Share

05. Sakit Hati

last update Last Updated: 2024-01-17 19:13:52

Jessy menelan ludah, pikirannya berputar cepat mencari celah. "Aku tahu, setiap keputusan pasti membawa risiko."

"Selama dua tahun ini, aku telah belajar dan mempersiapkan diri. Sekarang waktunya. Aku memiliki dua puluh persen saham dalam grup yang diwariskan Papa. Grup Lin hanya memiliki tiga puluh persen, sedangkan Anda—"

Jessy menghentikan kalimatnya tepat saat Yoshi berbalik, menatapnya dengan seringai samar, seolah menikmati situasi ini. Ada kilatan kepuasan di matanya, sesuatu yang membuat jantung Jessy berdetak lebih kencang. Yoshi meletakkan gelas winenya dengan tenang di nakas sebelum berjalan mendekat. Langkahnya mantap, auranya mengintimidasi.

"Aku adalah seorang pebisnis, Jessy." Suaranya rendah, nyaris seperti bisikan yang dingin. "Tidak ada satu pun pebisnis di dunia ini yang rela menyerahkan bisnisnya untuk merugi."

Jemarinya terangkat, mengangkat dagu Jessy dengan lembut namun otoritatif. Napas Jessy tercekat, aroma wine yang samar bercampur dengan hawa dingin yang menguar dari pria itu. Sekali lagi, Yoshi menatapnya dengan ekspresi sulit ditebak sebelum akhirnya menjauh, menyandarkan tubuhnya di tepi meja, bersedekap, menatapnya dengan sorot mata mengolok.

"Grup Lin telah menyumbang tiga puluh persen keuntungan bagi KGTech," katanya, suaranya tenang tapi menusuk. "Lalu, sekarang kamu ingin menghancurkan mereka?" Yoshi menunduk sedikit, nadanya lebih tajam, menusuk langsung ke batin Jessy. "Ceritakan padaku, bagaimana kamu akan mengganti tiga puluh persen itu?"

Jessy terdiam. Kata-kata itu bagaikan belati yang menembus pertahanannya. Sejenak, pikirannya kosong. ‘Sebenarnya dia suamiku atau bukan? Apa gunanya aku setuju menikah dengannya kalau akhirnya begini?’

Namun, Jessy bukan wanita lemah. Dengan cepat, dia menata pikirannya kembali. "Jika Anda bersedia mengajariku cara mendapatkan keuntungan lebih besar dari yang diberikan Grup Lin, aku akan melakukannya dengan seluruh kemampuanku."

Yoshi tersenyum tipis, ekspresi yang sulit diartikan. Jessy bisa melihat bahwa pria itu tidak lagi melihatnya sebagai gadis lemah seperti dua tahun lalu.

"Grup Wang selamanya hanya boleh dimiliki oleh keluargaku!" Suara Jessy bergetar, tapi penuh tekad. "Atas dasar apa Paman Lin menghilangkan nama besar Wang dan meraup keuntungan dari jerih payah orang tuaku?!"

Yoshi terkekeh lirih. "Aku tidak ingin mendengar keluh kesahmu, itu masalahmu, bukan urusanku." Ucapannya dingin, seperti tembok es yang sulit ditembus.

Dia berbalik, kembali duduk di kursinya, mengambil berkas dan membaca tanpa sedikit pun menoleh ke arah istrinya. Seolah Jessy hanyalah angin lalu.

"Kalau memang masalahku bukan urusanmu, kenapa kau menyetujui pernikahan ini?!!"

Suara Jessy bergetar, matanya memerah. Ada kemarahan, ada kepedihan. Dia berusaha menahan diri, tapi hatinya sudah terlalu sesak. Yoshi mendongak, menatapnya dengan tatapan tajam.

"Kamu masih belum sadar juga? Aku ini pebisnis, Jessy." Yoshi mencondongkan tubuhnya, nadanya rendah, berbahaya. "Aku hanya memilih sesuatu yang menguntungkan bagiku, tentu saja."

Jessy merasakan sesuatu dalam dadanya remuk. "Jadi… pernikahan kita tidak ada artinya untukmu? Bahkan memenuhi persyaratanku pun kau tak bisa. Kalau begitu, untuk apa kita masih bertahan?!"

Yoshi mengeraskan rahangnya. "Kamu sungguh berani menyela dengan nada tinggi di depanku?" Nada suaranya menegang.

Jessy mendongak, tatapannya penuh keberanian meski air matanya mulai jatuh. "Dengar, Yoshi… aku mengerti sekarang! Aku hanya ingin mendapatkan kembali apa yang menjadi hakku! Kalau kau tidak mau membantuku, aku tidak akan memohon lagi."

Yoshi terdiam. Baru kali ini dia melihat Jessy dengan keberanian seperti itu. Namun, ada sesuatu yang mengganggunya—bulir bening yang jatuh di pipi istrinya.

"Aku mengerti," gumam Jessy lirih, buru-buru menyeka air matanya. "Semua yang perlu saya sampaikan sudah selesai. Saya mohon undur diri."

Tanpa menunggu jawaban, Jessy segera berdiri, menunduk sopan, lalu berbalik. Dia berjalan cepat menuju pintu, berusaha menahan tangisnya. Yoshi hanya diam, menyaksikan punggungnya menghilang dari ruangan.

"Huh…" Desahan napasnya lirih, ada sesuatu di dadanya yang terasa mengganjal.

Langkah Jessy terasa berat, matanya panas. Setiap kali dia berkedip, air matanya kembali menerobos keluar. Dia tidak peduli dengan tatapan orang-orang di sekitarnya. Begitu sampai di mobil, dia langsung menyalakan mesin dan melaju, memberi tahu asistennya bahwa dia pulang lebih awal.

Jessy tiba di Villa Luxury Palace, rumah yang diberikan Yoshi sebagai hadiah pernikahan mereka. Tempat ini telah menjadi persembunyiannya selama dua tahun, jauh dari sorotan keluarga Lin dan media yang masih mempertanyakan keberadaannya setelah kecelakaan tragis itu.

Setibanya di dalam, Jessy melepas barang-barangnya dengan asal. Langkahnya gontai, lalu tubuhnya terhempas di sofa. Dia menutup wajah dengan kedua tangannya, isakannya pecah.

"Kenapa hidupku seperti ini?" bisiknya parau.

Jessy menangis hingga tubuhnya kelelahan, dan tanpa sadar, dia tertidur di sana. Namun, setiap kali matanya terpejam, mimpi buruk itu kembali menghantuinya.

Mimpi yang bukan sekadar ilusi tapi bagian dari kenyataan kelam yang telah menghancurkan hidupnya dua tahun lalu.

Bersambung…

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Obsesi Istri Cerdik Tuan Mafia   Cemburu

    “Bagus ya kamu bilang aku hantu!” Yoshi mencengkram kedua tangan Jessy dengan sangat kencang membuat Jessy yakin bahwa pria di depannya adalah manusia.“M-maaf—” Jessy berujar lirih dengan wajah menggemaskannya. “Aku pikir Sayang tidak akan pulang kembali kesini.”“Kamu tidak ingin aku pulang?” Hembusan nafas Yoshi jelas kentara di depan wajah Jessy yang semakin memerah. Gadis itu mengatupkan bibirnya segera kemudian memalingkan wajahnya ke sembarang arah. “Aku dengar kucing peliharaanku di ganggu anjg tidak tahu diri!”Seketika Jessy kembali menoleh dengan wajah syoknya. Hal yang tidak pernah diduga olehnya adalah perhatian Yoshi kali ini. “Em— itu…” Jessy begitu gugup dan tidak tahu harus berkata seperti apa sekarang.“Kamu sungguh menyedihkan!” cerca Yoshi menghilangkan rasa haru Jessy dengan cepat. Pria itu menunjukkan wajah dingin dan angkuhnya. “Apa aku pernah mengajarimu kekalahan?”Jessy dengan cepat mengubah raut wajahnya cemberut seketika. Dengan lembut Yoshi mengusap wajah

  • Obsesi Istri Cerdik Tuan Mafia   32. Kejutan

    Setelah kepergian ayahnya, Yoshi menjadi gelisah tidak menentu. Dia bahkan sudah memporak-porandakan ruangan yang terbiasa rapi, kini sudah berserakan dengan barang-barang yang hancur ulah tangan dan emosi Yoshi.Tuuut!“Yin!”“Iya, Tuan…”“Bagaimana kabar disana?”Yoshi langsung menghubungi asisten khususnya yang memang sengaja ditaruh di kota B untuk menjaga juga membantu istrinya.“Ehm…”Respon Yin yang membingungkan sontak membuat Yoshi kembali dilanda kekhawatiran berlebihan. “Jawab aku dengan benar, Yin!!”Emosi Yoshi sudah di ujung tanduk, inginnya dia juga menyalurkannya membunuh seseorang sekarang juga. Tidak ada yang tidak mengetahui bagaimana mengerikan tuan besar Keenan jika sudah campur tangan. Ayah kandung Yoshi itu bahkan sampai menghancurkan kepolisian sektor C saat kasus kakak kedua mereka mencuat. Apalagi saat sekarang ini skandal Yoshi sudah terbongkar. Tentu saja, Yoshi kelabakan dengan kemungkinan terburuk yang bisa saja ayahnya lakukan dalam waktu singkat.“M-maa

  • Obsesi Istri Cerdik Tuan Mafia   31. Permintaan Sulit

    Dengan susah payah Yoshi mengembalikan debar jantungnya yang semakin lama semakin cepat berkali-kali lipat. Tidak hanya sesak, peluh dingin sudah membanjiri tubuhnya saat ini. Apa yang bisa terjadi jika ayahnya sudah menghendaki apa permintaannya. Yoshi jelas tidak bisa menolaknya.“Aku—” Yoshi kembali kesulitan mengungkapkan apa yang jadi keinginannya ataupun penolakan yang bisa saja membuat hubungan ayah dan anak itu retak sekarang.“Yoshi…” Tuan Keenan kembali bangkit dan menatap pemandangan di depan kaca besar. “Bukankah kamu sudah tahu, salah satu syarat kamu bisa menjadi Raja Jaringan Hitam dan menggeser posisi Kakakmu?” Tuan Keenan menoleh pada putranya yang terasa memucat di tiap detiknya.“A-aku belum mengetahuinya, terlebih aku baru terjun di pasar gelap baru beberapa tahun kebelakang,” jawab Yoshi terbata.“Ya— meski kamu baru di pasar gelap. Namun, eksistensi dan kinerjamu cukup memuaskanku!” Tuan Keenan kembali menyeringai penuh makna. “Sisanya, kamu harus melenyapkan sat

  • Obsesi Istri Cerdik Tuan Mafia   30. Saling Serang

    Baru saja Yoshi merasa bahagia, dia kembali merubah raut wajahnya jauh lebih cepat saat ini. Tidak hanya Yoshi yang merubah cepat ekspresi wajahnya. Melainkan tuan besar Keenan sendiri, dia terlihat serius menatap putranya dan bersiap kembali mengeluarkan wejangan.“Istrimu bermarga Wang!" Tuan Keenan menatap tajam putranya. "Kamu sudah aku beritahu sebelumnya, siapa yang berulah dengan keluarga Lee selama ini?”Denyut jantung Yoshi kembali berdenyut semakin cepat, rasanya menyesakkan dadanya. “Tapi, Pah–”“Kenapa? Kamu mencintainya?” tanya tuan Keenan menunjukkan seringai mengejeknya.“Tidak!” Yoshi refleks mengatakan bahwa dia tidak mencintai wanita yang sudah menjadi istrinya selama dua tahun berjalan. Entah darimana datangnya keberanian Yoshi mengatakan hal itu, yang jelas dia tidak bisa mengerti perasaannya saat ini.“Tuan Wang adalah pria pintar dan licik. Meski demikian, kamu harus tahu bahwa dia adalah adik dari kakekmu… Itu artinya, Jesselyn Wang juga merupakan salah satu bag

  • Obsesi Istri Cerdik Tuan Mafia   29. Ketahuan

    Sejenak Yoshi menelan ludah atas pernyataan ayahnya. Jujur pria yang sudah berkembang pesat itu sendiri tidak haus kekuasaan dan uang. Selama ini hidupnya sudah sangat nyaman dengan kekuasaan dan harta melimpah yang dimiliki ayahnya. Bagi Yoshi, dia tidak perlu susah payah untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Nama besar ayahnya cukup membuatnya mendapatkan privilege di dunia ini. Sayangnya, semua tidak seindah harapan, dia tetap harus berusaha keras menstabilkan perusahaan juga pekerjaan di pasar gelap yang di titahkan ayahnya.“Yoshi!”Keenan menunjukan sebuah video aktivitas ilegal di jaringan gelap, putra Mr. K itu memang sudah mengetahuinya. Selama ini, dia lah yang bergerak disana mencari orang tertentu dan membunuh orang yang tak sejalan dengan organisasi mereka. Hal itu dilakukan hanya untuk menemukan sebuah benda yang diinginkan Raja Jaringan Hitam yang tak lain ayahnya sendiri.“Selama Kakakmu menjabat ketua, dia berusaha menyeimbangkan dan menyelaraskan dunia atas dan ba

  • Obsesi Istri Cerdik Tuan Mafia   28. Berselisih Paham

    Rasanya jantung Yoshi lepas dari tempatnya, denyut jantungnya berpacu lebih dari sekedar dua kali lipat saat ini. Pria itu tidak sedikit pun mengeluarkan kata melewati bibirnya. Tubuhnya terasa lemas, dia sampai tidak bisa menyela satu katapun yang keluar dari mulut ayahnya. Pria itu juga tengah berjaga-jaga, selama ayahnya tidak jelas dengan maksud dan tujuan kedatangannya, Yoshi hanya bisa pura-pura tidak mengetahuinya.Keenan telah selesai menyesap rokok herbal miliknya. Dia mematikan di atas nampan wine di atas nakas disamping tubuhnya. Dengan cepat pria itu mengubah kembali mode ruangan menjadi mode pintar.“Activated!”Seluruh ruangan menjadi gelap, beberapa panel pintar juga hologram berterbangan mengitari mereka. Keenan membuka dokumen yang dibutuhkan dan menunjukkannya pada Yoshi. “Apa kamu belum tahu bahwa Kakakmu sudah mencium kelakuanmu di pasar gelap?”Yoshi kembali menunduk, rasanya hari ini keberaniannya tertinggal di rumah istrinya. Dari awal ayahnya datang, rasanya di

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status