Share

Benih Harapan

"Jahat kamu, Mas!" tuduh Rindu sembari terisak-isak. "Tega sekali kamu ngomong seperti itu sama aku! Kamu bilang sendiri kalau kamu cinta sama aku, kamu nyaman sama aku, tapi sekarang? Aku cuma ambil perhiasan yang seharusnya jadi milikku, Mas! Ibu udah kasih perhiasan itu ke aku! Terlepas perhiasan itu pemberian Dewi atau siapapun. Kenapa kamu enggak suka kalau ibu kamu kasih itu ke aku? Sampai kamu bilang aku seorang penipu! Tega kamu, Mas ...."

Gibran membuang muka. Sebenarnya ia pun tidak tega berbuat sejauh ini pada Rindu. Karena bagaimanapun Rindu juga masih istrinya dan bahkan tengah mengandung buah hatinya. Namun, untuk saat ini Gibran harus mengambil sikap demi ibunya. Seandainya Rindu tidak selancang itu mengambil perhiasan yang seharusnya digunakan untuk membayar tagihan rumah sakit ibunya, tentu ia tidak akan sampai hati melakukan ini.

Rindu masih terus menangis memohon belas kasihan Gibran. "Apa kamu enggak kasihan sama anak kita, Mas? Dia masih di dalam kandungan, tapi h
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status