Share

[ 17 ]

Mas Rumi mendahuluiku. Dia melarangku berdiri. Menyuruhku tetap duduk di kursi. Sedang Gugi menatapnya serius.

“Masih berani lu nyari Nata? Kurang ungu pipi lu kemarin?” Ucap Mas Rumi mendekati Gugi.

“Ru, gue nyari Nata. Bukan lu.”

“Nggak gue ngizinin. Lu kalau mau bikin stres cewek, cari yang lain. Jangan temen gue!”

Aku yang nggak tahan mendengar keributan mereka di tengah teman kerjaku yang lain, mencoba melerai.

“Kamu duduk,” titahku menunjuk Mas Rumi, “kamu, pulang!” lalu menunjuk Gugi.

“Oke, sama kamu. Ayo.” Ucapnya menarik pergelangan tanganku.

Usahanya dihentikan Mas Rumi yang langsung melepaskan genggaman Gugi dengan menepaknya keras. Dan berhasil.

“Udah gue bilang, gue nggak ngasih izin! Lu yang ikut gue sekarang!”

Selanjutnya, mereka berdua meninggalkan ruangan. Entah kemana. Entah bahas apa.

*

[ Rumi’s POV ]

“Percaya omongan gue, lu nggak bakal mau lihat gue naik pitam Gi!” Ucapku ngasih peringatan ke orang yang baruku kenal setahun belakangan itu. Orang yang d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status