Share

Keputusan Rapat

Pagi berlalu dengan sangat cepat berganti siang. Begitu juga siang terasa sangat singkat hingga malam pun mulai menyapa.

Dengan malas aku duduk di belakang Mas Rudi. Di motor gunung miliknya, untuk menuju ke rumah Mba Ayuk, yang letaknya tidak jauh dari rumah orang tua kami.

Ayah membonceng Ibu dan Adik, mereka sampai terlebih dahulu. Karena Mas Rudi sangat lambat mengendarai motornya, jadi kami sampai terlambat. Seolah-olah dia mengatakan tidak mau datang ke rumah Mba Ayuku, dengan menggunakan bahasa tubuhnya.

Mas Rudi memang tidak suka pada Mba Ayu terlebih lagi kepada Abang Ipar. Menurutnya Abang Ipar kurang tegas sebagai lelaki, tetapi jika menurutku sendiri Abang Ipar sosok suami idaman. Sangat beruntung sekali Mba Ayu punya suami seperti dia.

Sesampainya di sana Ayah sedang minum kopi susu. Emang seperti ini jika Ayah ke rumah Mba Ayu selalu dibuatkan susu, walaupun dia datang tanpa membawa oleh-oleh. Wajar saja jika dia selalu membela Mba Ayu.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status