Share

04. Mengambil Keputusan

last update Last Updated: 2024-01-17 18:39:46


Tok— Tok—

“Masuk!”

Selalu seperti ini... Setiap kali akan bertatap muka dengan suaminya, Jessy seolah seperti hendak menemui seorang Presiden. Dadanya berdegup kencang, telapak tangannya dingin. Aura di dalam ruangan ini selalu sama seolah terhalang kabut dingin yang mencekam. Napasnya tertahan sebelum akhirnya dia memberanikan diri untuk masuk. “Selamat siang, Tuan. Saya datang untuk melapor…”

Pria itu tetap acuh, bahkan sedikit pun tak sudi melayangkan pandang ke arahnya. Hanya satu suara singkat yang keluar dari bibirnya. “Hm.”

‘Aduh! Dia masih sama, dingin seperti kulkas seratus pintu! Tapi… untung dia ganteng~’

Jessy sudah sangat mengenal perangai suaminya yang hanya sebatas status di atas kertas. Dia melangkah mendekat, menyerahkan berkas hasil kinerjanya. Di saat seperti inilah, ia selalu menyempatkan diri mencuri pandang. Bagaimana mungkin pria ini begitu sempurna? Ketampanannya berada di atas rata-rata. Bahkan mantan tunangannya dulu? Tak ada apa-apanya dibanding sosok pria di hadapannya ini.

“Kenapa diam?”

Suara bariton itu menggema, disusul tatapan sinis yang kini tertuju padanya. “Apa kamu bisu?”

Jessy menelan ludah. Rasanya seperti tertampar, meski tak ada tangan yang menyentuhnya rasanya sungguh perih. “Sebagai suami, mulutmu sungguh sadis,” gumamnya lirih.

Yoshi mendengus. “Jika kamu ingin mengutukku, katakan dengan jelas! Kamu ngomong kayak gitu, kayak orang lagi kumur-kumur.”

Tanpa ekspresi, bahkan tanpa menoleh, pria itu tetap fokus menandatangani dokumen, sementara Jessy hanya bisa menghembuskan napas pasrah.

“Huh…”

“Apa hidupmu begitu berat sampai harus menghela napas di hadapanku?”

Jessy membulatkan mata, nyaris ternganga. Ingin rasanya dia mendorong pria angkuh ini ke jurang yang paling dalam. ‘Seandainya aku punya kekuatan supranatural, aku ingin menjewer telinganya tanpa terlihat!’

Tapi, dia segera menenangkan dirinya. Tak ada gunanya bertengkar dengan pria seperti ini. Jessy kembali bersikap profesional. Dengan cekatan, ia mengaktifkan mode pintar di ruangan dan menampilkan laporan kinerja divisinya.

“Bulan ini, omzet penjualan naik pesat. Profit yang akan kita dapatkan dipastikan meningkat dua puluh persen.”

Dia menunggu reaksi Yoshi, tetapi pria itu tetap sibuk dengan dokumen-dokumennya.

“M-maaf, Tuan?”

“Aku mendengarmu. Aku tidak tuli!” sahutnya sarkastis. “Lanjutkan, jangan buang waktuku secara percuma!”

‘Aaaarrgghhh! Siapapun, tolong racun dia! Eh, tapi kalau dia mati, aku jadi janda… Huhuhu~’

Tanpa Jessy sadari, Yoshi sebenarnya memperhatikannya diam-diam.

“Semua sudah saya jelaskan.”

Jessy menutup presentasinya, mengembalikan ruangan ke mode normal. Yoshi menghentikan aktivitasnya, menaruh pulpen, lalu menatapnya tajam.

Jantung Jessy seakan berhenti berdetak. Dia harus benar-benar menguatkan dirinya agar tak bertingkah bodoh.

“Bagus. Kamu dan tim pemasaran berhak mendapatkan bonus tambahan atas kinerja kalian bulan ini.” Yoshi melirik asistennya. “Yin, urus dengan bagian keuangan.”

“Baik, Tuan.”

Yoshi menautkan kedua tangannya, menyeringai tipis. Dan Tuhan… seringai itu hampir membuat Jessy mimisan. Dia buru-buru menunduk, menyembunyikan rona merah di wajahnya.

“Terima kasih atas kemurahan hati, Tuan!”

Yoshi menghela napas, lalu bersandar di kursinya. “Minggu depan, Grup Lin akan mengumumkan penggabungan perusahaannya dengan Grup Wang.”

Darah Jessy sontak berdesir. Kedua matanya membulat sempurna.

Yoshi bisa melihat keterkejutan yang jelas tergambar di wajahnya. Dia sengaja menyampaikan berita ini langsung, mengetahui betul bahwa istrinya memiliki ambisi besar terhadap keluarga Lin. Kini, ia menunggu reaksinya.

“Tuan…” Jessy menggigit bibirnya, suaranya sedikit bergetar. “Bisakah Anda kembali membantuku?”

Tatapan Yoshi menggelap. Jessy terlihat begitu rapuh, namun sekaligus menggoda. Pria itu menajamkan pandangan.

“Kamu jangan lupa, Jesselyn Wang…” suaranya terdengar lebih rendah, lebih menekan. “Jika bukan karena aku yang membantumu dua tahun lalu, kamu sudah tidak ada lagi di dunia ini.”

Jessy mengepalkan tangannya erat-erat. Trauma yang selama ini menghantuinya kembali melintas di pikirannya. Tapi dia tidak boleh kalah. Tidak kali ini.

“Aku sungguh berterima kasih atas pertolongan Anda…”

“Terima kasih?” Yoshi menyela cepat.

Jessy menarik napas panjang. “Aku tahu, kata terima kasih saja tidak cukup untuk membayar kemurahan hati Tuan padaku selama ini.” Tatapannya berubah lebih tegas. “Dalam perjanjian yang kita sepakati, aku akan menyerahkan apapun yang Anda inginkan dariku. Sebagai gantinya, Tuan harus membantuku mendapatkan kembali perusahaan keluargaku!”

Yoshi mengangkat dagunya sedikit, ekspresinya sulit ditebak. Rahangnya menegang saat melihat tekad Jessy yang begitu kuat.

“Kamu benar. Aku menempatkanmu di sini bukan tanpa alasan. Benar, kan?”

Pria itu bangkit dari kursi, berjalan ke arah nakas, menuang wine ke dalam gelasnya. Sejenak ia menyesap minuman itu, matanya menatap ke luar jendela, menyoroti kesibukan kota B dari lantai tertinggi gedung ini.

“Semua yang kamu minta saat ini… memiliki risiko yang besar.”

Gemuruh di dada Jessy semakin keras. Ini adalah saatnya. Perang yang selama ini ia nantikan akhirnya dimulai.

Bersambung…

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Obsesi Istri Cerdik Tuan Mafia   Cemburu

    “Bagus ya kamu bilang aku hantu!” Yoshi mencengkram kedua tangan Jessy dengan sangat kencang membuat Jessy yakin bahwa pria di depannya adalah manusia.“M-maaf—” Jessy berujar lirih dengan wajah menggemaskannya. “Aku pikir Sayang tidak akan pulang kembali kesini.”“Kamu tidak ingin aku pulang?” Hembusan nafas Yoshi jelas kentara di depan wajah Jessy yang semakin memerah. Gadis itu mengatupkan bibirnya segera kemudian memalingkan wajahnya ke sembarang arah. “Aku dengar kucing peliharaanku di ganggu anjg tidak tahu diri!”Seketika Jessy kembali menoleh dengan wajah syoknya. Hal yang tidak pernah diduga olehnya adalah perhatian Yoshi kali ini. “Em— itu…” Jessy begitu gugup dan tidak tahu harus berkata seperti apa sekarang.“Kamu sungguh menyedihkan!” cerca Yoshi menghilangkan rasa haru Jessy dengan cepat. Pria itu menunjukkan wajah dingin dan angkuhnya. “Apa aku pernah mengajarimu kekalahan?”Jessy dengan cepat mengubah raut wajahnya cemberut seketika. Dengan lembut Yoshi mengusap wajah

  • Obsesi Istri Cerdik Tuan Mafia   32. Kejutan

    Setelah kepergian ayahnya, Yoshi menjadi gelisah tidak menentu. Dia bahkan sudah memporak-porandakan ruangan yang terbiasa rapi, kini sudah berserakan dengan barang-barang yang hancur ulah tangan dan emosi Yoshi.Tuuut!“Yin!”“Iya, Tuan…”“Bagaimana kabar disana?”Yoshi langsung menghubungi asisten khususnya yang memang sengaja ditaruh di kota B untuk menjaga juga membantu istrinya.“Ehm…”Respon Yin yang membingungkan sontak membuat Yoshi kembali dilanda kekhawatiran berlebihan. “Jawab aku dengan benar, Yin!!”Emosi Yoshi sudah di ujung tanduk, inginnya dia juga menyalurkannya membunuh seseorang sekarang juga. Tidak ada yang tidak mengetahui bagaimana mengerikan tuan besar Keenan jika sudah campur tangan. Ayah kandung Yoshi itu bahkan sampai menghancurkan kepolisian sektor C saat kasus kakak kedua mereka mencuat. Apalagi saat sekarang ini skandal Yoshi sudah terbongkar. Tentu saja, Yoshi kelabakan dengan kemungkinan terburuk yang bisa saja ayahnya lakukan dalam waktu singkat.“M-maa

  • Obsesi Istri Cerdik Tuan Mafia   31. Permintaan Sulit

    Dengan susah payah Yoshi mengembalikan debar jantungnya yang semakin lama semakin cepat berkali-kali lipat. Tidak hanya sesak, peluh dingin sudah membanjiri tubuhnya saat ini. Apa yang bisa terjadi jika ayahnya sudah menghendaki apa permintaannya. Yoshi jelas tidak bisa menolaknya.“Aku—” Yoshi kembali kesulitan mengungkapkan apa yang jadi keinginannya ataupun penolakan yang bisa saja membuat hubungan ayah dan anak itu retak sekarang.“Yoshi…” Tuan Keenan kembali bangkit dan menatap pemandangan di depan kaca besar. “Bukankah kamu sudah tahu, salah satu syarat kamu bisa menjadi Raja Jaringan Hitam dan menggeser posisi Kakakmu?” Tuan Keenan menoleh pada putranya yang terasa memucat di tiap detiknya.“A-aku belum mengetahuinya, terlebih aku baru terjun di pasar gelap baru beberapa tahun kebelakang,” jawab Yoshi terbata.“Ya— meski kamu baru di pasar gelap. Namun, eksistensi dan kinerjamu cukup memuaskanku!” Tuan Keenan kembali menyeringai penuh makna. “Sisanya, kamu harus melenyapkan sat

  • Obsesi Istri Cerdik Tuan Mafia   30. Saling Serang

    Baru saja Yoshi merasa bahagia, dia kembali merubah raut wajahnya jauh lebih cepat saat ini. Tidak hanya Yoshi yang merubah cepat ekspresi wajahnya. Melainkan tuan besar Keenan sendiri, dia terlihat serius menatap putranya dan bersiap kembali mengeluarkan wejangan.“Istrimu bermarga Wang!" Tuan Keenan menatap tajam putranya. "Kamu sudah aku beritahu sebelumnya, siapa yang berulah dengan keluarga Lee selama ini?”Denyut jantung Yoshi kembali berdenyut semakin cepat, rasanya menyesakkan dadanya. “Tapi, Pah–”“Kenapa? Kamu mencintainya?” tanya tuan Keenan menunjukkan seringai mengejeknya.“Tidak!” Yoshi refleks mengatakan bahwa dia tidak mencintai wanita yang sudah menjadi istrinya selama dua tahun berjalan. Entah darimana datangnya keberanian Yoshi mengatakan hal itu, yang jelas dia tidak bisa mengerti perasaannya saat ini.“Tuan Wang adalah pria pintar dan licik. Meski demikian, kamu harus tahu bahwa dia adalah adik dari kakekmu… Itu artinya, Jesselyn Wang juga merupakan salah satu bag

  • Obsesi Istri Cerdik Tuan Mafia   29. Ketahuan

    Sejenak Yoshi menelan ludah atas pernyataan ayahnya. Jujur pria yang sudah berkembang pesat itu sendiri tidak haus kekuasaan dan uang. Selama ini hidupnya sudah sangat nyaman dengan kekuasaan dan harta melimpah yang dimiliki ayahnya. Bagi Yoshi, dia tidak perlu susah payah untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Nama besar ayahnya cukup membuatnya mendapatkan privilege di dunia ini. Sayangnya, semua tidak seindah harapan, dia tetap harus berusaha keras menstabilkan perusahaan juga pekerjaan di pasar gelap yang di titahkan ayahnya.“Yoshi!”Keenan menunjukan sebuah video aktivitas ilegal di jaringan gelap, putra Mr. K itu memang sudah mengetahuinya. Selama ini, dia lah yang bergerak disana mencari orang tertentu dan membunuh orang yang tak sejalan dengan organisasi mereka. Hal itu dilakukan hanya untuk menemukan sebuah benda yang diinginkan Raja Jaringan Hitam yang tak lain ayahnya sendiri.“Selama Kakakmu menjabat ketua, dia berusaha menyeimbangkan dan menyelaraskan dunia atas dan ba

  • Obsesi Istri Cerdik Tuan Mafia   28. Berselisih Paham

    Rasanya jantung Yoshi lepas dari tempatnya, denyut jantungnya berpacu lebih dari sekedar dua kali lipat saat ini. Pria itu tidak sedikit pun mengeluarkan kata melewati bibirnya. Tubuhnya terasa lemas, dia sampai tidak bisa menyela satu katapun yang keluar dari mulut ayahnya. Pria itu juga tengah berjaga-jaga, selama ayahnya tidak jelas dengan maksud dan tujuan kedatangannya, Yoshi hanya bisa pura-pura tidak mengetahuinya.Keenan telah selesai menyesap rokok herbal miliknya. Dia mematikan di atas nampan wine di atas nakas disamping tubuhnya. Dengan cepat pria itu mengubah kembali mode ruangan menjadi mode pintar.“Activated!”Seluruh ruangan menjadi gelap, beberapa panel pintar juga hologram berterbangan mengitari mereka. Keenan membuka dokumen yang dibutuhkan dan menunjukkannya pada Yoshi. “Apa kamu belum tahu bahwa Kakakmu sudah mencium kelakuanmu di pasar gelap?”Yoshi kembali menunduk, rasanya hari ini keberaniannya tertinggal di rumah istrinya. Dari awal ayahnya datang, rasanya di

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status