Share

Chapter 4

  Saat ini pikiranku sedang kacau, aku bingung dan aku tidak tau harus bagaimana. Pikiranku masih sama masih tertuju pada omongan Alice yang akan membuat perhitungan padaku dan juga David.

Saat di sekolah Aku menemukan surat di bawah mejaku, dalam surat itu berisikan kata "Tuggu pembalasanku nanti, akan ku buat sengsara kamu."

Dan aku memutuskan untuk berbicara pada Anna mengenai surat itu, aku menanyakan padanya apakah dia yang menaruh surat itu.

"An kamu naruh surat ga di meja aku?"

"Ngga, emang surat apa?"

"Isi suratnya kaya ancaman gitu"

"Ra bahaya banget itu, kamu harus hati-hati apalagi David. Setelah kalian ribut sama Alice sering terjadi hal aneh kan."

Aku sempat kepikiran omongan Anna, apa memang Alice yang mengirimkan surat itu. Tapi aku tak punya bukti untuk menuduhnya, sebaiknya kusimpan dulu surat ini.

==============================================

 Setelah pulang sekolah aku dan David mampir untuk makan di restauran dekat sekolahku, dan saat diperjalanan pulang menuju rumah hal buruk terjadi padaku dan juga David.

Diperjalanan pulang tiba-tiba ada 3motor yang mengintai ku dan juga David mereka berniat mencelakaiku sehingga aku dan David kecelakaan.

Srrrrrrrtttt braakkkkk!!!!! 

Suara motor terjatuh dengan benturan yang sangat keras

Saatt itu kepala David terbentur keras mengenai pembatas jalan, motor kami tergelincir sehingga menimbulkan pendarahan yang hebat di kepala David. Kaki kanan dan tangan kiri ku pun juga patah.

Saat itu Anna menelpon keluargaku dan juga keluarga David, Anna memberitahukan bahwa aku dan David kecelakaan parah saat dijalan. 

Saat aku dan David dibawa kerumah sakit terdekat, dan David dinyatakan koma. Ini yang aku takutkan selama ini, dan siapa yang tega mencelakaiku. Aku tak punya bukti untuk menyalahkan siapapun.

  Saat itu aku tersadar dirumah sakit dengan tangan dan kaki yang terbalut oleh kain kasa. Lalu mama bertanya apa yang terjadi denganku sehingga terjadi seperti ini.

"Ara kamu sama David kenapa bisa seperti ini" tanya mama sambil meneteskan air mata 

"Tadi waktu aku sama David abis pulang makan, ada yang mengintai kami dari belakang dan menjaga sisi pada sisi dan salah satu motor mendorong sampai aku dan David tergelincir hingga terjadi seperti ini"

"Kamu tau siapa mereka?"

"Aku gak tau ma, tapi yang pasti aku minta orang itu di hukum selayaknya"

Setelah papah David mendengar cerita itu dari mama papah David pun murka dan dia akan mencari orang itu sampai dapat dan menjebloskannya ke jeruji besi.

=======

  Sudah 5 hari David tak kunjung sadar, dia masih berjuang mati-matian untuk melewati masa kritisnya itu. Aku sangat sedih atas kejadian ini dan aku yakin ini semua pasti ada hubungannya sama surat yang kutemui.

Sore hari pun tiba tepat pada pukul 15.00 atas kuasa Allah yang telah memberikan mukzizatnya akhirnya David pun sadar dan dia bisa melewati masa kritisnya.

Aku menghampiri David dan memeluknya. Keluarga kami sangat terharu atas kepulihan David dan juga aku. Papa David berjanji akan mencari orang yang telah berniat mencelakaiku dan ini harus ditindak lanjuti.

"David kamu udah sadar?"

"Udah nih aku dah pulih Ra" dengan senang David berkata 

"David! Papa berjanji akan mencari siapa orang yang mencelakai kamu" 

"Maafin aku ya gara-gara aku tangan dan kaki mu patah" David berkata dengan beribu penyesalan 

"Gak!! Ada juga aku yang minta maaf atas kejadian ini sampai kamu koma"

 Dengan wajah sedih tapi masih saja bisa tersenyum, David tak ingin melihat aku berlarut dalam kesedihan atas kecelakaan yang telah menimpa. 

=========

  Beberapa hari berlalu, akhirnya aku dan David bisa pulang ke rumah dan beristirahat. Untuk beberapa hari aku dan David akan diantar sekolah oleh pak supir menggunakan mobil, untuk menghindari kejahatan orang-orang yang tak bertanggung jawab.

Akhirnya aku dan David dapat bersekolah kembali, Anna sangat senang melihatku bisa kembali bersekolah dia memberikan aku satu paket coklat kesukaanku.

"Aaaaaa Araa akhirnya kamu bisa sekolah lagi, nih tanda aku sayang kamu"

"An buat gue mana kan gue juga sakit"

"Beli sendiri sana ini special buat Rara"

"Pelit lo!"

"Eh udah udah nih David kalo mau ambil aja" dengan tersenyum bahagia aku menjawab 

  Saat bel istirahat berbunyi, Anna mengajak ku dan David ke kantin. Anna tidak jauh akan membahas tentang surat itu. 

"Kalian nyangka gak sih sama surat itu, kalo gue sih nyanga pasti orang itu yang mencelakai kalian" dengan pede Anna berkata 

"Lo jangan nuduh"

"Eh sue lo masa ga curiga sih" Anna menjawab dengan nada tinggi kepada David 

"Kayaknya ada benar nya juga kata Anna" 

Kami bertiga semakin penasaran dengan isi surat dan siapa yang sudah mencelakai kita berdua, aku harap tak akan ada kejadian seperti ini.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status