Home / Rumah Tangga / Nyonya Fiora (Akan Kuhancurkan Hidup Suamiku!) / SEBUTAN BUNDA DARI ANAKKU UNTUK GUNDIK SUAMIKU!

Share

SEBUTAN BUNDA DARI ANAKKU UNTUK GUNDIK SUAMIKU!

Author: VhyDheavy
last update Last Updated: 2025-02-02 11:37:33

Dua minggu kemudian ....

Ratna Ellisa Bhaskara, ibu mertua Fiora memutuskan mampir di pagi buta begini. Wanita paruh baya yang terlihat anggun dan cantik itu sengaja ingin menemui sang menantu. Dengan tulus, ia berencana meminta maaf. Meskipun tampaknya tak akan mudah, mengingat seberapa dingin sosok Fiora dan seberapa besar kesalahan Eryon beserta James.

Namun setidaknya Ratna harus mencoba. Sedingin apa pun sikap Fiora, Fiora tak pernah sekalipun mengabaikannya. Menantunya itu masih kerap tersenyum dan tunduk santun padanya.

"Maafkan Ibu, Fiora. Ibu sudah berusaha mencegah mereka. Tapi kau tahu sendiri bagaimana ayah mertuamu sangat percaya pada ramalan Mister Peramal dari Afrika itu. Dan soal Eryon, Ibu benar-benar malu karena dia masih saja tak dewasa di usianya yang nyaris tiga puluh lima tahun," ucap Ratna pada Fiora yang tengah duduk mematung di hadapannya, di ruang tamu itu.

"Ibu sudah berusaha. Sungguh! Tapi susah bahkan Ibu sampai dilarang menemuimu. Untungnya Ibu bisa melipir ke sini, sebelum acara pestanya nanti," tambah Ratna menjelaskan.

Fiora menatap Ratna. Mimik wajah ibu mertuanya tampak sendu dan penuh ketulusan. Ia percaya seberapa besar Ratna sangat menyesali apa yang terjadi. Selama ini Ratna bisa menjadi sosok ibu kedua bagi Fiora. Sayangnya, Ratna terlalu lemah. Hanya berperan sebagai istri yang serba manut. Tapi, Fiora juga maklum. Ayah mertua dan suaminya memang agak lain!

"Tak apa, Bu. Aku bisa menahan semuanya," ucap Fiora yang akhirnya memberikan jawaban.

Ratna menghela napas. "Ibu tak tahu, apakah Ibu mampu berdiri di pergelaran mewah pernikahan kedua anak Ibu, Fiora. Rasanya Ibu tak ingin datang. Ibu ingin menemanimu saja, Sayang."

"Datang saja, Ibu. Jangan membuat suami dan anak Ibu merasa geram. Lagi pula, aku juga harus bekerja."

Suara ponsel yang berdering dari dalam tas branded milik Ratna cukup mengejutkan kedua wanita itu. Ratna segera mengambil benda pintar tersebut. Namun raut masam seketika tergambar jelas di wajahnya.

"Ayah mertuamu menelepon," ucap Ratna.

"Berangkat saja, Bu. Aku harus mengurusi Skyla," sahut Fiora. Kemudian ia bangkit dari duduknya. "Aku tak ingin anakku muncul di pernikahan itu."

Ratna mengangguk mengerti. "Kau benar, jangan sampai perempuan lancang itu mendekati Skyla, Fiora. Kau harus berhati-hati."

Usai bangkit dari duduknya, Ratna berjalan menghampiri Fiora. Ia meraih kedua telapak tangan Fiora sambil menatap sendu. Sejujurnya masih banyak permintaan maaf dan segala kata pendukung yang ingin ia katakan pada Fiora. Namun mulutnya tak mampu bersuara terlalu banyak. Apalagi James terus-terusan membuat ponselnya berdering.

"Tenang saja, Ibu, aku baik-baik saja," ucap Fiora dan sedikit mendorong agar Ratna segera berangkat ke tempat pesta sebuah pernikahan menjijikkan.

Dorongan Fiora membuat Ratna tak lagi menahan diri terlalu lama. Dengan perasaan yang buruk, ia meninggalkan rumah menantunya. Namun ia berjanji, setelah pernikahan Eryon dan Angel, ia akan terus memihak Fiora. Tak ada kesempatan yang ingin ia berikan pada Angel untuk menjadi menantu idaman.

Sepeninggalan Ratna, Fiora menuju kamar putri kecilnya. Berencana untuk melakukan kewajibannya sebagai seorang ibu, kendati ada dua pengasuh yang bisa mengurusi.

Namun sesampainya di sana, Fiora dikejutkan dengan penampilan Skyla yang begitu rapi dan jelita. Sebuah gaun indah membalut tubuh mungil Skyla. Dua orang pengasuh tampak sibuk mendandani anak itu, berlagak layaknya staff MUA yang disewa.

"Apa-apaan kalian, hah?!" Geram, Fiora berkata sambil berjalan tegas ke dalam kamar.

Sari dan Suci menoleh. Mereka lekas menundukkan kepala. Takut.

"Ma-maafkan kami, Nyonya. Tuan Eryon meminta kami segera mendandani Nona Skyla untuk ikut serta ke pesta pernikahan beliau," ucap Suci menjelaskan.

Fiora ingin menampar kedua pengasuh itu. Namun ia sadar, mereka tak bersalah. Mereka hanya mengikuti perintah.

"Keluar!" titah Fiora.

"Nyonya?"

"Keluar!!!" Lebih tegas Fiora memerintah.

Kedua pengasuh segera beranjak pergi. Namun Skyla yang sudah secantik anak peri justru menangis. Takut pada Fiora yang membentak kedua pengasuhnya.

"Mommy! Don't be angry! You're so scary!" ucap Skyla di sela tangisannya.

"Ah .... Forgive Mommy, Skyla," sahut Fiora menyesal.

"Skyla mau ikut ke pesta sama Daddy, Mommy!"

"No, you can't attend that party!" Fiora duduk berjongkok di hadapan Skyla yang tengah duduk di sebuah kursi rias. "Please. Kamu harus menurut sama Mommy ya, Sayang."

"No, Mommy! Skyla mau ikut Daddy dan Bunda!"

Mata Fiora melebar. "Bunda?!"

"Ya, Mommy. Bunda Angel."

"Stop! Don't call that woman 'Mom'! I am your mom, not her, Skyla!"

Namun anak itu justru semakin histeris yang membuat Fiora kian geram. Bukan pada putrinya ia merasa marah. Tapi pada Eryon dan Angel, yang ternyata sudah mendoktrin Skyla agar lebih dekat dengan mereka. Entah apa saja yang telah Eryon tanamkan di benak Skyla selama Fiora bekerja. Pria itu sudah pasti banyak mencuri waktu untuk pulang ataupun menemui si J4lang.

"Skyla! Dengarkan Mommy! I am your Mom, not her! Tidak ada kata Bunda untuk siapa pun, selain Mommy!" Merasa sangat pusing, Fiora tak mampu mengerem nada suaranya yang meninggi.

"Fiora." Suara parau terdengar di tengah kepanikan Fiora dan tangisan Skyla yang berisik. "Sari, Suci, jaga Skyla. Bawa dia ke mobil saya."

Sari dan Suci ternyata ikut serta pria itu. Darwin Alvarez, yang mendadak muncul di sana. Mereka segera masuk ke dalam kamar untuk melaksanakan perintah salah satu tuan besar mereka.

"Ayah?" Fiora menatap sang ayah kandung dengan mata yang berkaca-kaca. Namun sebisa mungkin ia tidak ingin menangis.

"Skyla akan aman di rumah Ayah. Ayah juga tak sudi cucu Ayah datang ke pernikahan itu. Ah, sebenarnya sejak tadi Ayah sudah tiba, tapi ada mobil milik keluarga ayah mertuamu yang masuk duluan. Ayah menunda datang, karena tidak mau memperumit keadaan. Ayah sudah mendengar semuanya dari salah satu sekretarismu, sekaligus meminta penjelasan dari James. Rupanya pria kolot itu masih percaya pada ramalan dukun Afrika itu," ungkap Darwin.

Fiora menghela napas. Agak lega. Akhirnya ada solusi yang tidak terlalu menekan Skyla, sehingga anak itu tak perlu merasa terancam. Meski hatinya tetap menyesal karena sampai membentak putrinya sendiri. Andai Eryon lebih tahu batasan dan tidak terus menyerang Fiora, apalagi sampai menggunakan Skyla, mungkin Fiora lebih bisa menahan diri.

"Apa kau begitu mencintai Eryon?" tanya Darwin tak terduga. "Sampai kau harus terlihat sehancur itu? Kau tak pernah begini, Fiora."

"Tidak, Ayah. Sejak awal aku tak pernah mencintainya, Ayah tahu sendiri tentang itu. Aku hanya kecewa, karena usahaku di pernikahan kami tidak dia hargai. Dan dia melanggar kesepakatan kami," sahut Fiora.

Namun Darwin tidak percaya. Ia justru meyakini jika Fiora sudah menaruh hati pada Eryon. Empat tahun pernikahan bukan waktu yang sebentar. Tak mungkin tidak ada satu pun momen manis di antara mereka, meski Fiora begitu kaku. Apalagi sudah ada Skyla di antara mereka, yang artinya romansa malam juga kerap terjadi.

"Sebenarnya kejahatan apa yang pernah Ayah lakukan di masa lalu, sampai mertua sialanku itu sampai mengaku bisa menjebloskan Ayah ke penjara?" tanya Fiora.

Darwin menatap Fiora lalu menghela napas.

"Ayah pernah berselingkuh dengan siapa? Atau Ayah punya skandal apa dengan pemerintah? Atau mungkin organisasi mafia?" lanjut Fiora menuntut penjelasan.

"Masa lalu Ayah tak penting bagimu, Fiora," jawab Darwin pada akhirnya.

Fiora menatap tajam sang ayah. "Tak penting bagaimana? Jika tidak ada ancaman itu mungkin aku bisa bercerai dengan Eryon!"

"Kau tak mungkin bercerai dengannya, Fiora. Sekalipun ancaman yang melibatkan Ayah itu tidak ada. Mana mungkin kau bisa merelakan semua jerih payahmu dan membiarkan orang lain menikmatinya. Angel, gadis itu hanyalah staff biasa yang sering mengikuti Eryon, bukan? Semuanya akan jatuh ke gadis tak becus itu jika kau memilih bercerai. Karena pada kenyataannya, pengaruh James sedang jauh lebih besar."

"Lagi pula James akan bersikeras mempertahankan dirimu, Fiora. Mengingat betapa malasnya Eryon. Dan Angel hanya anak kemarin sore, mana mungkin mereka mampu menggantikan peranmu yang begitu luar biasa. Tanpa dirimu, bisnis kita akan hancur. James sadar betul tentang itu."

"Makanya dia akan melakukan segala cara untuk membuatmu tetap menjadi menantunya. Tapi, di sisi lain dia juga menghimpun kelemahan kita agar kita berada di bawah kendalinya. Sekalipun berbesan dan menyatukan perusahaan, pada akhirnya kita semua tak bisa saling memercayai."

Darwin benar. Dan sejak awal Fiora sudah mempertimbangkan hal-hal itu. Kecuali dirinya mampu merelakan semuanya dan hidup tanpa sepeser pun hasil dari perusahaan. Sekaligus tak memedulikan semua ancaman James. Namun ia tidak bisa kehilangan segalanya. Apalagi kalah dari Gundik itu.

"Jantung ibumu juga belum membaik, jika sampai tahu masalah ini, ibumu bisa kembali kritis," ucap Darwin penuh sesal.

Fiora memejamkan mata, merasa kesulitan menarik napasnya. Padahal ingin menyerang, tapi rasanya dirinya terus-terusan diserang. Eryon dan James sudah semakin kurang ajar.

"Tamu VVIP itu, hubungi dia." Darwin berangsur menyerahkan sebuah kartu nama pada Fiora. "Seorang pengusaha sukses dari Spanyol. Sepertinya kalian pernah bertemu empat tahun lalu, tiga bulan sebelum kau menikah kau ke Barcelona. Ketika kau memutuskan mencari ketenangan di sana, setelah akhirnya kau baru kembali dua minggu sebelum pernikahanmu. Saat kau menawarkan diri untuk mewakili Ayah di acara amal yang pengusaha itu gelar, dengan menghimpun pengusaha lain dari berbagai negara."

"Zeyan Lorenzo? Benar juga. Kami pernah bertemu di Barcelona," sahut Fiora sambil menatap kartu nama itu.

Darwin menghampiri Fiora. Memegang kedua pundak putri tunggalnya itu, kemudian berkata, "Secara tak terduga, dia menghubungi Ayah setelah gagal menjalin komunikasi denganmu dan entah apa sebabnya, padahal dia calon tamu besarmu. Dia ingin sekali bertemu denganmu, Fiora. Ayah tak mengatakan komunikasi kami pada James. Kau bisa melobinya. Ayah yakin, putri Ayah tahu cara terbaik dengan memanfaatkan momen ini."

***

Bersambung....

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Nyonya Fiora (Akan Kuhancurkan Hidup Suamiku!)    TAMAT-AKAN KUHANCURKAN SIAPA PUN YANG BIKIN PERKARA!

    "Kalau kita menikah ... kita akan menjalani kehidupan yang bagaimana ya? Lintas negara, bahkan benua?" celetuk Zeyan. Saat ini, kami berada di balkon hotel. Hotel yang dinaungi Golden L.O Holdings, perusahaan milik Zeyan. Lima jam yang lalu kami baru sampai setelah melalui penerbangan sekitar sebelas jam. Anakku sudah tertidur di atas kasur, dari kamar kelas VVIP yang secara gratis diperuntukkan untukku. Dua pengasuh pun diberikan kamar tersendiri, pun dengan Dany. Bukan yang VVIP, tapi cukup mewah untuk mereka. Mereka sendiri yang memilih. Aku menatap Zeyan dan kuabaikan pemandangan malam kota Barcelona. "Aku belum memikirkan soal itu," ucapku. Zeyan menanyakan bibir. "Aku saja belum bertemu pamanmu, bagaimana jika dia tak suka padaku? Aku ini janda dan orang Asia," lanjutku yang sedikit tahu tentang karakter paman Zeyan, yang tidak salah bernama Luis Carlos. Zeyan sendiri yang pernah menceritakannya, bersamaan dengan pengakuannya tentang Mr. Stone. Zeyan menggeleng. "Janga

  • Nyonya Fiora (Akan Kuhancurkan Hidup Suamiku!)    AKU FIORA!

    Aku Fiora. Fiora Alarice Alvarez. Sebuah nama cantik pemberian orang tuaku yang bukan orang sembarangan. Barisan nama dari tiga suku kata yang tak pernah kuubah satu pun menjadi Bhaskara. Tidak pernah sekalipun! Tentu kalian tahu apa yang terjadi padaku selama ini, terhitung sejak suamiku menghamili dan menikahi gundiknya. Bahkan direstui oleh James, ayah mertuaku. Konyolnya atas perkataan dukun. Namun ... ada sebuah fakta yang membuatku merenung cukup lama tentang .... Ah, begini. Terhitung satu setengah tahun sudah berlalu sejak peristiwa penyekapan yang dilakukan oleh Eryon padaku. Atmajaya, ketua parpol paling terkemuka sudah ditetapkan sebagai tersangka, yang juga menyeret nama MANTAN ayah mertuaku sendiri. Bahkan mantan suamiku. Ya, aku dan Eryon sudah resmi bercerai. Untungnya proses cerai kami berjalan cukup lancar, karena sudah banyak bukti yang membuat gugatan resmiku dikabulkan. Namun segudang sidang kasus korupsi, juga turut menyeretku dan Tuan Darwin—ayahku sendiri. K

  • Nyonya Fiora (Akan Kuhancurkan Hidup Suamiku!)    MOMEN TEGANG MENUJU PENYELAMATAN FIORA

    Cuplikan:Keadaan semakin menegangkan ketika Eryon bersiap menarik pelatuk pistol itu. Ia menyeringai tajam setelahnya. Kepala Zeyan siap diledakkannya! Seruan para polisi tak dihiraukannya.***Seketika negara menjadi gempar. Isu korupsi yang melibatkan Atmajaya sudah beredar luas. Nama James turut melesat menjadi trending topic—dicap sebagai pengusaha licik yang menjadi penampung dana hasil pencucian uang dari Atmajaya.Tak ada lagi celah untuk berkilah. Bukti konkret telah beredar luas di berbagai media.Sebuah video tersembunyi menampilkan percakapan rahasia—rekaman suara Atmajaya dan James. Dengan suara arogan, Atmajaya mengaku sebagai sang 'Pengendali'—orang di balik aliran dana gelap yang dikumpulkan dari kader partainya, yang kini duduk di pemerintahan.Video itu menjadi peluru. Satu tembakan yang membongkar dalang utama di balik sistem yang selama ini terus membusuk! Sementara mereka dibuat sibuk dengan kasus hukum yang sudah pasti menjerat, Zeyan dan Darwin masih terus mel

  • Nyonya Fiora (Akan Kuhancurkan Hidup Suamiku!)    HARI BERIKUTNYA

    "Ernando akan aman di sini, Zeyan. Ayah pastikan keamanan dan perawatan yang maksimal, Ayah berhasil membawanya kemari. Ayah pastikan tidak ada yang mengikuti," ucap Darwin dari kejauhan pada Zeyan yang masih berada di dalam mobilnya, meski sudah tengah malam. Zeyan menelan saliva dengan susah-payah. "Terima kasih, Ayah. Tapi, bagaimana kondisi Ibu dan Skyla?" tanyanya, yang memang sudah cukup akrab untuk memanggil kedua orang tua Fiora dengan sebutan ayah dan ibu. Terdengar helaan napas yang Darwin lakukan. Napas yang begitu berat. Bagaimana tidak. Pada akhirnya Sisca, istrinya, berakhir tumbang. Setiap hari sejak menghilangnya Fiora, kondisi Sisca kian menurun. Namun sampai saat ini pun, Sisca selalu enggan jika dirawat di rumah sakit. "Masih lemah. Pikirannya terlalu kusut. Ayah khawatir dengan jantungnya, yang katanya kerap terasa nyeri. Untuk Skyla, sesekali rewel merindukan ayah ibunya. Dia juga sempat demam, tapi sudah membaik. Sebenarnya pun Ayah tak ingin membebanimu, bahk

  • Nyonya Fiora (Akan Kuhancurkan Hidup Suamiku!)    MURKANYA ZEYAN LORENZO

    "Saya terinspirasi dengan budaya di negara ini. Tampaknya, tusuk konde bisa menjadi senjata yang tak mencolok, tapi tetap menusuk. Bawalah ke mana pun benda ini pergi, Nyonyaku. Termasuk kalung yang saya berikan, jangan pernah dilepaskan. Nyonya harus tetap baik-baik saja, sampai saat saya bisa kembali," ucap Zeyan sekian hari yang lalu. Fiora menghela napas pada saat itu. Ia tersenyum sambil menatap kotak berisikan tusuk konde. Sebuah benda yang memiliki ujung tajam. Siapa yang akan mengira, Zeyan sampai sedetail itu dalam memesannya. "Selesaikan urusan di Spanyol, dan kembalilah dengan selamat. Karena aku ingin sekali menghukummu pada saat itu. Ciuman tadi, aku sungguh tak ikhlas ketika kau mencurinya dariku, Mr. Zeyan Lorenzo. Kalau tidak memikirkan perjalananmu yang akan menghabiskan waktu berjam-jam, mungkin aku sudah menamparmu sejak tadi!" sahutnya, ketus. Zeyan tertawa. Sebenarnya ia sempat bingung dan deg-degan, khawatir Fiora akan mengamuk ketika dirinya merenggut ciuman

  • Nyonya Fiora (Akan Kuhancurkan Hidup Suamiku!)    SITUASI MENCEKAM DI TEMPAT PENYEKAPAN, AKANKAH FIORA AMAN?

    Kamar itu terasa dingin, lampu sengaja dimatikan. Sepi dan memberikan kesan menyeramkan. Terdengar suara wanita terbatuk-batuk. Di atas karpet, ia terduduk.Penampilannya kusut. Rambutnya berantakan. Tampak rantai panjang yang terpasang di pergelangan kakinya, terjerat di kaki ranjang kayu yang mewah. Tangannya terbogol. Membuatnya tak bisa bergerak leluasa.Wanita itu adalah Fiora, yang kini tersekap menyedihkan di ruangan mewah buatan .... Klik ... krieet!Suara pintu kamar dibuka oleh seseorang. Klik! Lampu kristal mewah yang tergantung di langit-langit kamar seketika menyala. Menampilkan ruangan megah itu dengan sejelas-jelasnya. Entah di daerah mana pastinya letak kamar tersebut, Fiora sungguh tidak mengetahuinya. Namun yang pasti, seorang pria telah masuk ke dalam kamar. Langkahnya terayun pelan. Kedua tangannya sibuk memegang nampan. Aroma makanan menguar. Mata sayu Fiora menatap pria itu. Muak sekali rasanya. Sungguh di luar dugaan. Sangat tega! Yah, sebenarnya sudah tida

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status