Share

Bab 17. Mungkinkan Kita Bertemu Lagi?

Mata ini terpaku pada jaket yang dikenakan, berwarna biru dengan garis oranye di pundak memanjang sampai lengan. Di punggung tertulis, NEDERLAND. Itu jaket tim Belanda saat World Cup 2014. Jaket tim bola kesayanganku.

Aku ingat benar, karena ini pertandingan bola terakhir yang aku ikuti. Karena beberapa hari setelahnya, kedua orang tuaku mengalami musibah. Musim pertandingan berikutnya, aku tidak sempat karena disibukkan dengan pekerjaan dan kesendirianku.

"Cepetan naik!" teriak Den Langit.

Dia sudah keluar dengan kuda besi kesayangan. Ini berarti dia mengajakku naik motor?

Pak Salim menyenggol lenganku sambil berkata, "Tik! Cepetan, sebelum dia marah lagi. Sana!" Kemudian dia tergopoh membuka gerbang dan berdiri bersiap di sana.

Dengan masih ragu, aku mengenakan helm dan menaiki motor yang sudah meraung-raung. Beruntung aku menggunakan celana panjang komprang. Tidak lusuh, hanya cukup pantas untuk jalan beli gorengan. Berbanding terbalik dengan penampilannya yang maksimal.

Kami me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Bundy Mutia
next tunggu besok lma bnget euuuiii........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status