Share

Perselingkuhan Magdalena

“Kirim semua bukti ke meja kerjaku!”

“Aku tidak mau tahu. Lakukan sekarang. Kirim semua bukti perselingkuhan Magdalena hari ini juga!”

“Apa kau tidak punya telinga?”

Suara kesal menggebu – gebu itu, keluar dari bibir sexy dan panas pria berpelawakan tinggi penuh kuasa yang sedang memijit kening kuat.

Sudah berulang kali dia menyangkal skandal perselingkuhan wanita yang dia cintai. Namun, lagi – lagi kenyataan memukul jauh ekspektasinya. Istri yang dipuja begitu sempurna, tak lain hanyalah seorang wanita yang mudah tergoda oleh harta, takhta, dan kuasa. Padahal jelas, suaminya, Theodore Witson, juga sangat berkuasa.

Kurang apa lagi?

Waktu?

Theo selalu meluangkan waktu di tengah kesibukan pada istri yang memilih pria di luar sana, pria yang tak lain seorang bos yang mampu menunjang karir sekaligus pemilik Laboris Studio.

Sang istri, Magdalena, adalah model yang baru saja merintis karir di dunia hiburan, tidak heran mengapa dia bisa jatuh ke dalam jerat cinta sang pemilik studio, Labori Orchestra. Hingga setega itu mengkhianati hati yang begitu setia.

“Kalau sampai satu jam ke depan belum ada bukti perselingkuhan itu. Kupastikan besok kau tidak akan bisa berjalan.”

“Aku tak peduli.”

Panggilan telepon diputus sepihak oleh Theo. Ntah kerasukan setan apa, semua barang yang ada di hadapannya dibanting hingga hancur tak bersisa.

“F*ck!” umpatnya sembari menjambak rambut frustrasi.

“Kau akan membayar mahal karena sudah mengkhianatiku, Magda.”

Tatapan hangat yang selama ini tak pernah hilang di sorot mata Theo, seketika berubah tajam. Pria itu menatap kosong dinding di depan, seakan sedang mengsiasati bagaimana cara membalaskan segala dendam dan sakit hati yang Theo rasakan.

“Lihat saja apa yang akan aku lakukan padamu nanti malam.”

Setelah mengucapkan itu, Theo melangkahkan kaki keluar meninggalkan kekacauan yang baru saja dia ciptakan. Langkahnya pasti meninggalkan ruang kerja yang terus mencekik dada. Tentu saja Theo ingin mencari udara segar, memikirkan perselingkuhan Magdalena membuat kepalanya nyaris pecah. Theo butuh sesuatu yang bisa membuat otaknya sedikit segar sekaligus menjalankan rencana untuk menjebak Magdalena.

“Kosongkan semua jadwalku hari ini,” ucap Theo pada seorang sekretaris cantik, Sonya.

Tanpa menunggu jawaban, Theo langsung berlalu begitu saja meninggalkan kantor yang sudah seperti kapal pecah di dalamnya. Itu memang kebiasaan Theo membanting apa pun yang ada di depan sebagai bentuk pelampiasan.

Sikap angkuh Theo dari dulu tak pernah berubah, tapi sialnya—pria angkuh seperti dirinya bisa kecolongan, diselingkuhi oleh istrinya sendiri. Meskipun begitu, aura yang begitu kentara tak lepas dari Theo saat membuka pintu mobil secara kasar dan duduk begitu elegan di dalam sana, serta membanting kuat pintu itu agar kembali tertutup—sungguh hal itu memberi kepuasaan bagi Theo.

***

Suara musik memekakkan telinga menjadi pengiring setiap kali langkah penuh kebencian itu terbawa menuju sebuah kamar VIP yang belum dihuni oleh orang atau lebih tepatnya, tamu sebenarnya belum tiba. Namun, pria dengan amarah di sorot matanya sudah lebih dulu masuk, mengambil ancang – ancang bersembunyi di tempat yang sudah disiapkan.

Sebuah kamera di tangan diarahkan menyorot ranjang agar begitu dua insan yang akan melakukan persetubuhan panas, masuk ke dalam perangkap dan dia bisa langsung merekam sebagai bukti kuat kedua untuk mengajukan perceraian di pengadilan.

Theo tidak sudi mempertahankan wanita murahan, yang bagian tubuhnya sudah disentuh pria lain, terlebih di hadapan Theo sendiri.

Bagi Theo Magdalena sangat menjijikkan. Wanita pengkhianat itu tak pantas mendapat tempat di hatinya lagi. Sudah cukup Theo dikecewakan, dia tidak akan diam membiarkan harga dirinya terluka hanya karena satu wanita. Rasanya tidak pantas manusia tampan dan kaya seperti dirinya harus mengemis cinta. Tidak akan! Theo tidak akan melakukannya.

“Ah, geli!” Suara dengan nada menggoda dan tergoda membuat sekujur tubuh Theo panas menahan amarah, itu suara calon mantan istrinya. Wanita itu benar – benar murahan.

“Bagaimana? Aku lebih memuaskan dari suamimu, bukan?”

“Tentu saja. T tidak ada apa – apanya dibandingkan dirimu, kau pria terhebatku.”

Percakapan dua insan yang saling bercumbu itu mulai memancing amarah Theo mencapai permukaan. Apalagi pemandangan tak sedap di depan, keduanya sudah tak berpakaian—saling meraba tubuh masing – masing. Hingga pada bagian puncaknya, Theo tak bisa lagi menahan diri. Tangannya terkepal erat dengan rahang bergemelatuk marah, percintaan yang dilakukan dua tukang selingkuh itu benar – benar menyakitinya. Perasaan Theo hancur berkeping – keping, terutama saat Magdalena mendesah di bawah kuasa pria itu. Siapa namanya? Labori Orchestra. Itu nama penuh sandiwara.

“Oh, Bori!”

Muak rasanya Theo mendengar Magdalena menyebutkan nama selingkuhan itu berkali – kali. Amarahnya sudah mencapai ubun – ubun, Theo harus segera keluar menangkap basah mereka.

Bergegas Theo mematikan kamera dan menyimpannya di saku celana. Pemandangan yang menghantam isi kepala memaksa Theo memisahkan penyatuan dua tubuh manusia yang masih merasakan nikmatnya bercinta.

Bugh!

Satu pukulan telak melayang di wajah Labori hingga Magdalena memekik tak percaya. Setengah mati wanita itu menahan matanya agar tidak lompat ke bawah saat mendapati Theo dan amarah yang memuncak sedang menghajar Labori, seakan ingin membumihanguskan Labori tepat di hadapannya.

Cepat – cepat Magdalena memakai kembali pakaiannya dan berusaha keras menghentikan Theo yang membabi buta.

“Cukup, T!” Magdalena menahan Theo dengan memeluk pria itu dari belakang. Tapi dasarnya Theo sudah merasa benci, dengan sekali sentak—tubuh wanita menjijikkan di matanya terempas jauh beberapa langkah.

“Wanita murahan!” desis Theo sembari melepas jaket kulit yang dipakai, najis karena jaket mahal itu bersentuhan langsung dengan tubuh Magdalena.

“Jangan pulang ke mansionku. Kupastikan besok surat cerai menjadi hadiah cantik dari perbuatan menyedihkanmu, Magda!”

Theo bicara tanpa menatap wanita yang saat ini masih berstatus sebagai istrinya. Dia merasa muak dan tak habis pikir, bagaimana bisa dia pernah begitu terpikat pada rayuan dari wanita murahan itu.

“Aku tidak mau bercerai denganmu!”

Dengan tidak tahu malu Magdalena menolak keras keinginan Theo untuk bercerai. Apa wanita itu buta bagaimana murkanya Theo saat ini? Dia memang tak tahu diri hingga rasa bersalah tak terlihat di wajah, atau sekadar meminta maaf pada Theo karena sudah berkhianat, bukan malah menolak dan memperkeruh suasana hati Theo.

“Aku tidak sudi terikat dengan wanita menjijikkan seperti dirimu.”

“Aku tidak peduli. Kau tidak boleh bercerai denganku, aku mencintaimu T,” ucap Magdalena memasang wajah sememelas mungkin agar Theo bisa luluh kembali dengannya.

“Cinta katamu?”

Sesaat Theo terkekeh dengan senyum mengerikan sebelum akhirnya pria itu menatap tajam ke arah Magdalena. “Kau mencintaiku atau mencintai uangku?” lanjutnya dipenuhi seringai kejam tersemat di wajah.

“Tentu saja aku mencintaimu.”

“Omong kosong!” Suara menggelegar dari Theo seketika membuat nyali Magdalena ciut. Wanita itu hanya memandang wajah suaminya tak percaya. Selama pernikahan mereka, tidak pernah sekali pun Theo membentak seperti ini. Rasanya hati Magda hancur mendapat perlakuan dari Theo, dia menyesal telah mengubah pria manis dan hangat menjadi dingin tak tersentuh.

“Aku benar – benar mencintaimu, T,” lirihnya masih berusaha mengambil kepercayaan Theo kembali. Sayang, apa yang sudah terjadi tidak bisa diubah kembali. Theo terlanjur kecewa, hatinya sudah seperti kaca retak, mau bagaimana pun Magdalena berusaha memperbaiki semuanya. Itu tak akan mengubah fakta bahwa Theo sudah mendepaknya jauh dari kehidupan pria itu.

“Terserah apa katamu, wanita ular! Bersiaplah. Kita akan bertemu di pengadilan.”

Theo memutar balik tubuhnya berjalan angkuh meninggalkan dua manusia tak berguna, yang satu menatap tak terima punggung Theo menjauh, satunya lagi masih terkapar di bawah merasakan sakit oleh buasnya pukulan Theo.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Gondo Sekar Arum
piye to ki
goodnovel comment avatar
M278 Firmufit
yess weslah ra mudeng
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status