Share

Fandi Frustasi

"Dari mana saja kamu sampai subuh begini baru pulang," tanya Fandi saat melihat Nesya mengendap-endap hendak masuk.

Usai mengatur napas karena kaget, Nesya menjawab pertanyaan Fandi dengan rasa jengkel.

"Bukan urusanmu, sejak kapan kamu pedulikan aku?"

"Nesya! Kamu itu lagi hamil dan kamu adalah istriku, jadi aku berhak tahu kemanapun kamu pergi!" Fandi mengeraskan suaranya.

Nesya memiringkan senyumnya, "Aku pulang jam segini, karena aku cari kerjaan. Dan kamu bilang aku istrimu, itu hanya sebagai STATUS," Nesya menekan kalimatnya "kamu tidak pernah mencukupiku layaknya seorang istri, kamu tidak pernah adil antara aku, ibu dan kak Siska. Bahkan aku merasa mereka bukanlah mertua dan ipar, melainkan maduku."

Fandi mengangkat tangannya hendak menampar Nesya, tapi Nesya lebih sigap menangkapnya.

"Ingat Mas, aku bukanlah Sarah. Orang yang bisa sabar menghadapi sikapmu," Nesya langsung berlalu usai berkata begitu.

Sedangkan Fandi tertegun. Perasaan menyesal itu kembali menggerayanginya. Anda
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status