Saat kejadian kecelakaan itu, aku sempat terpikir untuk selalu berwaspada. Karena bakal terjadi lagi hal yang tidak diinginkan, orang itu pasti orang yang sama dengan kejadian teror di dalam surat itu.
Saat aku mulai sekolah rasanya tak pernah melihat Alice, kemana dia apakah dia pindah? Ntaah yang pasti sekarang dia tidak ada disini.
Saat jam pelajaran dimulai, tiba-tiba Alice datang dan memohon maaf kepada guru yang sedang mengajar. Aku tak sangka Alice datang, tapi Alice juga harus menerima teguran atas keterlambatannya. Alice disuruh membersihkan toilet sekolah.
"Eh ada ob baru nih" sahut Anna dengan mentertawakannya
"Eh lo jangan banyak omong ya!" Tegas Alice
"An udah kita ke kelas yu"
Saat itu Alice sedang melakukan sebuah rencana, dia akhir ini sering mengusiku. Saat aku sedang duduk di taman tiba-tiba dia datang berjalan menuju arah tempat aku duduk. Dia membawa minuman dan minum sambil berjalan, dia pura-pura tersandung sehingga dia mengguyurku dengan minumannya. Sial hampir semua baju ku basah!!
"Ups sorry" dengan mata mengangkat ke atas dan tertawa
"Lice gue ingetin sama lo ya, lo jangan cari-cari kesalahan terus sama gue. Mau lo apa sih!?"
"Maaf tuan putri nya David gue buru-buru, sorry tadi sengaja" Alice pergi sambil tertawa jahat tau gak ketawa jahat nya gimana? "Hahahhahahhahaha!"
===========
Entah mengapa aku semakin penasaran dengan Alice, sebenarnya dia itu siapa sih? Apa dia yang ada dibalik kejadian kecelakaan itu dan juga surat yang ada di bawah mejaku.
Semenjak dia pindah kesini rasanya banyak hal aneh terjadi, aku semakin yakin sama dia kalo dialah yang ada dibalik semua itu.
Aku, Anna dan David sedang menyusun rencana untuk menyelidiki siapa orang dibalik semua ini, namun kami belum memulai aksi untuk menyelidiki. Hari ini kami sedang mengumpulkan bukti-bukti yang ada, dan kami juga meminta bantuan papa David untuk menjebloskan tersangka ke jeruji besi (penjara).
"Oh iya jadi kalian udah nemu bukti apa aja?" Tanya David dengan rasa penasaran
"Nih surat yang pernah neror gue sebelum kecelakaan di jalan."
"Oh iya lo nemu apa An?"
"Gue sih gak nemu apa-apa, tapi waktu gue pergi keluar buat cari makan gak sengaja tuh lewat depan rumah Alice dia pergi sama cowo dan gak tau cowo itu siapa."
"Lo emang deket dumahmya sama Alice?"
"Masih satu komplek sih, gue juga baru tau hehe"
Saat mendengar perkataan itu, feeling ku makin kuat dan yakin kalo Alice ada dibalik semua ini. Namun David tak pernah percaya karena dia gak melihat langsung kejadiannya.
Aku pulang kerumah dengan raut wajah yang menyedihkan, kali ini aku banyak mengurung diri dikamar.
Rio? Oh ya sudah lama rasanya aku tak mendengar kabar dia, dan aku curiga sama dia. Tapi akhir-akhir ini aku selalu berburuk sangka pada orang-orang atas kejadian itu.
***************
Rutinitasku dihari minggu adalah berolahraga, seperti biasa aku selalu mengelilingi komplek. Kali ini aku bersepedah karena aku tak kuat untuk lari ya masih dalam pemulihan kaki ku yang patah juga.
Sial kali ini benar-benar ada orang yang mengintaiku, dia sengaja menyerempetku dari belakang menggunakan mobil hingga aku terjatuh. Sialll!! Kali ini kaki ku kembali sakit dan akupun segera menghubungi David untuk menjemputku dan mengantarku ke rumah sakit.
"Ra lo ko bisa jatuh sih?"
"Iya Dav sial gue di incer terus nih, kayaknya ada orang yang bener-bener benci sama kita."
"Makin hari gue makin penasaran sama orang yang mau mencelakai kita"
Kali ini kayaknya David benar-benar murka, tapi disisi lain dia juga sedih melihat kondisi aku yang kaya gini. Mama juga sama makin hari makin mencemaskanku saja.
Papa, rasanya aku kangen papa. Aku mencoba menghubunginya namun tak pernah mengangkat telpon dan tak pernah membalas pesanku. Aku menulis sebuah surat untuk dikirim kerumah baru papah surat " suatu hari nanti aku akan menceritakan kisah manis dan pahit kehidupan yang aku jalani, dan suatu saat aku akan menikah dengan seseorang yang tepat aku ingin sekali papa datang dan menjadi wali di pernikahanku nanti. Agar papa bisa melihat betapa kuat dan tangguh nya anak papa menjalani kehidupan ini."
Beberapa hari kemudian aku, David dan juga Anna pulang sekolah bersamaan dalam 1mobil. Kami berencana akan pergi kerumah Anna dan memastikan keberadaan Alice.
Malampun tiba, akhirnya setelah kami pulang dari supermarket dengan beruntung kami bertiga memergoki Alice yang akan pergi dengan seorang laki-laki yang entah itu siapa. Bagiku cowo itu tidak asing lagi dari postur tubuh dan gaya nya.
Saat memperhatikan dari jauh dan kita mengikuti arah kemana mereka akan pergi, dan ternyata mereka pergi ke sebuah caffe yang aga terlalu jauh dari rumah Alice.
"Eh ko aku kaya gak asing gitu liat cowo tadi" kataku dengan rasa penasaran
"Emang dia siapa?" Tanya Anna dengan bingung
"Dia mirip sekali dengan mantan gue dulu, ya Dio mirip sekali."
"Oke kita turun dan amati dari jauh lalu kita video in dari jauh juga sebagai bukti." Tegas David
Kali ini Alice benar-benar tertangkap basah ternyata memang dia yang ada dibalik semua rencana ini, dan dia bekerjasama dengan Rio.
Setelah memergoki Alice dan Rio di caffe itu, aku sempat berpikir kenapa mereka melakukan semua itu. Jahat sekali mereka tega-teganya melakukan tindakan kriminal seperti itu. David dan Anna yang benar-benar sudah geram sekali ingin membawanya ke pihak yang berwajib agar mereka diadili. Kali ini aku menahannya, karena kita harus menyusun rencana terbaik untuk semua ini. Dan kita juga harus mengintrogasi Alice terlebih dahulu dan apa tujuan dia untuk semua ini. Saat disekolah aku sama sekali tidak menemukan Alice kemana dia, apakah kali ini dia punya firasat akan terbongkar suatu rencana yang telah iya susun dengan baik. Tiba-tiba David dan Anna mengajakku berdiskusi dirumahku, dan kali ini mungkin akan berjalan dengan lancar untuk mengintrogasi dia. Akhirnya merekapun datang kerumah, sambil menyiapkan makanan David menyusun rencana awal. "Oh ya Dav gimana rencana awal kita apa?" Tanya Anna dengan serius "Tumben
Oke kita lanjut, saat diperjalanan David menghentikan mobil di pinggir jalan. Dia berkata serius untuk menjagaku kali ini dan dia benar-benar menyatakan perasaannya. "Ra sebenarnya dari dulu aku suka sama kamu, cuma kamu taukan aku janji sama mama kamu untuk selalu menggantikan papa kamu dan selalu menjaga kamu" "Dav kalo becanda itu jangan soal perasaan bisa gak si" teramat kesal sehingga aku mengatakan itu "Ra!! Kali ini aku benar-benar serius, dari dulu kita bersahabat. Pastk dari salah satu ada yang mempunyai rasa, ya itu aku. Aku sungguh menyukaimu, aku mencintaimu layaknya ayah mu dulu ra" Aku terharu akan kata-kata David, mungkin memang ini jalan terbaik bagiku untuk menuju masa depan dan ini jalan kehidupanku yang baru. ******* Tak terasa kami sudah lulus SMA dan dari kami bertiga akan melanjutkan ke universitas yang sama. Dan rencananya David ingin melamarku, tapi aku harap papa datang dia
Setelah menikah, kami berencana untuk pindah kerumah baru. Rumah pemberian orangtua David sebagai kado pernikahan. Tak lama setelah itu mama datang kerumah membawa makanan kesukaanku. Mama selalu menanyakan keadaanku yang sekarang, karena baru kali ini dia merasa jauh dari aku. "Rara gimana kabar kamu sayang?" Tanya mama "Aku baik ko, mama gimana sama papa sehat?" Jawab rara "Sehat sayang, David kemana ko ga keliatan?" Tanya mama "Dia lagi istirahat dikamar ma, kecapean dia." Kata Rara "Mama kesini gak lama, mama mau pulang soalnya banyak kerjaan yang mau di selesain." Kata mama "Ko buru-buru sih, Rara kan masih kangen." Kata rara "Nanti mama kesini lagi ko sama papa" Tak lama setelah itu, David mengajaku untuk pergi berliburan, karena sudah lama juga tidak pernah liburan. "Ra gimana kalo minggu depan kita liburan?" Kata David 
Setelah sampai dirumah sakit, aku dan David langsung mencari ruangan yang mama tempati saat ini. Tak lama setelah itu aku melihat papa sedang duduk melamun dengan wajah yang sangat murung. Aku menghampiri papa dan berusaha menguatkan papa. "Pah gimana keadaan mama?" tanya rara dengan cemas "Mama sedang ditangani dokter sayang, kamu berdoa ya supaya mama baik-baik aja." jawab papa Tak lama kemudian dokter keluar dari ruangan dan mengatakan apa yang sebenarnya terjadi sama mama. Aku sangat berharap dokter mengatakan hal baik. "dok gimana keadaan mama saya?" tanyaku cemas "mama kamu baik-baik aja, hanya saja dia harus istirahat dengan baik dan juga harus menjaga pola makan dan juga kesehatannya." jawab dokter "emang mama saya sakit apa dok?" tanya David "mama kalian terkena demam tifoid atau sering disebut tifus (tipes)" jawab dokter "yaampun pah kok mama bisa sampai seperti ini" aku sedih karena aku tak bisa menjag
Setelah pulang dari rumah orang tuanya David, kita mampir ke toko parfum. Aku membeli beberapa parfum untuk persediaan 1 bulan ke depan.Sesampainya dirumah aku langsung memberikan makanan yang dititipkan oleh mama nya David untuk mama."Mah ini ada titipan buat mama dari mama nya David mereka juga titip salam buat mama" kata Ara"Wah makasi ya David" Kata Mama"Sama-sama mah" Jawab David"Kalian abis belanja ya?" Tanya mama"Iya ma abis beli parfum" jawab Ara"Yauda David ke kamar dulu ya, ara kalo mau temenin mama temenin aja dulu aku cape mau istirahat." Kata David"Yauda kamu istirahat aja" kata Ara Sampai saat ini hubungan aku dan David baik-baik saja dan amat bahagia. Aku harap kebahagiaan ini bisa aku rasakan sampai aku tua nanti.Hari minggu tepat sekali hari libur, aku dan David berolahraga dan tak sengaja aku bertemu Anna. Rasanya tak disangka
Satu minggu pun berlalu, akhirnya aku dan David bisa pulang ke rumah setelah satu minggu menginap di rumah mama.Mama dan papa nya David senang sekali saat mendengar kabar bahwa aku hamil. Semoga dengan kehadiran anak ini, keluarga ku menjadi lebih harmonis.Saat itu juga, papa menawarkan pekerjaan kepada David. Papa ingin David bekerja dikantor papa, supaya saat lahiran nanti kita ada cukup uang untuk biaya persalinan."David, gimana kalo kamu kerja di kantor papa? Kan sekarang kamu udah punya istri, udah punya calon bayi nah supaya nambah penghasilan kamu kerja di kantor papa aja. Kebetulan kemarin ada salah satu karyawan yang mengundurkan diri" kata papa"Aku sih mau pah, tapi aku izin sama Ara dulu ya" kata David"Gak usah minta izin kali, aku udah setuju. Yakan pah" kata Ara"Eh sayang, ko kamu ada di sini sih?" Tanya David"Iya aku tadi mendengar perkataan papa" kata ara"Yauda kamu amb
2 bulan sudah usia kandunganku, kini aku semakin merasakan kesenangan. Karena ada satu nyawa yang hidup di dalam perutku, yaitu calon bayi ku.Hari ini aku meminta David untuk menemaniku ke supermarket, aku akan membeli beberapa keperluan untuk bulan ini."Nanti siang kamu bisa gak anter aku ke supermarket?" Tanya Ara"Bisa kok, kan hari ini aku libur" Jawab David"Emang kamu ini termengergi" kata Ara"Apa sih yang ngga buat istriku tercinta" kata DavidSaat di perjalanan, aku melihat Rio dan Alice sedang berhenti di pinggir jalan. Tampaknya mobil mereka mogok. David tak menyadari dan terus saja melintasi mereka.Sesampainya disupermarket, aku langsung mengambil keranjang belanjaan ku. Aku belanja cukup banyak, dan tidak lupa aku membeli susu untuk menjaga kesehatan janinku."Kamu yakin cuma beli satu susunya?" Tanya David"Iya, takutnya aku ga suka" kata Ara
Aku berusaha menghubungi David, namun ia tak kunjung menjawab telpon ku. Aku sangat cemas, aku takut jika hal buruk akan terjadi. Aku meminta pak supir untuk ngebut dan Anna berusaha menenangkanku.Akhirnya setelah sampai dirumah, aku yakin dengan situasi saat ini mereka tidak lagi mengikutiku. Saat itu David menelpon ku dan aku menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi."Maaf ya tadi gak aku angkat, soalnya lagi meeting. Oh iya ada apa Ara?" Tanya David"Tadi saat aku ke supermarket, ada mobil yang mengikutiku sampai aku pulang dia masih juga mengikutiku. Aku takut kalo itu mereka, aku takut kalo mereka akan balas dendam." Jawab Ara"Ara sayang kan udah aku bilang , kalo kamu mau beli apa-apa lewat online aja." Kata David"Ya aku pikir tadinya kondisi aman, karena aku pergi sama Anna dan pak supir." Kata Ara"Yauda mulai besok jangan kemana-mana kalo gak sama aku." Pesan David Saat itu