Share

Part 8 Firasat Buruk

Bian mengedikkan bahu. “Bukan gue, Bro. Tapi adek lo yang bikin masalah. Dia minta dinikahi sehari aja. Gila nggak, tuh?” batin Bian. Ia belum sanggup berbagi masalah ini dengan Arga.

“Lo nggak nyusulin Yuna?” tanya Arga kala mengulurkan minuman kaleng dari kulkas kecilnya.

Bian menggeleng lalu merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Sepulang dari kantor ia bergegas menyusul Yuna. Nyatanya, ia tidak bisa menyelesaikan masalahnya. Yuna masih mengabaikannya. Sialnya lagi, ponsel Yuna malah tertinggal di kafe. Sungguh, gadis itu masih saja ceroboh.

Bian merasakan tubuh dan pikirannya lelah. Empuknya alas tidur membuat sejenak tubuhnya rileks. Rasa kantuk perlahan menghampiri.

“Bian, apa lo serius suka sama Yuna?” tanya Arga tiba-tiba. Hilang sudah rasa kantuk Bian.

Bian yang sejak tadi memejamkan mata akhirnya beringsut menegakkan punggung. Ditatapnya Arga yang menerawang jauh keluar jendela kamar. Entah kenapa, Arga tiba-tiba bertanya hal ini. Mung

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status