Beranda / Rumah Tangga / Nikah Kontrak Demi Balas Dendam / Bab 23 : Menonton Sesuatu Yang Panas

Share

Bab 23 : Menonton Sesuatu Yang Panas

Penulis: Apple Cherry
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-03 07:20:51
"Maksudku, apa kau punya tipe ideal? Seperti apa wanita yang kau suka itu?"

Albani mendadak diam saat Aileen bertanya tentang wanita idealnya.

Aileen jadi tidak enak karena melontarkan pertanyaan yang mungkin saja membuat Albani jadi tak nyaman lagi. "Ups, apa aku salah lagi?"

"Ah, tidak tidak." Albani menggeleng-geleng saja.

"Lalu, apa kau tak suka wanita jangan-jangan?"

Aileen kelihatan sangat serius saat berkata begitu. "Hah? Kau ini ada-ada saja. Kau kira saya tidak normal?"

Aileen terkekeh lagi. "Ya, habisnya kau itu kenapa harus bingung. Coba kau tanya aku, tipe idealku seperti apa. Pasti aku akan langsung menjawab dengan penuh keyakinan. Tipe idealku adalah Lee DongMin!"

"Siapa itu?" Albani tak kenal nama yang disebutkan Aileen. "Apa dia aktor atau idol?"

Aileen tertawa geli. "Bercanda, dia memang aktor yang sangat tampan. Aku suka menonton setiap drama yang dibintanginya. Sudah sudah, kau ini malah jadi membahas tipeku. Kau tak mau berbagi tipemu itu seperti apa?"
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Nikah Kontrak Demi Balas Dendam   Bab 68 : Kontrak Sudah Tak Berlaku

    Keduanya kini kacau balau dengan penampilan yang acak-acakan. Tubuh mereka saling berpelukan dengan napas yang tak teratur. Selepas ciuman panas yang menyiksa, suara desahan memenuhi ruangan kamar dengan cahaya redup kian menambah aroma gairah yang membara diantara keduanya. Albani tak bisa memungkiri, dirinya sudah diliputi hasrat yang tak tertahankan akan Aileen. Albani pernah berpikir, mungkinkah ini hanya sebatas nafsu sebagai pria yang tergoda dorongan sensual dari wanita karena ia normal. Namun semakin lama, Albani makin yakin ini bukan sekedar nafsu sesaat yang akan hilang saat akal sehatnya kembali. Aileen tak begitu cantik, tapi sebenarnya sangat cantik. Ia tak modis, tapi Albani sama sekali tidak peduli akan hal itu. Aileen, bukan wanita yang lemah lembut, ia justru terkadang sangat naif, salah satu sifat yang tak pernah Albani sukai, tapi jika itu Aileen, ia malah berbeda. Albani menerima apa adanya, asalkan wanita itu Aileen Haura, istri kontraknya. Namun kontrak it

  • Nikah Kontrak Demi Balas Dendam   Bab 67 : Aku Suka Bibirmu

    "Jangan mengindar lagi, Aileen. Saya ingin kita membicarakan ini serius." Pandangan Aileen mulai samar, kepalanya berdenyut pusing. Mungkin itu efek alkohol yang diminumnya, sehingga membuat Aileen sedikit kehilangan kesadaran. "Em, kita tidak bisa bicara serius saat ini," ucap Aileen. Pipi Aileen memerah, ia mulai gelisah. "Kenapa? Apa kau mulai mabuk?" "Em, mungkin sedikit. Karena itu, bagaimana kalau kita bicarakan hal seriusnya besok saja?" Aileen lalu menyentuh tangan Albani, menempelkan tangan pria itu di pipinya. "Aku mengerti, kita ini suami istri." Albani terhenyak dalam sentuhan tangan Aileen. "Hem, jadi kau mengerti.""Iya, kau suamiku, Al. Aku istrimu." Aileen terkekeh. "Iya, kan. Jadi, malam ini kita tidur bersama, harusnya begitu bukan?" "Ah, kau benar. Suami istri selalu bersama, tidak boleh tidur terpisah.""Hem, kau mau menggendongku ke kamar?" "Apa? Kenapa kau mau digendong?" "Ya, aku selalu ingin digendong oleh pria yang kucintai." Albani memejamkan mata s

  • Nikah Kontrak Demi Balas Dendam   Bab 66 : Makan Malam Berdua

    Albani pertama kalinya merasa tertarik membuat pesta kejutan. Walau ini tidak bisa dikatakan benar-benar kejutan karena Aileen sudah tau malam itu Albani akan membuat pesta kecil-kecilan di rumah. Hanya saja ada perasaan aneh yang membuat Albani heran dengan dirinya. Padahal selama ini Albani bukan tipikal yang suka dengan pesta, apalagi merayakan ulang tahun. "Entahlah, saya rasa ini karena Aileen baik, mungkin saja begitu," gumam pria itu sambil mendekor ruangan yang disiapkan untuk pesta ulang tahun Aileen. Bahkan Albani sampai melakukannya sendiri, padahal mudah saja jika Albani tak mau repot, ia hanya tinggal menyuruh orang melakukannya. Tapi semua itu beralasan, Aileen pernah bilang ingin sekali diberikan kejutan yang manis dan tulus oleh seseorang. Seperti halnya acara makan malam dengan cahaya lilin, bukan di tempat mewah, melainkan di rumah, dibuat sendiri dekorasinya sesederhana mungkin. "Gadis yang aneh, padahal jujur ini merepotkan," gumam Albani. Tapi apa yang tak bis

  • Nikah Kontrak Demi Balas Dendam   Bab 65 : Menuntut Tanggung Jawab

    "Rio." Rio mengehentikan langkah kakinya. Baru saja ia hendak masuk ke dalam kamar kontrakannya, ia malah mendengar suara tak asing. Suara itu jelas familiar bahkan begitu mendengarnya Rio langsung gemetar. "Rio, aku merindukanmu." Rio meremas telapak tangan, ingatannya mulai kembali pada situasi dimana ia dibuang seperti orang yang tak layak sama sekali. Harga dirinya diinjak-injak oleh wanita itu, seolah ia tak pantas untuk hidup sebagai pria normal lagi semenjak saat itu. Sampai kapanpun ingatan itu akan terus membuat kemarahan Rio terpancing. Ia yang selama ini berusaha bersikap tenang dan tak gegabah, hingga harus mengorbankan perasaan tulusnya terhadap gadis yang dicintainya selama bertahun-tahun demi nafsu sesaat yang justru membelenggunya dalam waktu lama. Setelah bisa terbebas dari itu, sekarang ia malah harus mendengar lagi suara mengerikan wanita itu. "Rio, kenapa kau tak mau berbalik?" tanya wanita itu. Rio tidak menjawab, ia memilih langsung masuk ke kamarnya d

  • Nikah Kontrak Demi Balas Dendam   Bab 64 : Menyusun Rencana Baru

    Aileen tidak bisa mentolerir lagi tindakan berani Rio yang sengaja menaruh kue di atas mejanya, bahkan memberikan foto kebersamaan keduanya di masa lalu sebagai alat untuk mengancam. Meskipun saat itu Rio meminta maaf atas tindakan tidak sopannya menceritakan tentang hubungan mereka pada karyawan lain. Tapi tetap saja bagi Aileen itu keterlaluan dan ia tidak tahan lagi. "Bu Aileen, Anda mau kemana?" tanya Hasya, ia mengikuti Aileen yang kelihatan marah lalu pergi keluar ruangan menuju ruangan petugas kebersihan. "Bu, Anda tidak mau menemui Rio, kan?" Kata-kata Hasya itu membuat Aileen mengentikan langkah kakinya. "Memangnya kenapa kalau saya menemui dia?" "Maaf, Bu. Itu sama sekali bukan urusan saya, tapi saya wajib melindungi ibu dari anggapan buruk karyawan lain. Saya mohon, urungkan niat ibu. Kita bisa pikirkan cara lain agar Rio tak perlu lagi berurusan dengan Ibu." Hasya ada benarnya, kalau dia langsung melabrak Rio, yang ada namanya hanya akan semakin buruk. Meskipun ia men

  • Nikah Kontrak Demi Balas Dendam   Bab 63 : Hari Ulang Tahun

    "Cepatlah, kenapa kau dandan lama sekali sih!" Lenka buru-buru mengikuti Rio pergi, keduanya memutuskan untuk membuntuti Rio hari itu. Siapa lagi kalau bukan Marsha, keduanya sekarang menjadi partner untuk satu tujuan yaitu menyingkirkan Aileen. "Kau tau, aku sudah lama sekali tidak bertemu Al, sudah tiga hari dan itu rasanya seperti setahun." "Lalu apa hubungannya dengan berdandan lama, sih, bodoh!" ketus Lenka. Padahal Lenka juga suka berdandan, tapi menunggu Marsha berdandan rasanya sangat menjengkelkan. "Tentu saja ada hubungannya, aku harus tampak cantik di depan Al. Kau tau kan, tak ada yang boleh lebih cantik dari Marsha." Marsha berkata demikian dengan penuh percaya diri. Keduanya sudah berdiri di depan gang rumah kontrakan Rio. Saat itu Rio hendak pergi ke kantor untuk bekerja. "Ayo cepat, kita naik taksi," ujar Lenka mengikuti Rio yang baru saja masuk ke dalam angkutan umum. "Kenapa tidak naik mobilku saja sih!" ketus Marsha. "Kau bodoh atau apa, kalau pakai mobilmu

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status