, dan saat diperjalanan pulang menuju rumah hal buruk terjadi padaku dan juga David.
Diperjalanan pulang tiba-tiba ada 3motor yang mengintai ku dan juga David mereka berniat mencelakaiku sehingga aku dan David kecelakaan.
Srrrrrrrtttt braakkkkk!!!!!
Suara motor terjatuh dengan benturan yang sangat keras
Saatt itu kepala David terbentur keras mengenai pembatas jalan, motor kami tergelincir sehingga menimbulkan pendarahan yang hebat di kepala David. Kaki kanan dan tangan kiri ku pun juga patah.
Saat itu Anna menelpon keluargaku dan juga keluarga David, Anna memberitahukan bahwa aku dan David kecelakaan parah saat dijalan.
Saat aku dan David dibawa kerumah sakit terdekat, dan David dinyatakan koma. Ini yang aku takutkan selama ini, dan siapa yang tega mencelakaiku. Aku tak punya bukti untuk menyalahkan siapapun.
Saat itu aku tersadar dirumah sakit dengan tangan dan kaki yang terbalut oleh kain kasa. Lalu mama bertanya apa yang terjadi denganku sehingga terjadi seperti ini.
"Ara kamu sama David kenapa bisa seperti ini" tanya mama sambil meneteskan air mata
"Tadi waktu aku sama David abis pulang makan, ada yang mengintai kami dari belakang dan menjaga sisi pada sisi dan salah satu motor mendorong sampai aku dan David tergelincir hingga terjadi seperti ini"
"Kamu tau siapa mereka?"
"Aku gak tau ma, tapi yang pasti aku minta orang itu di hukum selayaknya"
Setelah papah David mendengar cerita itu dari mama papah David pun murka dan dia akan mencari orang itu sampai dapat dan menjebloskannya ke jeruji besi.
=======
Sudah 5 hari David tak kunjung sadar, dia masih berjuang mati-matian untuk melewati masa kritisnya itu. Aku sangat sedih atas kejadian ini dan aku yakin ini semua pasti ada hubungannya sama surat yang kutemui.
Sore hari pun tiba tepat pada pukul 15.00 atas kuasa Allah yang telah memberikan mukzizatnya akhirnya David pun sadar dan dia bisa melewati masa kritisnya.
Aku menghampiri David dan memeluknya. Keluarga kami sangat terharu atas kepulihan David dan juga aku. Papa David berjanji akan mencari orang yang telah berniat mencelakaiku dan ini harus ditindak lanjuti.
"David kamu udah sadar?"
"Udah nih aku dah pulih Ra" dengan senang David berkata
"David! Papa berjanji akan mencari siapa orang yang mencelakai kamu"
"Maafin aku ya gara-gara aku tangan dan kaki mu patah" David berkata dengan beribu penyesalan
"Gak!! Ada juga aku yang minta maaf atas kejadian ini sampai kamu koma"
Dengan wajah sedih tapi masih saja bisa tersenyum, David tak ingin melihat aku berlarut dalam kesedihan atas kecelakaan yang telah menimpa.
=========
Beberapa hari berlalu, akhirnya aku dan David bisa pulang ke rumah dan beristirahat. Untuk beberapa hari aku dan David akan diantar sekolah oleh pak supir menggunakan mobil, untuk menghindari kejahatan orang-orang yang tak bertanggung jawab.
Akhirnya aku dan David dapat bersekolah kembali, Anna sangat senang melihatku bisa kembali bersekolah dia memberikan aku satu paket coklat kesukaanku.
"Aaaaaa Araa akhirnya kamu bisa sekolah lagi, nih tanda aku sayang kamu"
"An buat gue mana kan gue juga sakit"
"Beli sendiri sana ini special buat Rara"
"Pelit lo!"
"Eh udah udah nih David kalo mau ambil aja" dengan tersenyum bahagia aku menjawab
Saat bel istirahat berbunyi, Anna mengajak ku dan David ke kantin. Anna tidak jauh akan membahas tentang surat itu.
"Kalian nyangka gak sih sama surat itu, kalo gue sih nyanga pasti orang itu yang mencelakai kalian" dengan pede Anna berkata
"Lo jangan nuduh"
"Eh sue lo masa ga curiga sih" Anna menjawab dengan nada tinggi kepada David
"Kayaknya ada benar nya juga kata Anna"
Kami bertiga semakin penasaran dengan isi surat dan siapa yang sudah mencelakai kita berdua, aku harap tak akan ada kejadian seperti ini.
Saat kejadian kecelakaan itu, aku sempat terpikir untuk selalu berwaspada. Karena bakal terjadi lagi hal yang tidak diinginkan, orang itu pasti orang yang sama dengan kejadian teror di dalam surat itu. Saat aku mulai sekolah rasanya tak pernah melihat Alice, kemana dia apakah dia pindah? Ntaah yang pasti sekarang dia tidak ada disini. Saat jam pelajaran dimulai, tiba-tiba Alice datang dan memohon maaf kepada guru yang sedang mengajar. Aku tak sangka Alice datang, tapi Alice juga harus menerima teguran atas keterlambatannya. Alice disuruh membersihkan toilet sekolah. "Eh ada ob baru nih" sahut Anna dengan mentertawakannya "Eh lo jangan banyak omong ya!" Tegas Alice "An udah kita ke kelas yu" Saat itu Alice sedang melakukan sebuah rencana, dia akhir ini sering mengusiku. Saat aku sedang duduk di taman tiba-tiba dia datang berjalan menuju arah tempat aku duduk. Dia membawa minuman dan minum sambil berjalan,
Setelah memergoki Alice dan Rio di caffe itu, aku sempat berpikir kenapa mereka melakukan semua itu. Jahat sekali mereka tega-teganya melakukan tindakan kriminal seperti itu. David dan Anna yang benar-benar sudah geram sekali ingin membawanya ke pihak yang berwajib agar mereka diadili. Kali ini aku menahannya, karena kita harus menyusun rencana terbaik untuk semua ini. Dan kita juga harus mengintrogasi Alice terlebih dahulu dan apa tujuan dia untuk semua ini. Saat disekolah aku sama sekali tidak menemukan Alice kemana dia, apakah kali ini dia punya firasat akan terbongkar suatu rencana yang telah iya susun dengan baik. Tiba-tiba David dan Anna mengajakku berdiskusi dirumahku, dan kali ini mungkin akan berjalan dengan lancar untuk mengintrogasi dia. Akhirnya merekapun datang kerumah, sambil menyiapkan makanan David menyusun rencana awal. "Oh ya Dav gimana rencana awal kita apa?" Tanya Anna dengan serius "Tumben
Oke kita lanjut, saat diperjalanan David menghentikan mobil di pinggir jalan. Dia berkata serius untuk menjagaku kali ini dan dia benar-benar menyatakan perasaannya. "Ra sebenarnya dari dulu aku suka sama kamu, cuma kamu taukan aku janji sama mama kamu untuk selalu menggantikan papa kamu dan selalu menjaga kamu" "Dav kalo becanda itu jangan soal perasaan bisa gak si" teramat kesal sehingga aku mengatakan itu "Ra!! Kali ini aku benar-benar serius, dari dulu kita bersahabat. Pastk dari salah satu ada yang mempunyai rasa, ya itu aku. Aku sungguh menyukaimu, aku mencintaimu layaknya ayah mu dulu ra" Aku terharu akan kata-kata David, mungkin memang ini jalan terbaik bagiku untuk menuju masa depan dan ini jalan kehidupanku yang baru. ******* Tak terasa kami sudah lulus SMA dan dari kami bertiga akan melanjutkan ke universitas yang sama. Dan rencananya David ingin melamarku, tapi aku harap papa datang dia
Setelah menikah, kami berencana untuk pindah kerumah baru. Rumah pemberian orangtua David sebagai kado pernikahan. Tak lama setelah itu mama datang kerumah membawa makanan kesukaanku. Mama selalu menanyakan keadaanku yang sekarang, karena baru kali ini dia merasa jauh dari aku. "Rara gimana kabar kamu sayang?" Tanya mama "Aku baik ko, mama gimana sama papa sehat?" Jawab rara "Sehat sayang, David kemana ko ga keliatan?" Tanya mama "Dia lagi istirahat dikamar ma, kecapean dia." Kata Rara "Mama kesini gak lama, mama mau pulang soalnya banyak kerjaan yang mau di selesain." Kata mama "Ko buru-buru sih, Rara kan masih kangen." Kata rara "Nanti mama kesini lagi ko sama papa" Tak lama setelah itu, David mengajaku untuk pergi berliburan, karena sudah lama juga tidak pernah liburan. "Ra gimana kalo minggu depan kita liburan?" Kata David 
Setelah sampai dirumah sakit, aku dan David langsung mencari ruangan yang mama tempati saat ini. Tak lama setelah itu aku melihat papa sedang duduk melamun dengan wajah yang sangat murung. Aku menghampiri papa dan berusaha menguatkan papa. "Pah gimana keadaan mama?" tanya rara dengan cemas "Mama sedang ditangani dokter sayang, kamu berdoa ya supaya mama baik-baik aja." jawab papa Tak lama kemudian dokter keluar dari ruangan dan mengatakan apa yang sebenarnya terjadi sama mama. Aku sangat berharap dokter mengatakan hal baik. "dok gimana keadaan mama saya?" tanyaku cemas "mama kamu baik-baik aja, hanya saja dia harus istirahat dengan baik dan juga harus menjaga pola makan dan juga kesehatannya." jawab dokter "emang mama saya sakit apa dok?" tanya David "mama kalian terkena demam tifoid atau sering disebut tifus (tipes)" jawab dokter "yaampun pah kok mama bisa sampai seperti ini" aku sedih karena aku tak bisa menjag
Setelah pulang dari rumah orang tuanya David, kita mampir ke toko parfum. Aku membeli beberapa parfum untuk persediaan 1 bulan ke depan.Sesampainya dirumah aku langsung memberikan makanan yang dititipkan oleh mama nya David untuk mama."Mah ini ada titipan buat mama dari mama nya David mereka juga titip salam buat mama" kata Ara"Wah makasi ya David" Kata Mama"Sama-sama mah" Jawab David"Kalian abis belanja ya?" Tanya mama"Iya ma abis beli parfum" jawab Ara"Yauda David ke kamar dulu ya, ara kalo mau temenin mama temenin aja dulu aku cape mau istirahat." Kata David"Yauda kamu istirahat aja" kata Ara Sampai saat ini hubungan aku dan David baik-baik saja dan amat bahagia. Aku harap kebahagiaan ini bisa aku rasakan sampai aku tua nanti.Hari minggu tepat sekali hari libur, aku dan David berolahraga dan tak sengaja aku bertemu Anna. Rasanya tak disangka
Satu minggu pun berlalu, akhirnya aku dan David bisa pulang ke rumah setelah satu minggu menginap di rumah mama.Mama dan papa nya David senang sekali saat mendengar kabar bahwa aku hamil. Semoga dengan kehadiran anak ini, keluarga ku menjadi lebih harmonis.Saat itu juga, papa menawarkan pekerjaan kepada David. Papa ingin David bekerja dikantor papa, supaya saat lahiran nanti kita ada cukup uang untuk biaya persalinan."David, gimana kalo kamu kerja di kantor papa? Kan sekarang kamu udah punya istri, udah punya calon bayi nah supaya nambah penghasilan kamu kerja di kantor papa aja. Kebetulan kemarin ada salah satu karyawan yang mengundurkan diri" kata papa"Aku sih mau pah, tapi aku izin sama Ara dulu ya" kata David"Gak usah minta izin kali, aku udah setuju. Yakan pah" kata Ara"Eh sayang, ko kamu ada di sini sih?" Tanya David"Iya aku tadi mendengar perkataan papa" kata ara"Yauda kamu amb
2 bulan sudah usia kandunganku, kini aku semakin merasakan kesenangan. Karena ada satu nyawa yang hidup di dalam perutku, yaitu calon bayi ku.Hari ini aku meminta David untuk menemaniku ke supermarket, aku akan membeli beberapa keperluan untuk bulan ini."Nanti siang kamu bisa gak anter aku ke supermarket?" Tanya Ara"Bisa kok, kan hari ini aku libur" Jawab David"Emang kamu ini termengergi" kata Ara"Apa sih yang ngga buat istriku tercinta" kata DavidSaat di perjalanan, aku melihat Rio dan Alice sedang berhenti di pinggir jalan. Tampaknya mobil mereka mogok. David tak menyadari dan terus saja melintasi mereka.Sesampainya disupermarket, aku langsung mengambil keranjang belanjaan ku. Aku belanja cukup banyak, dan tidak lupa aku membeli susu untuk menjaga kesehatan janinku."Kamu yakin cuma beli satu susunya?" Tanya David"Iya, takutnya aku ga suka" kata Ara