Beranda / Romansa / Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone / Konspirasi Keluarga Moonstone

Share

Konspirasi Keluarga Moonstone

Penulis: QuinzeeQ
last update Terakhir Diperbarui: 2025-11-18 23:47:53

Pagi itu, ruang keluarga Moonstone dipenuhi aroma kopi hitam dan ketegangan yang lebih pekat dari asapnya. William duduk di ujung sofa, wajahnya kusut, rambut acak-acakan seolah ia tak tidur sepanjang malam. Di depannya, map hasil pemeriksaan kehamilan Rensca tergeletak, terbuka, namun belum tersentuh.

Zico—kakak pertama keluarga Moonstone—masuk dengan langkah tenang. Kemeja hitamnya rapi tanpa cela, sikapnya seperti biasa: tak tersentuh, dingin, dan penuh perhitungan.

“Ini tentang Rensca, bukan?” suara Zico terdengar tanpa emosi.

William tidak langsung menjawab. Ia hanya menatap map itu, seolah jawaban—atau kutukan—ada di dalamnya.

“Aku… tidak yakin anak itu anakku,” ucap William akhirnya, suara serak dan patah. “Rensca… dia sering pergi tanpa penjelasan, pulang larut… dan dia semakin menjauh dariku sejak beberapa bulan sebelum hamil.”

Zico menaikkan alis sedikit. “Dan sekarang setelah skandalmu terbongkar, kau mulai menghitung semua kemungkinan itu?”

“Aku bukan sedang me
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Rapat Di Cath Company

    Pagi di mansion berjalan rapi seperti biasa. Glen sudah berpakaian formal, jasnya sempurna, ekspresinya tenang. Ashley turun menyusul dengan langkah pelan, satu tangannya menahan perut yang mulai terasa berat. “Aku antar kamu ke kantor,” ujar Glen.. Ashley tersenyum kecil. “Kamu tidak terlambat?” “Aku masih bisa mengatur waktu,” jawabnya ringan. Perjalanan menuju Cath Company berlangsung hening namun nyaman. Glen sesekali melirik Ashley, memastikan ia duduk dengan baik. Tidak banyak bicara, tapi kehadirannya terasa menenangkan. Sesampainya di depan gedung Cath Company, Glen turun lebih dulu, membukakan pintu. “Jangan memaksakan diri,” katanya singkat namun tegas. “Kalau lelah, hentikan rapat.” Ashley mengangguk. “Aku tahu.” Glen menunggu sampai Ashley benar-benar masuk ke gedung sebelum kembali ke mobil dan melanjutkan perjalanannya menuju Vierca Group. Tak lama setelah itu, sekretaris Ashley mengetuk pintu ruang kerjanya. “Nyonya Ashley, Tuan George dari Slytzea

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Moment bahagia Ashley dan Glen

    Sore itu paviliun belakang mansion terasa tenang. Angin berembus pelan, membawa aroma teh hangat yang baru diseduh. Ashley duduk dengan posisi rapi namun santai, satu tangannya memegang cangkir, tangan lain sesekali menyentuh perutnya. Glen duduk di hadapannya. Sebagai anak bungsu keluarga Moonstone, sikapnya selalu terlihat lebih ringan dibanding saudara-saudaranya—namun tetap penuh perhitungan. “Kamu sudah dengar soal Rensca?” tanya Ashley membuka pembicaraan. Glen mengangguk pelan. “Sudah. Keputusan itu langsung dari Tuan Besar.” Ashley menarik napas. “Jujur saja, aku merasa caranya terlalu keras. Dia sedang hamil, tapi justru dipindahkan dan dijauhkan dari William.” Glen menyandarkan punggungnya dengan tenang. “Di keluarga Moonstone, stabilitas selalu lebih penting daripada perasaan. Ayah hanya melakukan apa yang menurutnya perlu.” Nada suaranya datar, tidak membela, namun juga tidak menentang. Ashley menatap permukaan teh di cangkirnya. “Aku takut kondisi Rensca mal

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Nasib Rensca

    Dengan segala pertimbangan, Akhirnya Rensca dilarukan kerumah sakit terdekat. Koridor rumah sakit kembali sunyi setelah dokter masuk ke ruang observasi. Rensca masih terbaring lemah di balik pintu tertutup itu—bertarung sendirian mempertahankan janin yang hampir saja hilang. Di luar, keluarga Moonstone berdiri tanpa empati. Tuan Besar Moonstone duduk di kursi tunggu paling ujung. Tongkat kayunya bertumpu di lantai, genggamannya mantap, wajahnya tak menunjukkan sedikit pun kegelisahan. Usia tak pernah melemahkan wibawanya—justru memperkerasnya. “Dokter bilang janin masih hidup,” lapor salah satu anggota keluarga dengan suara hati-hati. “Masih,” ulang Tuan Besar pelan. Satu kata itu terdengar seperti vonis. William berdiri tak jauh, rahangnya mengeras. “Ayah, kondisi Rensca tidak stabil. Dia hampir—” “Dia kehilangan kendali,” potong Tuan Besar dingin. “Dan itu tidak bisa ditoleransi dalam keluarga Moonstone.” Tak ada nada khawatir. Hanya penilaian. Seorang paman Mo

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Konflik Yang Membesar

    “Kumohon. Biarkan aku menjagamu, dan bayi ini,” lirih George. “Kita bicarakan itu nanti. Takut ada yang dengar,” bisik Ashley. Dan benar saja, tak berselang lama, Alfredo masuk membawa baki berisikan teh dan beberapa camilan. “Silahkan Tuan,” ucap Alfredo. Suasana pun menjadi canggung. Alfredo yang bisa merasakannya langsung melirik tajam kearah Ashley dan George. “Saya akan menunggu diluar, Nona,” ucap Alfredo kemudian berjaga didepan pintu ruangan bersama Louis. “Oh ya, apa sudah ada kabar dari Ayah Yi Ze?” tanya Ashley Mengingat kerjasama yang sangat berharga bagi George. “Sudah. Beberapa hari lagi, aku akan terbang untuk meeting dengan mereka,” ucap George. “Wah, bagus sekali. Semoga lancar,” ucap Ashley. George mengangguk. “Mau ikut?” tanya George. “Jangan gila George. Aku sedang hamil. Glen tidak akan mengizinkan,” kesal Ashley. George pun terkekeh melihat wajah kesal Ashley. “Aku hanya bercanda,” ucap George. “Sudahlah. Aku harus bekerja,” ucap Ashley

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Back to reality

    “Selamat tidur,” ucap Glen kemudian mengecup pucuk kepala Ashley sembari mengelusnya. ~~~ “Ayah, kami pamit dulu,” ucap Ashley pada Tuan Besar yang mengantar mereka hingga depan Mansion. “Seringlah berkunjung kemari Nak,” ucap Tuan Besar. “Tentu saja Ayah,” ucap Ashley. Ashley dan Glen kemudian menaiki mobil mereka dan menuju cath company. Pagi itu, Ashley memaksa Glen dan meyakinkan suaminya untuk mengizinkan ia bekerja. Karena Glen tak sanggup menolak, ia akhirnya membiarkan istrinya itu bekerja dengan syarat, ia harus terap mengutamakan kesehatan dan bayinya. “Hari ini aku ada meeting dengan Brave. Kabari aku jika terjadi sesuatu,” ucap Glen sembari mengecup pucuk kepala Ashley. “Tentu saja Suamiku. Hati-hati dijalan,” ucap Ashley. Ashley dan Alfredo kemudian turun dari mobil dan bergegas naik menuju ruanagan mereka. Para karyawan pun menyapa Ashley dengan penuh kehangatan. “Apa ada proyek yang terhambat?” tanya Ashley pada Alfredo. “Tidak, Nona. Semuanya berjalan lancar

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Konspirasi Keluarga Moonstone

    Pagi itu, ruang keluarga Moonstone dipenuhi aroma kopi hitam dan ketegangan yang lebih pekat dari asapnya. William duduk di ujung sofa, wajahnya kusut, rambut acak-acakan seolah ia tak tidur sepanjang malam. Di depannya, map hasil pemeriksaan kehamilan Rensca tergeletak, terbuka, namun belum tersentuh. Zico—kakak pertama keluarga Moonstone—masuk dengan langkah tenang. Kemeja hitamnya rapi tanpa cela, sikapnya seperti biasa: tak tersentuh, dingin, dan penuh perhitungan. “Ini tentang Rensca, bukan?” suara Zico terdengar tanpa emosi. William tidak langsung menjawab. Ia hanya menatap map itu, seolah jawaban—atau kutukan—ada di dalamnya. “Aku… tidak yakin anak itu anakku,” ucap William akhirnya, suara serak dan patah. “Rensca… dia sering pergi tanpa penjelasan, pulang larut… dan dia semakin menjauh dariku sejak beberapa bulan sebelum hamil.” Zico menaikkan alis sedikit. “Dan sekarang setelah skandalmu terbongkar, kau mulai menghitung semua kemungkinan itu?” “Aku bukan sedang me

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status