Share

Niat Jahat Majikanku
Niat Jahat Majikanku
Author: Felya Puspita

Bab 1

Author: Felya Puspita
Namaku Eva, seorang perempuan desa yang ikut suami merantau ke kota untuk bekerja.

Hubungan kami cukup baik. Setelah menikah, kami dikaruniai seorang putra. Sayangnya, saat baru lahir, anak kami didiagnosis mengidap penyakit dan harus dirawat dalam pengawasan ketat di rumah sakit sejak awal.

Demi mengumpulkan biaya pengobatan, suamiku bekerja tanpa henti, bahkan mengambil tiga pekerjaan sekaligus.

Aku berasal dari desa dan tidak punya pendidikan tinggi, jadi terus menemui jalan buntu. Tapi, ternyata takdir tidak menutup jalan. Aku menemukan lowongan pekerjaan sebagai pengasuh bayi.

Persyaratan yang mereka tetapkan cukup ketat. Mereka ingin pengasuh yang tidak terlalu tua, sekitar usia tiga puluhan awal, berpenampilan menarik dan bertubuh proporsional.

Orang yang bertugas mewawancarai menjelaskan bahwa karena keluarga majikan tinggal di vila, bahkan pengasuh pun harus terlihat pantas dan tidak mempermalukan majikan.

Kebetulan usiaku tiga puluh tahun dan di desa, aku termasuk yang paling cantik.

Meskipun sudah melahirkan, tubuhku cepat pulih. Jika tidak diperhatikan dengan seksama, orang tak akan menyangka bahwa aku sudah menjadi ibu.

“Wanita ini bagus, tubuhnya montok dan proporsional. Bayinya pasti nggak akan kelaparan. Wajahnya juga cantik, nggak bakal bikin malu keluarga majikan. Pilih dia saja. Biar majikan lihat dulu, kalau cocok, baru bisa lanjut menyusui anaknya. Biasanya kalau anaknya nggak menolak, pengasuhnya bisa langsung diterima.”

Ada enam orang yang ikut wawancara. Setelah diseleksi, aku beruntung terpilih. Selama majikan tidak keberatan, pekerjaan ini sudah hampir pasti di tangan.

Kata pewawancara, wanita ini adalah salah satu kepala pelayan Pak Jeff dan bertanggung jawab atas urusan sehari-hari. Pekerjaan sebagai pengasuh bayi ini tidak hanya bergaji tinggi, tapi juga dapat fasilitas makan dan tempat tinggal. Bahkan makanannya sama enaknya dengan milik majikan, karena pengasuh bayi harus menyusui.

Setelah mengikuti kepala pelayan perempuan itu sampai di vila, dia pun menyuruhku menemui Pak Jeff sendiri. Katanya Pak Jeff tidak suka ada bawahan yang keluar masuk ruang kerjanya sembarangan.

Ini pertama kalinya aku masuk ke vila semewah ini dan bertemu langsung dengan bos besar. Aku sangat gugup, tapi demi mendapatkan uang untuk mengobati anakku, aku memberanikan diri untuk mengetuk pintu.

“Masuk saja.”

Begitu mendengar suara berat dari dalam, jantungku langsung berdebar kencang.

Selama ini, orang paling penting yang pernah kutemui adalah mandor proyek atau kepala desa. Siapa sangka kali ini aku harus berhadapan langsung dengan pemilik perusahaan besar?

Aku menarik napas dalam-dalam dan mendorong pintu masuk. Pak Jeff sedang berdiri di depan jendela sambil menelepon. Begitu melihatku, dia langsung menutup teleponnya.

“Melamar jadi pengasuh bayi? Biar kuperiksa dulu peralatanmu, cukup nggak untuk diminum anakku?”

Pak Jeff langsung melangkah mendekat dan hendak membuka pakaianku.

Aku tertegun, baru sadar setelah tangannya menyentuhku. Dengan panik, aku pun menghindar.

“Pak… Pak Jeff, kepala pelayan perempuan tadi sudah memeriksanya waktu wawancara, aku….”

“Aku bosnya, tentu saja aku harus periksa langsung. Kalau kamu lebih nurut dengannya, sana kerja sama dia saja. Biar dia yang menggajimu.”

Pak Jeff memotong kata-kataku dengan nada kesal, aku pun semakin panik.

Takut benar-benar diusir dan kehilangan pekerjaan ini, aku pun buru-buru membuka kancing bajuku sendiri, memperlihatkan bagian tubuhku yang digunakan untuk menyusui….
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Niat Jahat Majikanku   Bab 8

    Jika Pak Jeff masih bertindak perlahan, maka ayahnya justru seperti serigala buas, langsung menerkam dengan ganas, sampai-sampai aku tak sanggup menahannya.Dia bukan sedang menyantap, melainkan seperti sedang melampiaskan sesuatu, begitu liar dan keras hingga membangkitkan kembali hasrat yang sudah kutekan dengan susah payah.Baru beberapa gerakan saja, aku sudah tak sanggup menahannya dan suara lirih pun lepas tanpa bisa dikendalikan.Begitu suara itu keluar, aku langsung ketakutan dan buru-buru menutup mulutku rapat-rapat, tak ingin terlihat terlalu genit.“Nggak tahan? Tubuhmu jadi lebih sensitif setelah digunakan oleh Jeff, ya? Nutrisimu ini memang bagus, aku suka rasanya. Mulai sekarang, kamu khusus melayani kami saja, sampai tak bisa memproduksi susu lagi.”“Selanjutnya, tinggal markas rahasiamu. Anakku sudah coba, masa ayahnya ketinggalan? Satu dan dua orang juga nggak ada bedanya.”Tak kusangka, di balik wajah ramahnya, ternyata tersembunyi sisi seperti ini. Usianya bahkan sud

  • Niat Jahat Majikanku   Bab 7

    Aku terkejut dan langsung berniat pergi, tapi baru saja bergerak sedikit sudah ada suara yang menghentikanku.“Kamu pengasuh yang direkrut anakku? Sini, ceritakan bagaimana keadaan cucuku,” terdengar suara pria itu yang agak galak, membuatku ikut gemetar ketakutan.Sepertinya dia ayah Pak Jeff. Tapi, dia terlihat sangat muda, sampai-sampai kalau dibilang kakaknya orang pasti percaya.“Lapor pak, belakangan ini anak Pak Jeff sangat lahap dan tidurnya juga nyenyak. Tenang saja, aku akan menjaganya sebaik mungkin dengan sepenuh hati.”Jujur saja, aku sendiri tidak tahu dia ingin tahu soal apa. Bayi sekecil itu kerjanya hanya makan dan tidur.Karena harus menyusui, aku juga makan dengan teratur dan porsi cukup banyak. Badanku yang dulu agak kurus sekarang jadi lebih berisi dan montok.Entah sengaja atau tidak, mata ayah Pak Jeff terus menatap ke sumber nutrisiku, seperti ingin menembus pandangannya.“Sepertinya bukan hanya cucuku yang kamu suapi dengan baik, tapi anakku juga, ‘kan? Seperti

  • Niat Jahat Majikanku   Bab 6

    Saat sedang tertidur lelap, aku merasa ada sesuatu yang menindihku dan susu segar yang khusus untuk si kecil mulai mengalir dengan cepat.Aku kira sedang bermimpi, tapi rasanya semakin nyata. Tubuhku pun mulai bereaksi, bahkan celanaku hampir tak mampu menahan cairan yang keluar.Aku pun membuka mata dan baru sadar ternyata ini bukan mimpi. Ada seseorang yang menindih tubuhku dan suara hisapannya semakin terdengar jelas.Aku terkejut dan ingin berteriak, tapi mulutku langsung ditutup olehnya.“Teriak apa? Mau semua orang melihat kamu menyuapiku?”Mendengar suaranya, aku langsung tahu dia adalah Pak Jeff. Jantungku nyaris copot, karena ketakutan. Soalnya Anya sudah pulang dan kamar mereka tepat di sebelah.Kalau sampai dia mendengarnya, bisa-bisa aku tidak selamat besok pagi. Pak Jeff benar-benar berani sekali, hanya memikirkan kesenangannya sendiri, tanpa peduli nyawa kami yang menjadi taruhannya.“Pak Jeff, jangan seperti ini, nyonya ada di kamar sebelah. Kalau sampai ketahuan, aku bi

  • Niat Jahat Majikanku   Bab 5

    “Patuh sekali, kalau begitu kamu yang mulai duluan. Aku mau lihat seperti apa kamu melakukannya dengan suamimu.”“Kalau bisa memuaskanku, aku bakal tambah bayarannya.”Bagaimanapun sudah sampai di tahap ini, menambahkan satu syarat lagi juga tak ada bedanya. Aku pun mengangkat pinggulku, menggenggam tongkatnya dan perlahan menurunkannya.“Wah… benar-benar luar biasa. Ternyata kamu memang berbeda. Tak kusangka, kamu masih seluar biasa ini, tak terlihat seperti wanita yang sudah pernah melahirkan.”“Sepertinya suamimu juga cukup payah, bahkan nggak membuatnya berubah selama ini. Mulai sekarang serahkan saja padaku, aku janji nggak bakal mengecewakanmu.”Pak Jeff berbalik mengambil alih, mendominasi seperti binatang buas yang lepas kendali.Suara desahan terdengar samar, agar tak ada yang mendengarnya, aku menutup mulutku rapat-rapat.Entah berapa lama berlalu dan berapa banyak tempat yang kami lewati, pada akhirnya kepalaku terasa kacau dan aku pun pingsan.Saat tersadar kembali, aku sud

  • Niat Jahat Majikanku   Bab 4

    “Bukannya sudah kubilang, jangan masuk kalau nggak ada susu segar?! Cepat sana urus, kalian apain saja sih?! Urusan sepele begini saja nggak bisa beres!”Begitu masuk ke dalam, aku langsung melihat Pak Jeff mendongak dengan wajah penuh amarah, bahkan hampir melempar buku yang sedang dipegangnya ke arahku.“Eva? Kenapa kamu masuk ke sini? Bukannya tugasmu menjaga anakku?”Nada suaranya masih terdengar kesal, tapi dia berusaha menahan diri dan itu cukup mengejutkanku, sekaligus membuatku agak berdebar.Sepertinya Pak Jeff memang memperlakukanku agak berbeda dari yang lain.“Pak Jeff, kata kepala pelayan tadi pengirimannya ada masalah, jadi agak terlambat. Aku hanya datang untuk coba… hm… maksudku biar kamu mencoba punyaku dulu. Kalau cocok, bisa mengganjal sementara. Susu segarnya bakal segera sampai.”Saat mengucapkannya, hatiku terasa mencengkeram kuat-kuat. Ini pertama kalinya aku bicara seberani dan seterbuka ini pada pria lain selain suamiku.Dan yang paling membuatku gugup, aku men

  • Niat Jahat Majikanku   Bab 3

    Aku gemetar karena tegang, jelas merasakan keberadaannya yang nyata. Di dalam hati, aku memang menginginkannya, tapi aku juga sadar statusku sekarang, sama sekali tidak pantas.Kalau sampai ada yang mendengar dan menyebarkannya, apalagi sampai ke telinga istrinya, aku mungkin bahkan tak bisa keluar dari sini dengan selamat.Tepat saat aku hampir menyentuh tongkat panasnya, ponsel Pak Jeff berdering.Itu seperti seutas tali penyelamat bagiku, aku langsung menghela napas lega, keringat dingin membasahi tubuhku.“Eva, aku ada urusan dan harus keluar sebentar. Sisanya kita lanjut nanti kalau aku ada waktu. Sekarang kamu turun dan urus anakku.”Sebelum pergi, Pak Jeff masih sempat mengambil kesempatan, membuatku makin gelisah dan tubuhku terasa panas membara.Setelah urusan dengan kepala pelayan selesai, aku masuk ke kamar bayi, lalu buru-buru ke kamar mandi untuk menenangkan diri dengan tanganku sendiri.Sore hari saat aku menyusui si kecil, sentuhan kulit yang terasa justru kembali memban

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status