Share

Berhasil Tapi Ditolak

Pemuda itu berdiri. "Bentar ya, aku mau ke kamar kecil dulu," Denny berpamitan sambil berjalan. 

Di dalam kamar kecil Denny merasa penasaran dengan reaksi dari obat perangsang yang telah diminum oleh Yola, sengaja Denny agak berlama-lama di dalam kamar kecil. Kira-kira setelah sepuluh menit berlalu terdengar suara Yola memanggil.

"Denny ...." suara Yola agak sedikit parau.

"Kamu ngapain sih?" lanjut Yola bertanya. 

"Ya bentar," jawab Denny sambil keluar dari kamar kecil. 

Antara percaya dan tidak, Denny melihat perubahan ekspresi Yola dari sebelumnya, raut mukanya terlihat agak sedikit tegang, dengan pandangan mata yang terlihat seperti orang yang berharap, ditambah mulut yang sedikit terbuka.

'Yes sudah tidak diragukan lagi kalau saat ini Yola benar-benar berada dalam pengaruh obat perangsang itu,' katanya dalam hati. 

Sebenarnya sudah sering Denny berkencan dengan wanita penghibur, namun biasanya wanita-wanita tersebut terlihat tidak begitu terangsang, kebanyakan dari mereka itu hanya sebatas melayani tanpa merasa menikmati. 

Namun kali ini beda, wanita yang ada di hadapannya terlihat sangat jelas kalau dia dalam kondisi pingin banget, dan spesialnya lagi wanita ini adalah wanita yang sangat di dambakannya. 

Sebelum memulai, terlebih dahulu Denny mengambil obat kuat dari kantong celananya, dua kapsul sekaligus dia minum, dan setelah itu Denny mulai menghampiri Yola yang sudah menggeliat di atas kasur.

Sudah barang tentu bisa di bayangkan seperti apa keganasan dan kehebohan adegan dewasa tersebut berlangsung. 

Bahkan sebuah tulisan pun tak akan bisa menggambarkannya, dua sejoli yang sedang melakukan hubungan badan dalam kondisi up normal. 

Sang wanita dalam pengaruh obat perangsang, dan sang lelaki dalam kondisi pelampiasan hasrat tertahan, yang didukung dengan obat kuat dosis penuh.

Sudah tiga jam lebih Denny dan Yola bergulat dalam gelanggang nafsu yang menguras banyak tenaga dan memeras peluh, namun terlihat belum ada tanda-tanda dari keduanya untuk menyudahinya. 

Ya, Itulah satu gambaran adegan panas dari dua sejoli yang berasal dari dua motif yang berbeda. 

Untuk sang lelaki karena murni motiv pelampiasan nafsu birahi, sedang sang wanita terdorong dari tuntutan kepuasan materi. 

Namun kalau dilihat dari aturan yang telah disepakati, sebenarnya Yola lah sebagai pihak yang telah dirugikan. 

Ya, setidaknya ada dua hal yang merugikan Yola, yang pertama masalah pelindung dan yang kedua masalah durasi. 

Karena dalam kondisi pengaruh obat perangsang yang sangat kuat, akhirnya Yola pun kecolongan dua hal dalam satu waktu. 

Setelah lima jam berlalu akhirnya mereka berdua pun tertidur. 

Dan ketika kira-kira pukul lima pagi Yola baru terbangun, dia agak sedikit merasa pusing, dia melihat Yola masih tertidur dengan tangan masih memeluk tubuhnya. 

Dia singkirkan tangan Denny perlahan, lalu segera mengambil lingerienya yang jatuh dilantai dan ia pun langsung memakainya. 

Setelah itu Yola pun langsung bergegas ke kamar mandi dan terus membersihkan tubuhnya, dan setelah itu dia ganti pakaian dengan jeans ketat warna hitam dan kaos putih yang dilengkapi dengan jaket kulit warna coklat dia segera keluar dari bilik meninggalkan Denny sendiri. 

Sambil berjalan ke kamar pribadinya, dia terus memikirkan kejadian semalam. 

'Kok bisa-bisanya aku melayani Denny hingga semaleman utuh, padahal mestinya jam sepuluh malam itu sudah harus selesai' 

batin Yola pun terus bertanya-tanya. 

'Apakah Denny telah memberi aku obat sesuatu? Tapi ya kapan dia ngasihnya?'

tanyanya dalam hati. 

Yola bener-bener tidak menyangka kalau kencan dengan Denny akan berakhir seperti ini, dan diapun belum menyadari juga, kalau kencan semalam itu Denny tidak memakai pelindung. 

Seperti biasa setelah kejadian itu Yola pun kembali menjalani rutinitasnya sebagai mana mestinya, melayani para tamu-tamu cafe yang datang. 

Namun setelah empat minggu berlalu dari kejadian kencannya dengan Denny dia merasakan badannya lemas, mudah capek, dan mulai mual-mual, Ya, dia merasakan tanda-tanda kehamilan pada dirinya. 

Merasa khawatir lantas dia pun membeli alat tes kehamilan, dan kemudian mencobanya. 

Begitu selesai dicoba dia pun sangat kaget dengan hasil yang dilihat dari alat itu, ya, Yola positif hamil. 

Yola sangat terpukul dengan kenyataan yang dialaminya dia pun berfikir bahwa janin yang ada diperutnya itu adalah hasil hubungannya dengan Denny, memang setelah kejadian itu masih ada beberapa tamu yang dia layani, tapi ya normal-normal seperti biasanya, pakai pelindung dan dengan durasi yang semestinya, tidak kurang dan tidak lebih. 

Yola pun merasa sangat jengkel dengan Denny, dia begitu muak dengan nya, dan Denny sendiri setelah peristiwa itu makin jarang terlihat datang ke cafe, hanya beberapa kali saja, itu pun tidak pernah lama seperti sebelum-sebelumnya. 

Dan suatu ketika pas Denny terlihat datang ke cafe, Yola pun langsung menghampiri. 

"Biadap kamu Denny!!" tegur Yola dengan nada keras. 

"Ada apa Yol? Kamu kenapa?" tanya Denny seolah tidak tahu. 

"Jangan berlagak bego kamu!"

"Kamu kemaren tidak pakai pelindung kan?" cecar Yola. 

Melihat Yola yang begitu marah Denny pun sedikit terlihat gugup, tapi dia berusaha untuk tenang. 

Lalu Denny berdiri dari tempat duduknya, dia pegang kedua pundak Yola.

"Aku minta maaf Yola, oke, oke, aku minta maaf, aku akan tanggung jawab," jawab Denny. 

"Lepaskan!" Yola pun menampik tangan Denny dari pundaknya. 

"Jih, aku jijik melihatmu, aku gak sudi jadi istrimu!" ujar Yola dengan sangat kesal.

Lalu dia pun segera pergi meninggalkan Denny. 

Sementara itu Denny terlihat jadi salah tingkah, ia menoleh ke kanan dan ke kiri, ia terlihat malu karena jadi perhatian beberapa pengunjung yang ada, kemudian dia pun bergegas keluar hendak pergi meninggalkan cafe. 

Namun ketika Denny mau memutar balik mobil pickupnya, tiba-tiba Ari muncul dengan mengendarai mobil pajero sport milik Ayahnya. 

Seolah tidak memperdulikan kedatangan Ari, Denny pun terus menghidupkan mobil dan langsung melaju pergi.

"Hei, Den berhenti!" seru Ari yang coba memanggilnya. 

Ari sempat merasa heran dengan sikap Denny yang terlihat keburu-buru, tapi dia mencoba berpikir positif. 

'Mungkin dia keburu urusan yang sangat penting,' katanya dalam hati. 

Setelah memarkirkan mobilnya Ari pun bergegas masuk ke cafe dan langsung menuju meja bilyard yang masih terlihat sepi, hanya terlihat beberapa orang saja yang sedang bermain. 

"Hai Ri, tumben kamu bawa mobil, pasti Ayahmu lagi gak ada di rumah ya?" ujar salah seorang temannya yang sedang bermain, Roni namanya. 

"Tau aja kamu," jawab Ari. 

"Ya tau lah, kalau Ayahmu ada mana mungkin kamu boleh bawa mobil."

"Alah ... Sirik aja kamu, ayo main lawan aku, kalau bisa ...." ucap Ari gak diteruskan. 

"Kalau bisa apa?" sahut Roni. 

"Aku traktir minum sepuasmu plus rokok Marlboro satu pres."

"Oke ...." sahut Roni. 

Ari pun bergegas kemeja bartender untuk memesan satu krat anggur dan rokok Marlboro satu pres. 

Sewaktu berada di meja bartender dia melihat Yola ada di situ. 

"Hei Yol, temenin aku main yuk," pinta Ari. 

"Boleh ...." jawab Yola.

"Ya wes ntar anterin pesanan ku ya," lanjut Ari. 

"Beres ...." sahut Yola sambil acungin jempolnya. 

BERSAMBUNG.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status