Share

Usaha Glen

Author: QuinzeeQ
last update Last Updated: 2025-05-26 17:48:05

Sore itu, Ashley tengah berdiri dibalkon sembari menghirup udara segar. Matanya pun mulai menangkap sosok Pria yang baru saja turun dari mobil. Itu adalah Glen, Suaminya yang baru saja kelar meeting dengan Brave.

“Dia sangat mirip dengan Courtney,” gumam Glen dengan nada yang sedikit lebih dari kejauhan.

Henry yang mendengar itu pun langsung membelalakkan matanya.

Keduaya kemudian segera berjalan masuk kedalam Mansion dan langsung menuju kamar.

“Sayang,” seru Glen sembari berjalan kearah Ashley.

Glen pun langsung memeluk tubuh mungil Istrinya itu dari belakang. “Apa yang kau lakukan disini, hm?”

Ashley kemudian mengulas senyuman manisnya dan membalikkan tubuhnya. “Aku menunggumu pulang, Tuan. Aku merindukanmu,” ujar Ashley dengan lembut.

“Kau pandai sekali menggombal,” ucap Glen sembari mencolek hidung runcing milik Ashley.

“Bagaimana keadaanmu?” tanya Glen.

“Baik. Hanya kram sesekali,” ucap Ashley.

“Baiklah. Aku membawakanmu sesuatu. Mari kita lihat,” ucap Glen.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Tuduhan

    “ARGHHH!! AKU AKAN MEMBUNUH WILLIAM DAN WANITA ITU!” “Jaga bicaramu,” sahut suara yang terdengar familiar di telinga mereka. William. Pria itu berdiri dengan wajah suramnya. Ia menatap tajam kearah Sang Istri yang sedang dikuasai oleh emosi yang membara. Rensca pun mendekat kearah William. Dengan cepat, wanita itu menampar pipi William dengan keras hingga membuat semua orang disana terkejut. “Dimana Wanita itu? Dimana?!” “Jangan berani kau sentuh dia,” ucap William. “Kau bahkan membela dia daripada aku?” lirih Rensca. “Dimana hatimu William? Aku ini sedang megandung anakmu!” geram Rensca. “Anakku? Kau yakin itu anakku?” ujar William. “Jaga bicaramu!” bentak Rensca. “Kau yang harus menjaga bicaramu itu! Aku tahu itu bukan anakku!” balas William dengan nada tak kalah tinggi. Sementara itu, Glen menyunggingkan senyum kecilnya. “Mau kekamar saja?” bisik Glen pada Ashley saat melihat istrinya sedikit tidak nyaman dengan situasi saat itu. Ashley menggeleng. Ia tak tega jika mebi

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   murka

    Setibanya mereka di kediaman Moonstone, Glen langsung memapah Ashley berjalan masuk kedalam. Mereka pun disambut oleh Tuan Besar yang tengah menonton televisi diruang keluarga. “Ayah,” sapa Ashley dengan senyuman manisnya. “Akhirnya kalian kemari. Ada apa ini? Apa terjadi sesuatu dengan kandunganmu?” tanya Tuan Besar. “Tidak Ayah. Perutku hanya sedikit kram,” ujar Ashley. “Itu salahku. Ayah harus memaklumi bahwa anakmu ini masih sangat bergairah,” canda Glen. Tuan Besar pun yang paham pun langsung menjitak pelan kepala Glen. “Kau kan tahu Istrimu sedang hamil muda. Kenapa masih melakukannya?” kesal Tuan Besar. Ashleyn dan Glen pun terkekeh. “Ayah anakmu ini aku atau Ashley?” kesal Glen. “Aku tidak peduli. Selama kau tidak menjaga cucuku dengan baik, akan kutindas kau,” kesal Tuan Besar. Mereka pun duduk di ruang keluarga sembari sesekali bersenda gurau. Tak lama kemudian, Rensca turun dengan wajahnya yang sudah dipenuhi dengan air mata. Dengan langkah gontainya, ia m

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Kontrol Kandungan

    “Benar juga kata Ashley. Aku bisa membuatnya keguguran dengan ini,” batin Glen. “Aku akan segera bersiap,” ucap Ashley. Glen mengangguk. Saat Ashley sedang mandi, Glen keluar dan mencari Henry. “Pagi Tuan,” sapa Henry begitu melihat Glen. “Henry, aku ada tugas untukmu,” ucap Glen. Glen pun membisikkan sesuatu. “Baik Tuan. Akan segera saya lakukan,” ucap Henry. “Hari ini, aku akan menemani Ashley memeriksa kandungan. Jadi, cepatlah kerjakan dan segera susul kami,” ucap Glen. “Baik Tuan,” ujar Henry. Sekitar pukul 9 pagi, setelah mereka selesai sarapan, mereka pun segera berangkat menuju rumah sakit untuk kontrol kandungan Ashley. Sementara itu, Henry sedang melakukan tugasnya untuk menyebar informasi terkait William dan Xiyun. “Pastikan kabar ini sampai pada Keluarga Moonstone,” ucap Henry. “Baik Tuan,” ucap seorang Pria yang sibuk megutak atik komputernya. Henry pun menepuk pundak Pria itu sebelum akhirnya pergi untuk menyusul Glen dan Ashley dirumah sakit.

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Rencana baru

    “Aku akan terus menjagamu sampai anak itu lahir. Aku akan memeriksanya saat ia sudah lahir,” ucap George dengan tegas. “Cukup George!” bentak Ashley. “Bagaimana kalau terdengar orang lain?” lanjut Ashley. “Aku tidak peduli! Kalau itu anakku, aku tidak akan tinggal diam!” ujar George dengan wajah kesal. Ashley pun terdiam. Ia langsung memalingkan wajahnya dengan air mata yang sudah menumpuk dipelupuk matanya. “Apa mereka bertengkar lagi?” bisik Louis. “Entahlah. Menurutmu?” tanya Alfredo. “Sepertinya iya,” ucap Louis. Keduanya pun saling bertatapan. “Apa Tuanmu menyakiti Nona?” tanya Alfredo. “Omong kosong! Tidak mungkin Tuan melakukan iti bodoh!” kesal Louis. “Iya juga ya. Lalu kenapa mereka bertengkar?” tanya Alfredo. “Sudahlah. Biarkan saja mereka. Mereka memang sering bertengkar seperti itu kan?” ujar Louis. “Tidak Louis. Kali ini, sepertinya serius,” ucap Alfredo yang memperhatikan gerak-gerik Ashley. Ia terus memperhatikan Ashley yang mulai mengusap air

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Anak siapa?

    “Apa? Ashley juga hamil?” ujar Rensca yang terkejut saat mendengar kabar dari William. “Semoga saja anak ini lahir lebih dulu,” gumam Rensca. William tak menggubris. Ia memilih untuk diam dan berkutat didepan laptopnya. Rensca kemudian melirik kearah Suaminya itu dan berjalan mendekat kearahnya. “Besok aku harus kontrol. Kau bisa menemaniku kan?” ucap Rensca sembari bergelayut manja ditubuh Suaminya itu. “Berhentilah menempel. Aku sedang sibuk,” ucap William yang risih. “Aku tidak bisa menemanimu. Pergilah dengan supir. Aku sibuk,” lanjutnya. “Ada apa denganmu? Akhir-akhir ini kau selalu sibuk sampai tak memiliki waktu denganku. Aku ini sedang mengandung anakmu!” kesal Rensca dengan emosi yang tak bisa ditahan lagi. William yang kesal langsung menutup laptopnya dengan kasar. “Akhir-akhir ini kau juga selalu meninggikan nadamu didepanku! Apa kau sadar itu?” Rensca pun terdiam. Air matanya mulai menumpuk dipelupuk matanya. Ia sedikit terkejut karena Suaminya membentaknya

  • Nyonya Ketiga Keluarga Moonstone   Kehamilan Kedua

    “Tidak bisa Rensca. Mengertilah sedikit,” kesal William. Rensca terdiam. Entah mengapa dadanya menjadi sesak. William pun pergi tanpa mengecup maupun menyentuhnya sedikit pun. Tanpa disadari, air mata Rensca mulai jatuh. Hatinya terasa sakit saat melihat perubahan Suaminya. “Apa aku terlalu berlebihan? Atau karena bawaan hormon makanya aku sesedih ini?” lirih nya. Sementara itu, William langsung melajukan mobilnya menuju hotel yang sering ia kunjungi untuk bertemu dengan Xiyun. Ia memakai topi hitam serta masker lalu masuk melalui pintu belakang agar tidak terlihat oleh orang. Setelah ia tiba dikamar, ia mendapati kekasih nya itu tengah tertidur pulas. Pria itu pun langsung mendekat dan mengecupi Xiyun. “Eungh, Will?” lenguh Xiyun. “Aku sangat merindukanmu,” bisik William seduktif. Xiyun pun membuka matanya dengan perlahan. Gadis itu kemudian mulai melingkarkan tangannya ke leher William. “Apa Istrimu tidak bisa memuaskanmu?” tanya Xiyun. William tiba-tiba menghela

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status