Home / Romansa / Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam / Bab 129. Berpelukan Penuh Air Mata

Share

Bab 129. Berpelukan Penuh Air Mata

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2025-05-30 16:58:33

Giselle dan Gerald telah kembali ke rumah sakit. Mereka juga telah mengganti pakaiannya dengan pakaian kering yang lebih hangat.

Kini, mereka menunggu dokter datang untuk melakukan pemeriksaan pada Gerald yang akan mendonorkan darahnya untuk Elodie.

Suhu udara yang dingin terasa di lorong di depan ruangan di mana Elodie berada di dalam sana. Gerald berdiri di depan dinding kaca, laki-laki itu terlihat begitu sedih melihat kondisi anaknya saat ini.

"Elodie..." Laki-laki itu berucap lirih melihat anaknya terbaring lemah. "Papa sudah kembali, Nak. Bersabarlah sebentar..."

Gerald beralih menatap Giselle yang tengah duduk di bangku tunggu. Ia tampak begitu pucat dan kuyu, wajahnya sangat sembab dan napasnya juga masih tersengal-sengal karena terlalu lama menangis.

Perlahan, Gerald mendekatinya menyadari Giselle tidak berbicara sepatah katapun padanya sejak tadi.

"Maaf, aku terlambat pulang," ujar Gerald, ia menekuk kedua lututnya di hadapan Giselle. "Di Palonia ada badai besar
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (5)
goodnovel comment avatar
Muhammadalbarra Barra
di tunggu lagi lanjutanya kak
goodnovel comment avatar
Henny Agusthina
tambahin donk Thor..skrg ya
goodnovel comment avatar
Tien Yenni New Gaghiwu
duuhh lanjutan nya dong.........
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 132. Bekas Luka di Perut Giselle yang Mengejutkan Gerald

    Gerald kembali pulang ke rumahnya untuk menyegarkan tubuhnya dan mengganti pakaian yang ia pakai sejak kemarin. Gerald tidak bisa memerintah Sergio, karena ajudannya sibuk dengan urusan kantor yang Gerald serahkan padanya. Kini, Gerald baru saja sampai di rumahnya. Laki-laki itu melihat mobil milik Mamanya yang terparkir berada di depan rumah. "Mau apa lagi Mama ke sini?" gumam Gerald, ia begitu geram mengingat perlakukan Mamanya pada Giselle. Laki-laki itu melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah megahnya. Kedatangan Gerald disambut oleh Mamanya yang kini berada di ruang tamu bersama dengan Catherine—kepala pelayan di rumah Gerald. Melihat kemunculan putranya, lantas Marisa langsung beranjak dari duduknya saat itu juga dan berjalan mendekati Gerald. "Gerald ... bagaimana keadaan Elodie sekarang? O-operasinya berjalan dengan lancar, 'kan?" tanya Marisa. Antara ragu dan was-was putranya akan marah. Mendengar pertanyaan Mamanya, langkah Gerald pun terhenti. Kedua tangannya

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 131. Operasi Berjalan Lancar, Anakku Selamat

    Sudah tujuh jam lamanya operasi berlangsung. Giselle dan Gerald, bersama Charles masih duduk di bangku yang berada di depan ruang operasi. Dari malam yang gelap, hingga pagi hari telah datang operasi belum juga selesai. Hal ini membuat Giselle cemas. "Kenapa sangat lama?" cicit Giselle, wanita itu menatap Gerald yang kini menyandarkan kepala Giselle di pundaknya. "Sabar, Sayang. Sebentar lagi pasti selesai," jawab Gerald mencoba terus menenangkan Giselle. Charles juga tidak berhenti berdoa sejak tadi. "Kita harus bersabar, percayakan semuanya pada dokter," ujar laki-laki tua itu. Tidak ada rasa kantuk sama sekali yang Giselle rasakan. Dari ujung kepala hingga ujung kaki, Giselle hanya merasa cemas yang tak berkesudahan. Hingga beberapa menit kemudian, lampu bercahaya merah yang berada di atas pintu ruangan operasi itupun meredup dan mati. Gerald dan Giselle sontak beranjak dari duduknya. Pintu ruangan operasi itu pun terbuka, seorang dokter berjalan keluar menemui Gerald

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 130. Kita Di Sini Untuk Elodie, Sayang

    Setelah menunggu dokter beberapa menit lamanya, kini dokter pun telah tiba. Gerald masuk ke dalam sebuah ruangan setelah ia diperiksa oleh dokter sebelum pengambilan darahnya. Di dalam ruangan itu, Gerald duduk ditemani Giselle di sampingnya. Wanita itu menatap darah milik Gerald yang mengalir di dalam selang kecil. Giselle menggenggam satu tangan Gerald dan terlihat cemas. "Kenapa, hm?" Gerald menatapnya dan tersenyum. Wanita itu menggeleng-gelengkan kepalanya. "Tidak apa-apa," jawab Giselle. Dokter Megan yang berada di sana pun menoleh pada mereka berdua dan menatap Gerald yang duduk sambil menggenggam tangan Giselle. "Saya merasa bersyukur Tuan datang dengan cepat. Dokter bedah akan melakukan penanganan operasi pukul dua dini hari nanti," ujar Dokter Megan pada mereka. "Apakah operasinya berjalan sangat lama, dok?" tanya Giselle. "Bisa jadi seperti itu, Nyonya. Tapi jangan khawatir, kami semua akan berusaha semaksimal mungkin. Nyonya dan Tuan banyak-banyak berdoa untu

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 129. Berpelukan Penuh Air Mata

    Giselle dan Gerald telah kembali ke rumah sakit. Mereka juga telah mengganti pakaiannya dengan pakaian kering yang lebih hangat. Kini, mereka menunggu dokter datang untuk melakukan pemeriksaan pada Gerald yang akan mendonorkan darahnya untuk Elodie. Suhu udara yang dingin terasa di lorong di depan ruangan di mana Elodie berada di dalam sana. Gerald berdiri di depan dinding kaca, laki-laki itu terlihat begitu sedih melihat kondisi anaknya saat ini. "Elodie..." Laki-laki itu berucap lirih melihat anaknya terbaring lemah. "Papa sudah kembali, Nak. Bersabarlah sebentar..." Gerald beralih menatap Giselle yang tengah duduk di bangku tunggu. Ia tampak begitu pucat dan kuyu, wajahnya sangat sembab dan napasnya juga masih tersengal-sengal karena terlalu lama menangis. Perlahan, Gerald mendekatinya menyadari Giselle tidak berbicara sepatah katapun padanya sejak tadi. "Maaf, aku terlambat pulang," ujar Gerald, ia menekuk kedua lututnya di hadapan Giselle. "Di Palonia ada badai besar

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 128. Gerald, Tolonglah Anak Kita

    Suara hujan yang deras membuat Giselle tidak bisa mendengar apapun. Bahkan matanya terasa berat dan kepalanya begitu pusing. Ia tidak menyadari ada mobil yang datang. Hingga lamat-lamat Giselle mendengar suara derap langkah kaki seseorang berlari. Giselle menoleh dan wanita itu terkejut melihat sosok Gerald yang kini berlari ke arahnya menembus hujan. "Gerald…." Giselle berusaha bangkit dan berdiri. "Giselle! Apa yang terjadi? Kenapa kau hujan-hujanan dan duduk di sini? Apa yang terjadi?" Gerald membantunya berdiri, wajah laki-laki itu diselimuti ekspresi khawatir yang tak terbantahkan. Giselle menangis tanpa bisa menjelaskan. Segala rasa sakit yang hebat ada padanya saat ini. "Gerald, kau kembali..." Giselle menatapnya dengan wajah sangat pucat. Gerald langsung memeluk Giselle dengan sangat erat, di belakangnya ada Sergio yang memayungi mereka. Giselle memeluk erat tubuh Gerald dan wanita itu menangis sejadi-jadinya. Perlahan Gerald mengusap kedua pipi Giselle. "Cerita

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 127. Enam Jam Bersimpuh dan Memohon

    Memohon, bersujud di kaki seorang Marisa Gilbert untuk meluluhkan hatinya agar Giselle mendapatkan bantuan! Giselle berusaha untuk tidak menjatuhkan air matanya atas semua perlakuan ini. Wanita muda itu menekuk kedua lututnya dan bersimpuh di hadapan Marisa yang kini kembali menatapnya. "Nyo-Nyonya..." Suara Giselle gemetar hebat. Marisa bersedekap dan menatapnya dingin. "Aku membencimu melebihi segalanya, Giselle! Kau satu-satunya wanita yang membuat Gerald menjadi anak yang tidak patuh padaku! Seperti karma besar dalam keluargaku karena putraku menikahi wanita dari kalangan masyarakat miskin sepertimu!" serunya geram. "Jadi, sebagai orang dari golongan bawah, kau harus memohon dan mencium kaki orang-orang dari kalangan atas, untuk sebuah permintaan!" Giselle meraih kedua kaki Marisa dan ia menundukkan kepalanya. Tangannya hanya menyentuh dan ia menangis setelahnya. "Saya kemari demi anak saya, Nyonya. Saya mohon jangan membuat saya seperti ini," ucap Giselle. "Terserah ka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status